Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Kisah Deddy Corbuzier saat Masih Menjadi Seorang Mentalis
29 Desember 2017 16:37 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo atau yang lebih dikenal dengan Deddy Corbuzier kini genap berusia 41 tahun. Ia berulang tahun pada Kamis (28/12).
ADVERTISEMENT
Deddy dulu dikenal publik sebagai seorang mentalis. Namun, ia kini lebih aktif menjadi seorang host di salah satu televisi nasional dan aktif di YouTube. Dalam kanal YouTube miliknya, Deddy kerap memberikan motivasi.
Untuk merayakan ulang tahun Deddy ke-41, kumparan (kumparan.com) melakukan kilas balik perjalanan pria asal Jakarta itu sebagai seorang mentalis.
Deddy pertama kali menyukai sulap saat ia melihat penampilan Mark Wilson di layar kaca. Kala itu, ia masih duduk di bangku sekolah dasar.
Setelah itu, Deddy memutuskan belajar bermain sulap. Namun, keluarga dan lingkungan sekitarnya tak ada yang mendukungnya. “Semua orang di sekitar saya berkata, ‘you’re not going to be famous’," ucap Deddy dalam salah satu video di kanal YouTube resmi miliknya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Deddy tak berhenti mendalami sulap. Hingga akhirnya pada tahun 1994, saat berusia 18 tahun, ia diharuskan untuk mulai bekerja membantu keluarganya, karena perusahaan tempat sang ayah bekerja mengalami kebangkrutan.
Berbekal kemampuan sulap, Deddy pun mulai berkeliling dari hotel ke hotel untuk menawarkan jasa sebagai tukang sulap. Usaha dan kegigihannya membuahkan hasil manis, saat akhirnya International Hotel mau menerima Deddy dan menjadikannya sebagai tukang sulap untuk menghibur para tamu.
Deddy tampil pertama kali di layar kaca ketika mengisi sebuah acara televisi bertajuk ‘Impresario 008’. Jika biasanya pesulap di era itu memainkan trik ilusi dengan peralatan yang banyak dan besar, Deddy muncul sebagai seorang mentalis yang bermain dengan pikiran seseorang.
ADVERTISEMENT
Keunikan Deddy tersebut akhirnya membuat ia berkesempatan untuk membawakan acara sulapnya sendiri yang bertajuk ‘Deddy Corbuzier Show’. Ia saat itu belum berkepala plontos seperti sekarang. Dahulu, Deddy berambut panjang dengan bagian depan yang dikerok pada kedua sisinya. Ini menjadi ciri khasnya.
Pesulap yang terkenal dengan jargon 'konsentrasi' dan aksi membengkokan sendok ini tak mau berhenti berinovasi dan terus memacu dirinya untuk melakukan aksi-aksi sulap yang lebih berbahaya. Alhasil, ia pun sukses melakukan beberapa trik sulap berbahaya, seperti berkendara keliling Pulau Bali dengan mata tertutup pada 2008, menghilangkan roller coaster yang tengah melaju pada 2013, dan menangkap peluru yang ditembakkan dengan mulut pada 2015.
Karena kepiawaiannya dalam bersulap, mantan suami Kalina Oktarani itu pun berhasil mematahkan statement orang-orang di sekitarnya dan berhasil mendapat pengakuan dari dunia sebagai The Best Mentalist In The World.
ADVERTISEMENT
Kesuksesannya itu membuat Deddy kemudian dipercaya untuk memimpin dua ajang pencarian bakat sulap, ‘The Master' dan ‘The Next Mentalist’ yang masing-masing tayang perdana pada tahun 2009 dan 2013.
Ayahanda Azkanio Nikola Corbuzier itu pun mengakui bahwa pendapatannya jika diundang untuk bermain sulap selama 1 jam bisa mencapai 200 juta rupiah dan pendapatan per bulan Deddy bisa mencapai 2 miliar rupiah.
Namun, saat tengah berada di puncak kejayaannya, Deddy memutuskan untuk berhenti menjadi seorang mentalis profesional pada tahun 2014. Ia kini menggeluti dunia presenter dan aktif di YouTube.
Dalam salah satu video di kanal YouTube-nya, Deddy mengakui ada 2 hal yang mendorong dirinya untuk berhenti menjadi seorang mentalis. Alasan pertama karena Deddy tak mau meninggalkan anaknya.
ADVERTISEMENT
“Suatu hari dia (Azka) datang pada saya. Dia berkata ‘Daddy, I want to go with you.” Saya bilang, ‘No, cause I’m working.’ Lalu dia berkata , ‘Bagaimana kalau Daddy pergi dan pesawatnya jatuh dan Daddy meninggal?’ Lalu saya berkata, ‘Itu logis kalau pesawat jatuh saya meninggal.’ Lalu ia berkata, ‘Kalau ayah mati saya mau mati bersama ayah.’ Saat itulah saya cancel pertunjukkan saya,” ungkap Deddy di video tersebut.
Alasan kedua karena Deddy tahu ia merupakan magician terbaik di Indonesia. Deddy tahu jika sudah menjadi yang terbaik, artinya ia harus keluar dari zona nyaman sebelum suatu hari ia dikalahkan oleh pesulap lain yang lebih muda darinya.
“Saat sudah jadi yang terbaik satu-satunya jalan bagi saya adalah jatuh. Suatu saat akan ada orang yang lebih muda dari saya yang akan mengalahkan saya sebagai pesulap,” ungkap Deddy.
ADVERTISEMENT
Deddy memang masih sering bermain sulap dihadapan para penonton yang hadir di acaranya. Namun, ia tak lagi bermain sulap untuk mendapatkan uang.