Kisah Hidupnya Diangkat Jadi Film Dokumenter, Rossa Ungkap Dipaksa Prilly

5 Juli 2024 13:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rossa saat konferensi pers film dokumenternya berjudul All Access to Rossa 25 Shining Years.  Foto: Andrian Gilang Khrisnanda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rossa saat konferensi pers film dokumenternya berjudul All Access to Rossa 25 Shining Years. Foto: Andrian Gilang Khrisnanda/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kisah hidup penyanyi Rossa diangkat dalam film dokumenter bertajuk All Access to Rossa 25 Shining Years. Film yang diproduksi Sinemaku Pictures dan Inspire Pictures bekerja sama dengan Time International Films ini akan tayang di bioskop pada 1 Agustus 2024.
ADVERTISEMENT
Rossa bersedia kisah hidupnya diangkat dalam film dokumenter karena paksaan sahabatnya, Prilly Latuconsina. Prilly merupakan produser eksekutif film dokumenter All Access to Rossa 25 Shining Years.
"Pertama, aku mau terima kasih sama sahabatku, Prilly, dia yang memaksa aku untuk mengekspos bagaimana aku selama 25 tahun. Film ini bercerita bukan cuma aku di atas panggung, (tapi) memang latar belakangnya adalah ketika aku melakukan konser 25 Shining Years dua tahun yang lalu," kata Rossa dalam acara perilisan trailer dan poster film dokumenternya di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (3/7).
Rossa saat konferensi pers film dokumenternya berjudul All Access to Rossa 25 Shining Years. Foto: Andrian Gilang Khrisnanda/kumparan

Film Dokumenter All Access to Rossa 25 Shining Years Perlihatkan Sisi Lain Rossa

Tak hanya menampilkan Rossa sebagai sosok penyanyi kondang, film dokumenter All Access to Rossa 25 Shining Years juga memperlihatkan pelantun lagu Tegar itu sebagai seorang wanita yang menjalani kehidupan di luar panggung. Sisi kehidupan yang tidak diketahui oleh banyak orang.
ADVERTISEMENT
"Mungkin di atas panggung kelihatannya memang glamor, shining, semua harus perfect. Tapi, ketika aku turun dari atas panggung, aku adalah seorang yang tidak sempurna, banyak kekurangan juga dalam diri aku," tutur Rossa.
Rossa telah berkarier di dunia musik lebih dari 25 tahun. Lewat film dokumenter All Access to Rossa 25 Shining Years, ia ingin berbagi pengalamannya selama ini. "Mungkin ada yang bisa diambil dari perjalanan hidup aku," ucapnya.
Rossa saat konferensi pers film dokumenternya berjudul All Access to Rossa 25 Shining Years. Foto: Andrian Gilang Khrisnanda/kumparan
Sementara itu, Prilly menyebut, Rossa memiliki dua kehidupan yang berbeda. Perempuan 27 tahun itu merasa publik harus mengetahui dua sisi kehidupan Rossa tersebut. Menurutnya, kisah kehidupan Rossa bisa menginspirasi banyak orang.
"Ketika teh Ocha di panggung dia adalah sang diva. Tapi ketika dia turun panggung, dia adalah perempuan kuat, ibu yang hebat, tapi juga rapuh," ujar Prilly.
ADVERTISEMENT
Pemain film Kukira Kau Rumah ini mengatakan publik mungkin melihat Rossa merupakan seorang penyanyi sukses. Tapi, mereka tidak mengetahui perjuangan Rossa untuk sampai di posisi itu.
"Dan akhirnya teh Ocha mempercayakan aku dan Sinemaku Pictures, dan bersama Inspire kita berkolaborasi untuk memproduksi dokumenter ini," kata Prilly.
Film dokumenter All Access to Rossa 25 Shining Years disutradarai oleh Ani Ema Susanti. Proses pembuatannya dilakukan selama dua tahun. "Jadi, semoga dengan adanya film dokumenter ini, bisa tahu bahwa teh Ocha melewati perjalanan yang panjang dan tidak mudah untuk mencapai posisinya sekarang," ucap Prilly.