Kilas Balik Perjalanan Karier Produser Mira Lesmana

29 Oktober 2019 17:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mira Lesmana. Foto: Ronny/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mira Lesmana. Foto: Ronny/kumparan
ADVERTISEMENT
Mira Lesmana merupakan salah seorang produser film yang telah berkecimpung di industri perfilman Tanah Air selama lebih dari 20 tahun. Sejak beberapa waktu belakangan, film terbarunya, ‘Bebas’, masih diputar di bioskop hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Mengilas balik, Mira Lesmana punya andil dalam menghidupkan kembali mutu dan kualitas perfilman Indonesia yang pada tahun 1990-an tengah lesu. Kala itu, bioskop didominasi film-film dewasa yang bernuansa erotis.
Mira Lesmana, bersama Riri Riza, Nan Achnas, dan Rizal Mantovani, bekerja sama menggarap sebuah film. Berjudul ‘Kuldesak’, keempatnya menyutradarai masing-masing segmen. Film tersebut diproduksi sejak 1996 dan dirilis pada 1998.
Di tengah masa kelam perfilman Indonesia kala itu, ‘Kuldesak’ berhasil dinominasikan sebagai ‘Best Asian Feature Film’ dalam Silver Screen Award di Singapore International Film Festival 1999.
Melihat lebih jauh ke belakang, ketertarikan Mira Lesmana terhadap produksi film layar lebar telah muncul sejak ia remaja. Sedari kecil, perempuan kelahiran 8 Agustus 1964 tersebut juga senang menonton film di bioskop bersama keluarga.
ADVERTISEMENT
Meski mengambil sekolah film, Mira Lesmana lebih dulu bekerja di bidang periklanan. Setelah delapan tahun berkecimpung di dunia periklanan, barulah ia terjun ke kancah perfilman.
Throwback Mira Lesmana Foto: Infografik: Sabryna Putri Muviola/kumparan
Sebelum menjadi salah satu sutradara film ‘Kuldesak’, pada 1995, ia mendirikan Miles Production yang kini dikenal dengan nama Miles Films dan menggarap program televisi ‘Anak Seribu Pulau’.
Berangkat dari kesuksesan ‘Kuldesak’, Mira Lesmana kemudian meneruskan perjalanannya sebagai sineas Tanah Air. Menggandeng Riri Riza sebagai sutradara, ia memproduseri ‘Petualangan Sherina’ yang diluncurkan pada 2000.
Film layar lebar Tanah Air kala itu belum juga bangkit. Kehadiran ‘Petualangan Sherina’ pun seolah menjadi kesegaran bagi masyarakat yang haus akan film berkualitas.
Dibintangi Sherina Munaf dan Derby Romero, ‘Petualangan Sherina’ hingga kini masih menjadi salah satu film musikal terbaik yang berkisah tentang anak-anak. Tak sedikit yang meminta adanya sekuel dari film tersebut ketika beberapa hari lalu, Derby mengunggah foto kebersamaan mereka.
ADVERTISEMENT
Film selanjutnya yang diproduseri Mira Lesmana berjudul 'Ada Apa dengan Cinta?'. Menampilkan Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputra, film garapan sutradara Rudy Soedjarwo yang dirilis pada 2002 itu begitu terkenal dan digandrungi pada masanya.
Selain laris manis, 'Ada Apa dengan Cinta?' juga meraih prestasi di sejumlah ajang penghargaan. Di Festival Film Indonesia (FFI) 2004, misalnya, film tersebut memenangkan Piala Citra untuk 'Tata Musik Terbaik', 'Aktris Terbaik', dan 'Sutradara Terbaik', juga dinominasikan dalam kategori 'Film Terbaik', 'Aktor Terbaik', 'Aktor Pendukung Terbaik', 'Aktris Pendukung Terbaik', 'Penulis Skenario Terbaik', dan lain-lain.
Setelah menjadi co-producer untuk film ‘Eliana, Eliana’ yang juga dirilis pada 2002, Mira Lesmana memproduseri ‘Rumah Ketujuh’ (2003), ‘Gie’ (2005), ‘Untuk Rena’ (2006), ‘Garasi’ (2006), dan ‘3 Hari untuk Selamanya’ (2007).
ADVERTISEMENT
Kembali bersama Riri Riza sebagai sutradara, Mira Lesmana kemudian memproduksi ‘Laskar Pelangi’. Film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Andrea Hirata tersebut laris manis.
Tak hanya menjadi film terlaris pada 2008 dengan perolehan 4.719.453 penonton, ‘Laskar Pelangi’ juga menjadi film Indonesia dengan jumlah penonton tertinggi hingga sekitar delapan tahun setelahnya, dikalahkan ‘Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! part 1’ dengan 6.858.616 penonton.
Perjalanan Mira Lesmana sebagai produser terus berlanjut. Ia menelurkan film-film lain, seperti ‘Sang Pemimpi’ (2009), ‘Atambua 39 Derajat Celcius’ (2012), ‘Sokola Rimba’ (2013), hingga ‘Pendekar Tongkat Emas’ (2014).
Meneruskan kesuksesan ‘Ada Apa dengan Cinta?’, Mira Lesmana memproduseri sekuelnya. Berjudul ‘Ada Apa dengan Cinta? 2’ dan dirilis pada 2016, film tersebut disutradarai Riri Riza, dengan Dian Sastrowardoyo sebagai pemeran utama.
ADVERTISEMENT
‘Ada Apa dengan Cinta? 2’ berhasil menempati urutan kedua sebagai film terlaris tahun 2016. Dengan jumlah penonton sebanyak 3.665.509, jumlah film tersebut berada di bawah ‘Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! part 1’.
Mira Lesmana terus menelurkan film-film berkualitas. Ia kemudian menjadi produser dari film ‘Athirah’ (2016), ‘Kulari ke Pantai’ (2018), serta ‘Milly & Mamet’ (2018).
Terbaru, masih bersama Riri Riza, Mira Lesmana merilis ‘Bebas’. Sejak 3 Oktober lalu, adaptasi film Korea Selatan berjudul ‘Sunny’ tersebut hingga hari ini masih tayang di bioskop.
Selama berkarya, Mira Lesmana konsisten meluncurkan film-film berkualitas. Hanya saja, ia belum pernah memproduseri film horor.
Dalam sebuah wawancara, ia mengaku bukannya tak suka dengan film horor, melainkan khawatir akan merasa ketakutan dan tak bisa tidur. Lantas, akankah ia pada akhirnya berniat menggarap film dengan genre tersebut? Tulis pendapatmu di kolom komentar, ya!
ADVERTISEMENT