Kondisi Mandala Shoji Setelah Dipenjara

19 Februari 2019 11:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Legislatif DPR RI dari partai PAN, Mandala Abadi Shoji di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Foto: Adhim Mugni/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Calon Legislatif DPR RI dari partai PAN, Mandala Abadi Shoji di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Foto: Adhim Mugni/kumparan
ADVERTISEMENT
Presenter Mandala Shoji kini meringkuk di dalam penjara. Mandala ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Salemba, Jakarta Pusat sejak menyerahkan diri ke Kejari Jakarta Pusat pada Jumat (8/2) kemarin.
ADVERTISEMENT
Mandala Shoji, sesuai putusan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat dinyatakan bersalah atas tindak pidana pelanggaran pemilu dan divonis 3 bulan penjara dan denda Rp 5 juta subsider 1 bulan kurungan. Mandala sempat mengajukan banding ke PN Jakarta Pusat, namun bandingnya ditolak.
Hal ini praktis membuat Mandala kehilangan karier politiknya saat ini. Mandala yang sebelumnya tercatat di dalam daftar calon tetap (DCT) pemilihan legislatif resmi dicoret oleh KPU.
Tidak hanya kehilangan karier politik sementara, Mandala juga harus terpisah dengan keluarganya. Mandala harus terpisah dengan istri, Maridha Denova dan empat orang anaknya.
Maridha mencoba kuat menghadapi cobaan yang ada. Meski ia harus berbohong terhadap anak-anak soal keberadaan Mandala Shoji saat ini. Seperti apa?
ADVERTISEMENT
1. Anak Mandala Shoji mengira ayahnya berada di pesantren
Kehidupan keluarga Mandala Shoji berubah drastis menyusul permasalahan hukum yang tengah membelit bapak empat orang anak itu. Mandala yang dekat dengan anak-anaknya, terpaksa harus berpisah sementara. Mandala harus menjalani penahanan di LP Salemba, Jakarta Pusat.
Mandala Shoji Foto: Munady
Istri Mandala Shoji, Maridha Deanova mengatakan, anak-anaknya mengetahui perubahan yang ada. Meski tidak tahu kondisi yang sebenarnya. Anak-anak Mandala hanya mengetahui jika sang ayah sedang berada di pesantren.
“(Anak yang pertama) dia cuma tanya, ‘Kenapa Ayah enggak pulang-pulang? Pesantren, kok, lama banget?’ Yang kedua tanya, ‘Kenapa ayah iktikaf lama banget? Apa aku nakal, Bunda, makanya Ayah enggak mau pulang? ujar Maridha Deanova.
ADVERTISEMENT
Begitu juga dengan anak keempat Mandala dan Maridha, Muhammad Saquil ElHasiq Mandala. Anak laki-laki yang baru berusia enam bulan itu selalu gelisah di malam hari.
Menurut Maridha, anak paling kecilnya itu terbiasa didengarkan shalawat oleh Mandala.
"Kalau anak yang nomor empat, rewel karena dia masih enam bulan dan selalu dishalawatin bapaknya tiap malam. Sekarang, enggak ada. Aku putar rekaman bapaknya shalawat, dia baru bisa tidur,” ujar Nova, sapaan akrabnya.
2. Mandala sendiri yang meminta 'dirahasiakan' di hadapan anak-anaknya
Mandala Shoji tiba di kejaksaan Negeri, Jakarta Pusat. Foto: Paulina herasmaranindar/kumparan
Tidak berada dekat dengan keluarga, terutama dengan anak-anak tentu menyisakan perasaan yang mendalam bagi orang tua. Itu pula yang dirasakan Mandala.
Namun karena terkait putusan hukuman penjara selama tiga bulan, Mandala harus merelakannya. Ia 'merahasiakan' kondisinya saat ini dari anak-anak dengan menyebutnya tengah berada di pesantren.
ADVERTISEMENT
Istri Mandala Shoji, Maridha Deanova mengatakan itu merupakan permintaan Mandala sendiri. Ia tidak ingin anak-anaknya yang masih kecil mengetahui kondisi sebenarnya.
“Kata bapaknya, ‘Enggak usah dijelaskan. Jelaskan saja, bapaknya iktikaf atau lagi berdakwah karena mereka juga belum bisa nangkep hal-hal konkret, masih di bawah tujuh tahun. Biarkan mereka berpikir bapaknya ibadah.’” ujar Nova.
