Kisah Sandhy Sondoro: Dulu Peserta, Kini Mentor Ajang Pencarian Bakat

6 September 2018 15:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandhy Sondoro. (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Sandhy Sondoro. (Foto: Munady Widjaja)
ADVERTISEMENT
Biasanya para musisi Indonesia baru melebarkan karier ke dunia internasional setelah terkenal di dalam negeri. Namun, hal itu tak berlaku bagi penyanyi Sandhy Sondoro.
ADVERTISEMENT
Sebelum memulai kiprahnya di dunia musik Tanah Air, Sandhy meniti karier sebagai seorang penyanyi di luar negeri. Sandhy yang sudah aktif bermusik dari sejak usia 18 tahun, memutuskan pergi ke California, Amerika Serikat. Pria berusia 44 tahun itu mengunjungi pamannya sekaligus menetap di sana.
Karier bermusik Sandhy Sondoro di luar negeri dimulai di Jerman, ketika dia kuliah arsitektur. Dia pergi ke negara itu setelah setahun menetap di California.
Perjalanan bermusiknya dirintis dari bawah. Sandhy tampil dari satu pub ke pub yang lain. Atas dorongan dari teman-temannya, pria kelahiran Jakarta itu ikut ajang pencarian bakat di Jerman pada 2007.
Sandhy Sondoro saat pentas di Java Jazz (Foto: Oeday Abdullah / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Sandhy Sondoro saat pentas di Java Jazz (Foto: Oeday Abdullah / AFP)
Karena tidak ada larangan, Sandhy sengaja membawakan lagu ciptaannya sendiri saat tampil ajang pencarian bakat tersebut. Tujuan dia ikut ajang tersebut salah satunya adalah untuk membantu promo.
ADVERTISEMENT
"Sebagai musisi harus punya bekal. Saya ikut pencarian bakat saran dari teman dan boleh membawakan lagu sendiri. Saya ikut atas dasar butuh uang buat promo juga," kata Sandhy, belum lama ini.
Memang Sandhy tidak keluar sebagai juara di ajang pencarian bakat tersebut. Meski begitu, dia berhasil mencuri perhatian publik di Jerman.
Pada 2008, Sandhy mengeluarkan album berjudul 'Why Don't We' yang mendapat apresiasi luar biasa dari kalangan masyarakat Eropa. Dua tahun berselang, dia kembali mengeluarkan album berjudul 'Sandhy Sondoro' yang berisikan 15 lagu. Lagu 'Malam Biru' menjadi lagu andalan di album tersebut. Namanya mulai melejit di Indonesia setelah lagu itu dirilis.
Selanjutnya pada 2011, pelantun lagu 'End of The Rainbow' itu kembali merilis album bertajuk 'Find The Way'. Terdapat 12 lagu di abum tersebut dengan 'Tak Pernah Padam' menjadi lagu andalannya.
ADVERTISEMENT
Perjuangan Sandhy dalam bermusik tak sia-sia. Dia berhasil meraih kesuksesan di dunia tarik suara. Pada 2011 misalnya, Sandhy berhasil membawa pulang tiga piala di ajang AMI Awards.
Rupanya, AMI Awards 2011 bukanlah penghargaan pertama yang diperoleh Sandhy. "Pertama saya mendapat penghargaan tahun 2009, New Wave Song di Latvia," ucap Sandhy.
Sandhy Sondoro. (Foto: Dok. KBRI Moskow)
zoom-in-whitePerbesar
Sandhy Sondoro. (Foto: Dok. KBRI Moskow)
Pada Maret 2018, Sandhy berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah musik internasional. Dia memperoleh penghargaan untuk kategori musik populer dalam ajang The First Ceremony of the International Professional Music Awards “Bravo”, yang digelar di The State Kremlin Palace, Moskow, Sabtu (10/3).
Dari mengikuti ajang pencarian berbakat, Sandhy kini dipercaya menjadi salah satu mentor dalam ajang pencarian bakat musik karaoke digital, bersama mantan vokalis ADA Band Ibrahim Imran alias Baim dan vokalis Kotak, Tantri. Dia merasa senang bisa terlibat di ajang tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya sih senang banget karena bisa berkontribusi untuk acara bagus ini, karena saya pun dulunya pernah ikut ajang pencarian bakat," tandas Sandhy Sondoro.