Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Untuk pertama kalinya, komunitas Oasis Indonesia menggelar sebuah pameran ‘Pameran Memorabilia Liam Gallagher ’. Acara tersebut dihelat bertepatan dengan ulang tahun mantan vokalis grup musik legendaris Oasis, Sabtu (21/9).
ADVERTISEMENT
kumparan berkesempatan mengunjungi pameran yang bertempat di Bluemoon Container Cafe, Jakarta Selatan, sekaligus bertemu dengan founder komunitas Oasis Indonesia, Ridzki Akbar. Lelaki yang akrab disapa Kiki itu, bersedia berbincang santai mengenai komunitas mereka.
Komunitas Oasis Indonesia, menurut Kiki, memang berawal dari idenya. Sebagai penggemar berat Oasis, ia kerap berjumpa dan bercengkrama dengan anggota komunitas-komunitas yang juga mengidolakan grup musik tersebut, meski tak tergabung di dalamnya.
Di lain sisi, Kiki juga mengenal Ilham Priananda, penggemar berat sekaligus pemilik 'Moleklane Museum' yang menampilkan barang-barang langka terkait Oasis. Dari kedekatan mereka, Kiki mengetahui bahwa Ilham tak tergabung dalam komunitas penggemar Oasis mana pun di Indonesia.
Berangkat dari hal itu, Kiki ingin menyatukan komunitas-komunitas penggemar Oasis dengan Ilham, dan membentuk suatu perkumpulan besar baru. Mendengar niat Kiki, Ilham tak langsung setuju.
ADVERTISEMENT
“Awalnya, Ilham, ‘Aduh, gimana ya, Ki, gue enggak pernah ikut komunitas, nih.’ Gue bilang, ‘Kalau lo enggak mau, ya gue enggak bikin.’ Akhirnya, setelah beberapa kali ketemu, Ilham setuju untuk bikin Oasis Indonesia. Itu Oktober 2018,” ucap Kiki.
Keduanya memulai upaya untuk merealisasikan niat tersebut dengan menggandeng sejumlah komunitas, seperti Oasis Sumedang, Oasis Bandung, Oasis Mania Indonesia, dan We Are Gallaghers Freaks.
Beberapa rekan kemudian juga bergabung sebagai co-founder, yakni Frietsarianty, Dinandira, Othman Ramadhan, dan Rendrian Maharsya.
“Desember 2018, kalau enggak salah, kami undang komunitas-komunitas untuk conference, gitu, kami jelaskan niat kami. Akhirnya, mereka setuju untuk ikut,” ujar Kiki.
Ia kemudian tak menampik adanya kendala-kendala dalam upaya mewujudkan komunitas Oasis Indonesia. Namun, menurut Kiki, hal-hal tersebut mampu mereka rampungkan dengan baik.
ADVERTISEMENT
“Kami kan baru menyatukan banyak kepala, nih, di satu komunitas. Dari enam orang—gue, Ilham, dan co-founder lain—saja sudah beda-beda ide, banyak banget masukan. Dari member-member juga ada saja masalahnya. Kuncinya, sih, komunikasi. Yang penting diobrolkan, bisa beres,” kata Kiki.
Sejak dibentuk, Oasis Indonesia mulai mengadakan gathering bersama komunitas-komunitas lain yang telah setuju untuk bergabung. Hingga kini, sebagian besar anggotanya memang baru berasal dari Pulau Jawa. Di kemudian hari, Kiki ingin berupaya memperkenalkan Oasis Indonesia ke seluruh Tanah Air.
Sepanjang tahun ini, selain menyelenggarakan sebuah pameran sekaligus screening film, yang juga dilengkapi dengan music performance dari tiga tribute band, Oasis Indonesia fokus untuk mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk bergabung.
ADVERTISEMENT
Rencananya, menurut Kiki yang juga diamini oleh Ilham, komunitas Oasis Indonesia akan diresmikan dalam waktu dekat.
“Harusnya, sih, tahun ini kami launching Oasis Indonesia sebenarnya. Akhirnya, karena ada satu hal, kami undur jadi tahun depan. Di situ, official jadinya. Ada member-nya. Itu sedang kami persiapkan semua. Kami sedang kerja sama juga dengan beberapa merchant,” tutur Kiki.
Peluncuran komunitas Oasis Indonesia secara resmi, rencananya, akan dilaksanakan pada kuartal pertama 2019. Mereka kemudian berencana untuk kembali menggelar pameran pada setiap kuartal tahun berikutnya.
“Pameran kedua kami mungkin tentang Noel Gallagher. Nanti, yang besarnya, kami mungkin akan bikin pameran Oasis. Selama ini baru di Inggris dan Jepang, kan. Mungkin, yang ketiga akan di Indonesia. Ada beberapa program juga kami akan undang beberapa sosok, seperti produsernya Oasis atau yang lain,” beber Kiki.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kabar perseteruan kakak-beradik Liam dan Noel Gallagher, menurut Kiki, tak menyurutkan semangat mereka untuk tetap membangun komunitas Oasis Indonesia. Menutup perbincangan, ia berharap agar komunitas yang digagasnya bisa awet dan kian berkembang.
“Mudah-mudahan, 10–15 tahun lagi, komunitasnya semakin besar dan mandiri. Juga ada regenerasi yang banyak,” pungkas Kiki terkait komunitas Oasis Indonesia.