Kikan Jelang Pilpres 2019: Jangan Sebar Hoaks dan Terus Nyinyir

10 Agustus 2018 19:51 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kikan eks Cokelat. (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Kikan eks Cokelat. (Foto: Munady Widjaja)
ADVERTISEMENT
Pemilihan Presiden 2019 kembali menjadi sorotan publik. Masyarakat pun seolah larut dengan perdebatan tentang Capres dan Cawapres yang dijagokan. Hal ini ternyata menjadi perhatian tersendiri bagi mantan vokalis 'Cokelat', Kikan.
ADVERTISEMENT
Menurut Kikan, banyak masyarakat yang terbawa suasana hingga tidak peduli siapa yang diajak berdebat. Bahkan, dari perdebatan itu tak jarang yang akhirnya menjadi ribut hanya karena berbeda pilihan.
"Masa iya 5 tahun sekali kita harus gini sih? Ribut kiri kanan? Bahkan sama keluarga dan saudara sampai berantem karena beda pilihan politik?" ungkap Kikan saat ditemui di kawasan Cilandak, baru-baru ini.
Seharusnya kata Kikan masyarakat menyikapi perbedaan pilihan politik dengan lebih bijak. Apalagi perdebatan hanya membuat suhu politik saat ini semakin memanas. Bahkan, kemajuan teknologi dengan beragam pemberitaan juga harus ditanggapi dengan cerdas.
"Arus informasi yang lebih deras harus pararel, diikuti dengan kecerdasan mengikuti sosial media dan internet. Yang susah itu, handphone-nya makin pintar, tapi yang memakai enggak pintar," katanya dengan tegas.
Tribut Kikan Untuk Dolores (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tribut Kikan Untuk Dolores (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
Hal tersebut dilontarkan oleh pemilik nama Kikan Namara ini karena banyaknya orang yang mudah terhasut dengan berita-berita hoaks yang beredar di internet. Musisi berusia 41 tahun ini melihat orang-orang yang gemar menyebar hoaks sebagai bentuk kemunduran.
ADVERTISEMENT
"Lihat berita seperti apa, enggak tabayun dan main sebar. Jadi buat aku jangan nyebar hoaks. Walau orang kita itu layaknya, semakin kontroversial, bentuknya propaganda semakin senang untuk disebar," tuturnya.
Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno berfoto bersama usai melakukan pendaftaran Capres dan Cawapres periode 2019-2024 di KPU, Jakarta, Jumat (10/8/2018). (Foto: Reuters/Willy Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno berfoto bersama usai melakukan pendaftaran Capres dan Cawapres periode 2019-2024 di KPU, Jakarta, Jumat (10/8/2018). (Foto: Reuters/Willy Kurniawan)
Kikan pun menaruh sebuah harapan besar menjelang Pilpres mendatang supaya masyarakat bisa menerima beragam perbedaan yang muncul saat ini. Bagi para pendukung Capres dan Cawapres terpilih nantinya juga diharapkan tidak sombong dan yang kalah bisa menerima kekalahan.
"Siapapun yang terpilih, yang menang jangan jemawa, yang kalah jangan jadi soul looser gitu, terus-terusan nyinyir. Ya udah namanya aja kontestasi. Yang menang jangan besar kepala juga, yang kalah jangan sampai enggak move on," ujar Kikan.
Capres Jokowi dan Cawapres Ma'ruf Amin melambaikan tangan seusai mendaftarkan diri di gedung KPU, Jakarta, Jumat (10/8/2018).  (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
zoom-in-whitePerbesar
Capres Jokowi dan Cawapres Ma'ruf Amin melambaikan tangan seusai mendaftarkan diri di gedung KPU, Jakarta, Jumat (10/8/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Kikan juga meminta untuk masyarakat yang memiliki jagoan masing-masing soal Capres dan Cawapres untuk tidak membuat gaduh suasana yang menambah panas suhu politik.
ADVERTISEMENT
"Karena memang sebetulnya enggak ada loh pemimpin yang mau melihat rakyatnya terus-terusan gontok-gontokan. Enggak ada ya menurut aku," tutup Kikan.