Kilas Balik Mona Ratuliu: Poppy 'Lupus Milenia' hingga Penulis Buku

31 Desember 2018 15:20 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Throwback Mona Ratuliu (Foto: Infografik Putri Sarah Arifira)
zoom-in-whitePerbesar
Throwback Mona Ratuliu (Foto: Infografik Putri Sarah Arifira)
ADVERTISEMENT
Mona Ratuliu begitu populer pada tahun 2000-an. Kala itu, perempuan yang sedang berulang tahun hari ini, Senin (31/12), selalu dinanti sosoknya di layar kaca oleh para penggemar sinetron.
ADVERTISEMENT
Di kesempatan hari ulang tahunnya ini pula, kumparan coba sedikit mengulas perjalanannya di dunia hiburan sejak remaja.
Mona, yang memang telah memiliki ketertarikan terhadap seni sejak kecil, menjajal peruntungan di kancah akting melalui sejumlah sinetron. Antara lain 'Hati yang Perawan' (1994), 'Kucing-kucing Hitam' (1995), dan 'Sirkuit Kemelut' (1995).
Mona Ratuliu (Foto: Instagram @monaratuliu)
zoom-in-whitePerbesar
Mona Ratuliu (Foto: Instagram @monaratuliu)
Mona juga sempat mengikuti pemilihan model majalah remaja pada 1996. Hanya saja, ia gagal lolos sebagai finalis. Langkahnya terhenti di babak semifinal.
Tak berkecil hati, Mona terus meniti kariernya di dunia akting. Sejumlah sinetron berhasil dibintanginya, sebut saja 'New Pondok Indah' (1997--1998), 'Kupu-kupu Ungu' (1998), dan 'Janji Hati' (1999).
Namanya kemudian mulai melambung ketika unjuk kebolehan akting di 'Lupus Milenia'. Dalam sinetron yang tayang pada 1999--2001 tersebut, ia berperan sebagai Poppy.
Mona Ratuliu di SInetron 'Lupus Milenia' (Foto: YouTube Lupus Milenia)
zoom-in-whitePerbesar
Mona Ratuliu di SInetron 'Lupus Milenia' (Foto: YouTube Lupus Milenia)
Mona Ratuliu ketika itu beradu akting dengan Irgy Fahrezy yang berperan sebagai Lupus, Agnez Mo, Fahmi Bo, Sarah Azhari, Rachel Maryam, hingga Irfan Hakim.
ADVERTISEMENT
Popularitas Mona kian melejit melalui sinetron 'Pelangi di Matamu' yang tayang pada 2001--2002. Ia berperan sebagai Sofia, seorang suster tunarungu yang kerap teraniaya. Atalarik Syach, Athoy Herlambang, almarhumah Yana Zein, hingga Yvone Listiawan menjadi lawan mainnya.
Dalam menghidupkan tokoh Sofia, Mona cukup totalitas. Salah satunya dengan mempelajari bahasa isyarat secara langsung dari orang yang tunarungu. Tak sia-sia, aktingnya ternyata berhasil membuat banyak penonton jatuh hati.
Mona Ratuliu di SInetron 'Pelangi di Matamu' (Foto: YouTube Ikhsan Muhammed)
zoom-in-whitePerbesar
Mona Ratuliu di SInetron 'Pelangi di Matamu' (Foto: YouTube Ikhsan Muhammed)
Setelahnya, Mona Ratuliu laris manis. Tawaran pekerjaan banyak berdatangan. Sosoknya pun seolah tak pernah absen di layar kaca. Sejumlah sinetron yang dibintanginya kala itu, yakni 'Melintas Badai' (2002), 'Bulan Madu Terpanjang' (2002), 'Jalan Lain Menuju Roma' (2002), dan 'Dewa Cinta' (2002).
Mona memutuskan untuk melepas masa lajang kala berada di puncak ketenaran. Ia resmi diperistri oleh Indra Brasco pada 14 September 2002. Ya, kala itu ia baru akan menginjak usia 20 tahun.
ADVERTISEMENT
Meski menikah di usia muda, Mona dan Indra mampu membangun rumah tangga yang harmonis dan bebas gosip hingga saat ini. Mereka telah dikaruniai tiga anak, yaitu Davina Shava Felisa, Barata Rahadian Nezar, dan Syanala Kania Salsabila.
Kembali menilik ke belakang, Mona Ratuliu tetap melanjutkan kariernya di dunia akting setelah menikah dengan Indra. Selain membintangi sinetron, ia juga menjajal peruntungan di layar lebar melalui film 'Ekskul' (2006) dan 'Rahasia Bintang' (2008).
Kariernya sebagai pesinetron masih berlanjut hingga beberapa tahun lalu. Namun, kini Mona tampak lebih fokus pada kiprahnya sebagai penulis.
Buku pertamanya, 'ParenThink', dirilis pada Desember 2015 lalu. Melalui buku tersebut, Mona berbagi pengalaman mengasuh ketiga anaknya kepada para orang tua.
ADVERTISEMENT
'Digital ParenThink', buku keduanya, diluncurkan pada tahun ini. Dalam buku itu, Mona Ratuliu membagikan pengalamannya mengasuh anak-anak Generasi Z dan Alpha dengan memanfaatkan internet serta media sosial secara bijaksana.