Komentar Corey Taylor 'Slipknot' soal Musik Linkin Park yang Baru

2 Juli 2017 11:43 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Corey Taylor (Foto: Instagram @coreytaylor/Official Facebook Linkin Park)
zoom-in-whitePerbesar
Corey Taylor (Foto: Instagram @coreytaylor/Official Facebook Linkin Park)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perubahan musik Linkin Park yang kini lebih nge-pop kelihatannya tidak akan berhenti menjadi bahan pembicaraan. Album ke-7 mereka, 'One More Light', disuguhkan berbeda dari album-album sebelumnya seperti 'Hybrid Theory' dan 'Meteora'.
ADVERTISEMENT
Tentu saja, hal itu membuat penggemar fanatik band yang melantunkan 'Papercut' ini kecewa dan kesal. Tak sedikit yang mengatakan bahwa 'One More Light' adalah album Linkin Park yang paling mengecewakan.
Hal itu membuat sang vokalis, Chester Bennington marah. Saat diwawancarai Music Week, Bennington pun menyampaikan apa yang ada di kepalanya dengan gamblang.
"Saat kami membuat 'Hybrid Theory', umurku saat itu masih 24 tahun dan aku yang paling tua di band. Jadi sekarang, apakah kita akan membicarakan 'Hybrid Theory'? Album itu sudah ada sejak bertahun-tahun yang lalu dan itu album yang bagus, kami menyukainya. Tapi, move on, lah. Ngerti, 'kan?" kata Bennington.
"Kalau kalian suka musiknya, itu bagus. Kalau tidak suka, itu opini kalian. Kalau kalian bilang musik kami berubah dengan alasan komersial, tusuk wajahmu sendiri," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, vokalis Slipknot, Corey Taylor, pun memberikan komentarnya beberapa waktu lalu. Dilansir Loudwire, Taylor paham maksud Bennington. Namun, caranya salah.
"Aku mengerti posisinya. Oh Tuhan, aku tidak akan mengatakan hal itu jika aku jadi dia. Kita memang akan merasa frustasi dan kita ingin orang-orang menerima evolusi kita. Di saat yang sama, kita harus bersyukur bahwa sampai detik ini, ada orang-orang yang mendengarkan musik kita," jelas Taylor.
Baru-baru ini, Taylor kembali bicara soal perubahan musik band yang terkenal akan lagu 'Somewhere I Belong' tersebut pada Alternative Press. Kala itu, pria yang juga menjabat sebagai vokalis Stone Sour itu sedang berdebat masalah zona aman di dunia musik.
"Setiap orang takut untuk melangkah keluar dari 'kotak musik' karena sekarang ini, tidak ada cara yang terbukti menghasilkan uang saat kau melangkah keluar dari kotak itu," katanya.
ADVERTISEMENT
Pembahasan pria berusia 43 tahun itu pun beralih ke musik yang kini diusung Linkin Park dan menjadikan Bennington sebagai contoh.
"Lihat Chester (Bennington). Paling tidak Chester berdiri untuk musik barunya, bukan bersembunyi di balik dinding retorika karena mereka takut tidak menghasilkan uang," ujar Taylor. "Setidaknya, Linkin Park mencoba melakukan sesuatu yang beda. Kau mungkin tidak menyukainya, tapi siapa yang peduli? Ada orang-orang di luar sana yang akan menyukainya, dan mereka setidaknya punya keberanian untuk melakukannya."
"Apa yang dikatakan Chester, dia benar, Bung. Persetan jika kau tidak menyukai musiknya (Linkin Park) yang baru. Orang-orang begitu takut akan risiko, dan satu-satunya cara untuk benar-benar menang adalah dengan mempertaruhkannya. Dan hal itu telah kami (para musisi) lakukan sepanjang karier kami," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Album terbaru Linkin Park, 'One More Light' menghadirkan 10 lagu bergenre pop rock. Pada 16 Februari lalu, band asal California, Amerika Serikat ini merilis single pertama album tersebut yang berjudul 'Heavy'. Di lagu tersebut, band yang digawangi oleh Chester Bennington, Rob Bourdon, Brad Delson, Mike Shinoda, Joe Hahn, dan Phoenix itu berkolaborasi dengan penyanyi electro pop, Kiiara.