Kilas Balik Kehidupan Ifan 'Seventeen'

6 Juni 2019 17:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Throwback Ivan Seventeen Foto: Infografik: Nunki Lasmaria Pangaribuan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Throwback Ivan Seventeen Foto: Infografik: Nunki Lasmaria Pangaribuan/kumparan
ADVERTISEMENT
Nama Ifan 'Seventeen' mendadak mencuat setelah beredar sebuah video penggerebekan di media sosial. Dalam video tersebut terlihat sosok Ifan yang tengah berada di dalam apartemen bersama seorang perempuan.
ADVERTISEMENT
Perempuan tersebut bernama Citra dan diakui Ifan sebagai teman sekolahnya dulu.
Di bawah ini, kumparan akan mengilas balik kehidupan Ifan, mulai dari perjalanan karier hingga kehidupan rumah tangganya yang berujung duka.
Pemilik nama Riefian Fajarsyah ini lahir di Yogyakarya pada 16 Maret 1983. Karena pekerjaan sang ayah, Ifan harus berpindah-pindah tempat tinggal.
Ketika berusia empat tahun, Ifan mengenyam pendidikan di TK Kartini, Pontianak, Kalimantan Barat. Ia lantas melanjutkan pendidikan di SD Kasih Ananda yang juga berada di Pontianak.
Di usia 13 tahun, Ifan dan keluarga hijrah ke Jakarta dan selama mengenyam pendidikan di SMP Labschool, Ifan mulai tertarik pada dunia musik dan membentuk grup musik.
Namun, Ifan tidak bisa benar-benar melanjutkan karier bersama grup musiknya karena harus kembali ke Pontianak ketika lulus SMP.
ADVERTISEMENT
Semasa SMA, Ifan kembali membentuk grup musik bersama teman-temannya. Ifan pun kian sering mengikuti festival musik di Kalimantan. Hasilnya, Ifan dinobatkan sebagai vokalis terbaik di Festival Musik Antar Pelajar pada 2001.
Pada 2002, ia bertandang ke Yogyakarta untuk mengenyam pendidikan di Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Mada.
Saat pendidikannya hendak berakhir, beredar kabar bahwa grup musik Seventeen sedang mencari vokalis baru pada 2008. Doni, vokalis lama Seventeen, diketahui mengundurkan diri pada 2007.
Ifan pun coba mengikuti audisi tersebut bermodalkan penghargaan vokalis terbaik yang didapatnya pada 2001. Ifan pun akhirnya terpilih menjadi vokalis dan Seventeen merilis album yang bernuansa lebih pop bertajuk 'Lelaki Hebat'.
Untuk mempromosikan album itu, Seventeen melakukan hal yang tergolong nekat. Mereka mendistribusikannya di Glodok, Jakarta yang dikenal berbahaya bagi pelaku industri karena banyaknya pembajak CD.
ADVERTISEMENT
Namun, hit single dari album itu yang bertajuk 'Selalu Mengalah' berhasil meledak di pasaran. Ifan dan Seventeen pun meraih popularitas, sehingga memiliki fanbase yang amat besar di berbagai daerah di Indonesia.
Sayang, perjalanan karier Ifan bersama Seventeen harus berhenti setelah maut memisahkan Ifan dengan ketiga personel Seventeen lainnya.
22 Desember 2018 mungkin menjadi hari yang tak akan pernah dilupakan oleh Ifan seumur hidupnya. Kala itu, Seventeen mentas untuk acara gathering PLN di daerah Anyer, Banten.
Siapa yang menyangka jika acara tersebut merupakan kesempatan terakhir bagi Ifan untuk satu panggung dengan tiga anggota grup band Seventeen lainnya.
M Awal Purbani atau Bani (Bassist), Herman Sikumbang (Guitarist), serta Windu Andi Darmawan alias Andi (drummer) tewas saat gelombang tsunami menyapu Tanjung Lesung, Sabtu (22/12) malam.
ADVERTISEMENT
Ifan Seventeen Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan
Perjalanan karier Ifan yang terbilang mulus meski akhirnya harus terhenti karena musibah yang menimpa para sahabatnya, rupanya tak seperti kehidupan asmara Ifan.
Musisi berusia 36 tahun ini diketahui pernah dua kali menikah. Pertama, pada tahun 2006, Ifan menikah dengan seorang dokter bernama Ghea Astrid Gayatri dan memiliki seorang putri, Rania Dzakira.
Namun, di tahun 2011 rumah tangga Ifan dan Ghea diterjang prahara rumah tangga. Setahun kemudian, mereka resmi bercerai dan Ifan pun menyandang status duda.
4 tahun berselang, Ifan akhirnya melepas kesendiriannya dan mempersunting model Dylan Sahara.
Sayang, Ifan harus kembali menelan kenyataan pahit terkait kehidupan rumah tangganya. Bukan karena perceraian, namun cinta sejati Ifan dan Dylan harus terpisahkan oleh maut.
ADVERTISEMENT
Sama seperti ketiga personel Seventeen lainnya, Dylan Sahara juga menjadi salah satu korban tragedi tsunami yang menghantam Selat Sunda.