3. Mandala Shoji mampu beradaptasi di dalam sel
Mandala Shoji dan istrinya di Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
Selama berada di dalam LP Salemba, Jakarta Pusat, Mandala harus berbagi sel dengan sembilan orang lainnya. Menurut Nova, istri Mandala, suaminya itu sudah beradaptasi dengan kondisi tersebut. Malahan, pengalaman tidur dengan sembilan orang ini dianggap seru oleh Mandala.
Kendati demikian, presenter ‘Termehek-mehek’ itu tetap merasakan adanya perbedaan. Apalagi sebelumnya, ia biasa tidur bersama istri dan anak-anak.
ADVERTISEMENT
“Jadi yang biasa aku tidur sama kamu, sama anak-anak sekarang aku tidur bareng-bareng saudara-saudara orang kapak merah, orang yang tatoan, mantan pembunuh, pencuri, preman Priok, ada yang anak buahnya Pak Hercules,” kata Nova menirukan perkataan Mandala.
4. Bagi-bagi Alquran
Sidang putusan calon anggota legislatif (caleg) DPR RI dari PAN, Mandala Abadi Shoji (kiri) alias Mandala di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan
Berada di Rutan Salemba selama beberapa bulan ke depan membuat Mandala harus beradaptasi dengan lingkungan. Selain berkomunikasi dengan sesama tahanan, ia juga sering mengajak rekan-rekannya di sana untuk salat bersama.
Istri Mandala, Maridha Deanova atau yang akrab disapa Nova, bercerita bahwa Mandala pernah minta dibawakan Alquran. Tidak hanya satu, namun beberapa. Mandala ingin berbagi dengan rekan satu selnya.
“Dia bagi-bagi Alquran, satu sel dikasih satu Alquran, yang biasanya mereka cuma ngelamun, enggak ada kerjaan seharian, sekarang mereka baca Alquran,” ujar Nova.
ADVERTISEMENT
5. Tetap upayakan pembelaan hukum
Sidang putusan calon anggota legislatif (caleg) DPR RI dari PAN, Mandala Abadi Shoji (kanan) alias Mandala di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan
Meski telah beradaptasi dengan kondisi di dalam tahanan, Mandala Shoji tetap melakukan upaya hukum. Istri Mandala Shoji, Maria Dhenova juga membantah pemberitaan yang menyebut lelaki yang menikahinya pada 19 Januari 2011 itu sebagai buron.
Nova, sapaan akrab istri Mandala, menegaskan bahwa suaminya ini tidak pernah masuk dalam daftar pencarian orang atau DPO. Apalagi dengan status Mandala yang seorang figur publik rasanya sulit jika mencadi buronan pihak berwajib.
“Yang nyebarin berita itu kalian cek dulu dong ke kepolisian, ke kejaksaan, pernah enggak Mandala DPO? Kan enggak pernah ada. Jadi, ketika ada berita opini beredar, jangan langsung dibesarkan, seolah itu benar, bisa dicek dulu,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Kemudian, penggunaan istilah menyerahkan diri juga dinilai Nova agak keliru. Sebab, sebetulnya Mandala bukan menyerahkan diri ke Kejaksaan Negeri. Melainkan untuk menghadap atas hasil putusan pengadilan.
Adapun kejanggalan lain yang ia rasakan adalah sebetulnya banyak oknum yang juga melakukan pelanggaran serupa. Namun, tidak mendapat hukuman yang sama seperti suaminya.
“Saksi pun dari Panwaslu juga ngomong, 'Mandala tidak menjanjikan apapun, Mandala di lokasi cuman foto-foto, Mandala enggak ngerti. Jadi, Mandala datang ke lokasi dikerubutin ibu-ibu. Yang membagikan (voucher umrah) bukan Mandala sama sekali, dan tidak ada Mandala membagikan, semua udah dicoret sama timses,” kata Nova.
Melihat adanya kejanggalan-kejanggalan tersebut membuat Nova berencana untuk melapor ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP). Bahkan, Nova dan kuasa hukum menduga ada sesuatu di belakang semua ini.
ADVERTISEMENT
“Kita sih mau ke DKPP melaporkan Bawaslu karena ketidakadilan. Semua caleg lain yang sudah jelas dibagi-bagi tidak ada yang dihukum penjara,” ujar Maridha Deanova.