Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kisah Charles Santoso Soal Film Animasi Hollywood
5 Agustus 2017 12:30 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Pernah menonton 'The Lego Movies', 'Legends of the Guardians: The Owls of Ga'Hoole', atau 'The Lego Batman Movies'? Tahukah kamu bahwa salah satu ilustrator yang menangani ketiga film animasi itu adalah orang Indonesia?
ADVERTISEMENT
Ya, Charles Santoso adalah ilustrator asal Indonesia yang sukses di kancah internasional. Ia bekerja di Animal Logic, sebuah studio animasi Australia, sekitar 8-9 tahun. Saat ditemui di Kedutaan Besar Australia, Charles bercerita bagaimana sebuah film animasi dibuat dari awal.
Jadi pertama, tim story artist, story board, dan concept artist berunding dengan sutradara untuk memvisualisasikan ide yang kemudian akan melakukan pitching ke studio yang bakal menangani produksi film tersebut. Salah satu film itu, 'Legends of the Guardians: The Owls of Ga'Hoole', mendapatkan Warner Bros. Pictures sebagai distributor film yang rilis tahun 2010 tersebut.
"Kalau mereka sudah oke dengan ini (ide dan visualisasi), dananya mulai masuk agar film bisa dibuat," jelas Charles.
ADVERTISEMENT
Tapi, tim concept artist tidak berhenti sampai di pitching saja. Semua tim masih tetap mengerjakan animasi dengan tim produksi, salah satunya dengan 3D modeller. Mengapa? Karena concept artist itu menangani konsep dari sebuah karakter, set lokasi, hingga lingkungan dari film animasi yang hasil akhirnya bisa ditonton.
Charles pun berkata bahwa untuk satu film animasi saja membutuhkan tim yang sangat banyak, bisa sampai 400-500 orang. Belum lagi, menangani satu film animasi membutuhkan waktu sekitar 3-4 tahun lamanya. Tapi, biaya total produksi untuk film animasi 'Legend of the Guardians: The Owls of Ga'Hoole', misalnya, ternyata termasuk murah.
"Kalau 'Legend of the Guardians' itu 70-80 juta dolar AS. Kalau secara Hollywood itu termasuk murah. Kalau film Disney itu pasti 150 jutaan (dolar AS) biasanya. Tiga setengah tahun itu (pembuatan satu film animasi) kayak mesin gede banget dan saya cuma bagian kecil," ujar Charles penuh antusias.
ADVERTISEMENT
Ia pun mengatakan bahwa masuk ke dalam studio animasi yang ia naungi itu antara gampang dan susah. "Dulu sebelum masuk Animal Logic, pintu film industri kayaknya tertutup banget. It's a true chance (bisa masuk ke Animal Logic). Disebut mudah enggak, disebut susah juga enggak," katanya.
Charles akan menjadi salah satu pembicara dalam acara 'Pop Con Asia' tahun ini. Ia akan duduk bersama Simon Allen, animator asal Australia yang menangani film seperti 'Toy Story 3', 'Up', dan 'Happy Feet'. Charles pun akan mengisi talkshow, workshop, dan portfolio review dalam dua hari ke depan.