Komedian Gogon Sebut Lawakan Zaman Sekarang Kurang Rasa

9 Maret 2018 17:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gogon (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gogon (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
ADVERTISEMENT
Komedian Gogon dikenal masyarakat luas melalui grup lawak Srimulat. Pria bernama asli Margono ini, juga mempunyai ciri khas berupa kumis layaknya Charlie Chaplin dan rambut jambul.
ADVERTISEMENT
Sikap berdiri Gogon yang khas, seraya melipat tangan serta cara duduknya selalu melorot, kerap diingat oleh para pecinta komedian, khususnya Srimulat.
Puluhan tahun kiprahnya di dunia komedi, Gogon sudah merasakan asam manis kehidupan seorang pelawak. Termasuk ketika melihat adanya perubahan dalam menyampaikan materi komedi. Menurutnya, banyolan zaman sekarang mulai kehilangan ‘rasa’.
“Jadi, bagaimana kita ngelawak itu ada rasanya. Jadi nanti penonton abis nonton bisa ngerasain ini ya, kadang-kadang nyeritain yang tadi bisa lucu lagi. Kalau sekarang enggak bisa begitu, sekarang asal-asal, banyak ceng-cengannya, kalau dulu enggak gitu,” kata Gogon saat ditemui di kawasan Kapten Tendean, Mampang, Jakarta Selatan, Jumat (9/3).
Gogon (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gogon (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
Namun, ketika disinggung apakah dengan berkurangnya rasa itu berarti hiburan komedi mengalami penurunan, dengan tegas komedian berusia 54 tahun itu mengatakan tidak.
ADVERTISEMENT
“Enggak merosot, lebih berkembang, ngebanyolnya itu berkembang. Cuman ngebanyolnya itu ditinggal, enggak mikirin ada rasa atau tidak,” jelasnya.
Gogon pun mengaku tidak ada masalah dengan komedi yang saling mencela. Menurutnya, itu adalah suatu perkembangan dari sebelumnya.
“Kalau pandangan saya enggak ada masalah dengan cengan itu perkembangan. Mungkin ada yang antipati, yang enggak mau. ‘Wah apa itu ngelawak dipaksain itu’, emang iya, tergantung pandangannya,” ujarnya.
Gogon (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Gogon (Foto: Munady Widjaja)
Satu lagi yang membuat perbedaan zaman dulu dan sekarang, dahulu tidak ada yang namanya penonton bayaran. “Dulu enggak ada penonton bayaran, penonton ada, cuma enggak disuruh ketawa. Lucu ya lucu, enggak lucu ya udah. Kalau lawak dulu itu natural,” kenangnya.
Lalu dengan munculnya komedian muda saat ini, sebagai yang senior apakah yang Gogon lakukan untuk tetap bertahan, ya?
ADVERTISEMENT
“Harus diakui anak zaman sekarang ini wawasanya lebih luas. Cuma kayak kita-kita yang sudah kedaluwarsa ini, ya tinggal ngikutin aja. Soalnya ada pelawak yang enggak mau ngikutin,” tutupnya.