Klarifikasi Sutradara KKN di Desa Penari soal Pemeran Hantu Dibayar Rp 75 Ribu

20 Mei 2022 11:41 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Film KKN di Desa Penari. Foto: @kknmovie
zoom-in-whitePerbesar
Film KKN di Desa Penari. Foto: @kknmovie
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Film KKN di Desa Penari membutuhkan banyak ektras untuk memerankan hantu warga desa. Ada sekitar 50 warga Dusun Ngluweng Kalurahan Ngleri Kapanewon Playen Gunungkidul yang dikerahkan untuk menjadi pemeran hantu di film tersebut.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, salah satu pemeran hantu, Subardo (51) mengungkapkan pengalamannya terlibat dalam film KKN di Desa Penari. Ini menjadi pengalaman pertama di hidupnya yang tak bisa dilupakan.
"Saya itu didapuk (diminta) jadi hantu. Ternyata capek ikut syuting itu," kenangnya.
Aulia Sarah dalam film KKN di Desa Penari. Foto: Instagram/@owliasarah
Dalam kesempatan itu, ia mengaku bahwa dirinya harus berjuang sehari semalam. Make up yang digunakan untuk menutup wajahnya tak boleh dihapus dalam 24 jam.
Selain itu, saat menunggu giliran syuting, ia dan puluhan ekstras lain harus berada dalam bus dengan AC tetap hidup. Ia juga tak boleh mengedip atau memejamkan mata saat proses syuting berlangsung. Jika terlanjur berkedip, maka syuting harus diulang kembali.
"Bayangkan mata tak boleh berkedip dalam waktu yang lama. Kami dibayar Rp 75 ribu sekali pengambilan gambar," terangnya.
Awi Suryadi Foto: Munady

Klarifikasi Sutradara Film KKN di Desa Penari soal Pernyataan Pemeran Hantu

Sutradara film KKN di Desa Penari, Awi Suryadi, sudah mengetahui soal pernyataan pemeran hantu yang mengaku hanya dibayar Rp 75 ribu dan tak boleh menghapus make up selama 24 jam. Ia menegaskan bahwa kabar itu tak sepenuhnya benar.
ADVERTISEMENT
"Yang bisa saya konfirmasi 100 persen, itu enggak ada mereka enggak boleh hapus make up selama 24 jam. Karena kita syuting adegan di sanggar itu hari terakhir. Saya ingat banget hari terakhir, kita selesai syuting sekitar jam 10 malam, lalu orang ekstras dipanggil untuk make up jam 10 pagi. Benar mereka make up, dianjurkan dalam bus ber-AC," ucap Awi Suryadi kepada kumparan, pada Jumat (20/5).
Kendati demikian, menurut Awi, mereka masih diizinkan untuk keluar dari bus. Para pemeran hantu dibolehkan beristirahat sebentar keluar atau ke toilet.
Film KKN di Desa Penari. Foto: Instagram/@mdpictures_official
"Mereka keluar, untuk cek HP-lah, merokoklah, ke toiletlah. Itu normal. Cuma dianjurkan sering dalam bus, supaya make up-nya enggak luntur. Dari mereka di-calling untuk make up sampai adegan itu, totalnya pun 12 jam, bukan 24 jam. Enggak ada 24 jam, pasti, saya jamin," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, saat disinggung soal bayaran pemeran hantu, sutradara film Danur itu mengaku tak tahu pasti soal jumlahnya. Namun, ia menegaskan bahwa para pemeran hantu tidak cuma dibayar Rp 75 ribu per hari.
"Bayaran saya enggak bisa konfirmasi angkanya berapa, enggak semuanya sutradara tahu. Tapi saya sudah ngobrol dengan MD dan tim casting yang in charge, dia bilang, 'Mas Awi, angka yang keluar dari kita bukan segitu, bukan Rp 75 ribu, lebih dari Rp 75 ribu. Tapi karena kita kerja sama dengan agensi lokal, jadi mungkin ada potongan,'" ucap Awi, membahas percakapannya dengan tim casting KKN di Desa Penari.
Kemudian, Awi menjelaskan bahwa biasanya pemeran ekstras dibayar setiap adegan. Bukan per hari.
ADVERTISEMENT
"Itu untuk satu adegan. Yang diklaim Rp 75 ribu untuk seharian. Enggak loh, itu untuk satu adegan. Misalkan hari ini saya perlu penduduk adegan ibu-ibu lewat bawa kayu. Itu sudah itu doang, paling setengah jam syuting, enggak seharian. Enggak ada tuh (bayaran) angka sekian untuk seharian. Kita seharian enggak selalu syuting pakai ekstras," pungkasnya.
Film KKN di Desa Penari menorehkan rekor baru di industri perfilman Indonesia. Film horor karya Awi Suryadi itu berhasil meraih 7 juta penonton dalam 19 hari penayangannya di bioskop.
Raihan itu membuat KKN di Desa Penari menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa. Sebelumnya, rekor itu dipegang oleh film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Bos Part 1 (2016) dengan jumlah penonton mencapai 6,8 juta.
ADVERTISEMENT