Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Kolaborasi dengan PH Amerika, Film Forza Syuting di Lapangan Klub Bola di Bali
21 Februari 2024 17:08 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Adhya Pictures bekerja sama dengan rumah produksi asal Amerika Serikat , Riva Studios, menggarap film drama keluarga berjudul Forza . Ini merupakan kolaborasi pertama Adhya Pictures dengan rumah produksi internasional.
ADVERTISEMENT
Forza berkisah tentang anak laki-laki bernama Bima (12) yang berasal dari daerah kumuh di Bali. Ia mengejar mimpinya untuk menjadi pemain sepak bola profesional.
Sebagian besar pengambilan gambar film Forza diambil di Pulau Dewata, Bali. Salah satu lokasi yang mereka gunakan adalah di Bali United Training Centre.
kumparan berkesempatan untuk menyambangi lokasi tersebut pada Selasa (20/2). Stadion sepak bola ini tampak indah karena terletak di pinggir Pantai Saba, Bali.
Executive Producer film Forza, Shierly Kosasih, mengungkap alasan mengapa pihaknya mengangkat kisah tentang sepak bola. Menurutnya, olahraga tersebut cukup dekat dengan masyarakat Indonesia.
"Sepak bola adalah salah satu cabor yang seluruh dunia bisa menikmati. Di Indonesia juga termasuk cabor terbesar. Lalu di sini juga kita mau mengangkat (kisah) agar anak-anak berani bermimpi," ujarnya pada Selasa sore.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, ia juga menjelaskan mengapa syuting film Forza sebagian besar dilakukan di Bali.
"Karena (cerita) berawal di Bali, jadi it's more realistic melakukan bagian (syuting) berikutnya di Bali," tuturnya.
Selain itu, lewat film ini, ia ingin menunjukkan bahwa Bali juga memiliki sarana dan prasarana yang baik di bidang sepak bola.
"Ternyata di Bali kita punya stadion dengan fasilitas sekeren ini. Kita mau kasih lihat how real is that. Bukan di lapangan lebih kecil, sepak bola yang sesungguhnya di tempat seperti ini," pungkasnya.
Film Forza dibintangi oleh Atiqah Hasiholan, Yoriko Angeline, Ari Kriting, hingga Tio Pakusadewo.
Film ini digarap dan ditulis oleh sutradara asal Amerika Serikat, Marco Balsamo, serta diproduseri oleh Tara Sibel dan Ario Sagantoro.
ADVERTISEMENT