Kostum-kostum Klasik di Nominasi 'Best Costume Design' Academy Awards

21 Februari 2017 18:12 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Nominasi 'Best Costume Design' Oscar (Foto: Paramount Pictures)
zoom-in-whitePerbesar
Nominasi 'Best Costume Design' Oscar (Foto: Paramount Pictures)
Pemain film tidak akan cantik atau tampan apabila tidak didukung oleh riasan wajah dan gaya berbusana yang menarik. Busana, terutama, salah satu elemen penting untuk menyampaikan pesan dan merepresentasikan latar belakang waktu sebuah film. Tentu saja, gaya berbusana tahun 80-an tentu berbeda dengan tahun 90-an.
ADVERTISEMENT
Untuk mengapresiasi desain kostum pada sebuah film, ajang penghargaan The Academy Awards menghadirkan nominasi 'Best Costume Design'. Meski bukan salah satu kategori bergengsi, nominasi yang satu ini dijadikan ajang pamer sebuah film akan kostum-kostum mereka yang indah, unik, dan megah.
'Hamlet' adalah film pertama yang memenangkan nominasi 'Best Costume Design' di tahun 1948, disusul 'Joan of Arc', 'The Heiress', dan 'Adventures of Don Juan'.
Bertahun-tahun setelahnya, 'Titanic', 'Gladiator', 'The Lord of the Rings: The Return of the King', 'Anna Karenina', dan 'The Great Gatsby' turut meraih kemenangan tersebut.
Tahun 2016 lalu, 'Mad Max: Fury Road' berhasil membawa pulang piala Oscar setelah sebelumnya, 'The Grand Budapest Hotel' yang diperankan oleh Ralph Fiennes, Bill Murray, Tilda Swinton, Saoirse Ronan, dan Edward Norton keluar sebagai pemenang.
ADVERTISEMENT
Jadi, siapa yang menjadi nominator untuk 'Best Costume Design' tahun ini?
Allied
Film yang diperankan oleh Brad Pitt dan Marion Cotillard ini bercerita seputar perang dunia. Dengan latar belakang waktu sekitar tahun 1939-1945, 'Allied' mendapuk Joanna Johnston sebagai konduktor untuk mendandani bintangnya.
Dalam wawancaranya dengan majalah Harper's Bazaar, Johnston mengatakan bahwa referensi gaun yang dikenakan oleh Cotillard sebagai wanita Perancis bernama Marianne Beausejour dan Brad Pitt sebagai orang Kanada bernama Max Vatan ini berasal dari foto dan film Hollywood tahun 1940-an.
"Gaya rambut Brad, serta gaya rambut dan makeup Marion berpaduk apik dan mampu memperlihatkan periode itu dengan indah," ucapnya.
Film Allied (Foto: Paramount Pictures)
zoom-in-whitePerbesar
Film Allied (Foto: Paramount Pictures)
Sebelum 'Allied', Johnston sudah beberapa kali menjadi desainer kostum untuk beberapa film perang, seperti 'Saving Private Ryan', 'Valkyrie', dan 'War Horse'. Jadi, tidak heran ketika Johnston terpilih sebagai penata busana film yang ditulis oleh Steven Knight itu.
ADVERTISEMENT
"Ayahku adalah tentara militer dan itu berpengaruh padaku. Aku benar-benar mencintai dunia militer," tambahnya.
Fantastic Beasts and Where to Find Them
Penata busana sekaligus pemenang piala Oscar untuk penghargaan tersebut, Colleen Atwood, dipekerjakan untuk mendandani para penyihir-penyihir karya J.K Rowling di film 'Fantastic Beasts and Where to Find Them'. Tak hanya sekadar memakaikan pakaian, Atwood juga menjadikan gaya di era 1920-an sebagai referensi utama yang kemudian diberi sentuhan pakaian ala penyihir.
"Membuat sebuah topi era 1920-an dan memberinya sedikit sentuhan dari dunia sihir sangat menyenangkan. Begitu juga dengan desain jubah untuk pria dan wanita pada era itu," ucapnya pada Vanity Fair.
Total kostum yang dibuat oleh Atwood berjumlah sekitar 1.000 kostum, dan kebanyakan dibuat untuk para pemain utama film tersebut, yaitu Eddie Redmayne, Collin Farrell, Dan Fogler, dan Katherine Waterston.
ADVERTISEMENT
Film Fantastic Beasts and Where to Find Them  (Foto: Paramount Pictures )
zoom-in-whitePerbesar
Film Fantastic Beasts and Where to Find Them (Foto: Paramount Pictures )
Menariknya, banyaknya pemeran pembantu dan cameo dalm film itu membuat Atwood menghadirkan gaya berbusana dari seluruh dunia, seperti Italia, kota New York, Inggris, Perancis, dan negara-negara lainnya.
"David Yates selaku sutradara ingin menangkap energi keramaian kota New York yang terdiri dari banyak orang dari berbagai macam etnik di dunia," terangnya.
Florence Foster Jenkins
Film ini mengambil kisah nyata penyanyi Florence Foster Jenkins yang hidup di tahun 1868-1944. Dibandingkan dua film di atas, gaya busana film ini tentu akan jauh lebih kuno. Consolata Boyle pun didapuk untuk menghadirkan gaya Jenkins sebagai wanita sosialita kota New York di era 1940-an dengan Meryl Streep sebagai pemeran.
Dilansir Deadline, Boyle berkata bahwa Streep adalah orang yang nyaman untuk diajak bekerja sama dan sangat menghargai busana yang didesain oleh Boyle dan para perancang.
ADVERTISEMENT
"Dia (Streep) sangat menikmati mengenakan kostum-kostumnya dari awal hingga akhir hari. Dengan selera humor dan keanggunan, busana yang ia kenakan seperti terpahat pada tubuhnya," jelasnya.
Film Florence Foster Jenkins (Foto: Official Facebook Florence Foster Jenkins )
zoom-in-whitePerbesar
Film Florence Foster Jenkins (Foto: Official Facebook Florence Foster Jenkins )
Sebelum memulai proses shooting, semua kru film tentu menjalani riset yang mendalam mengenai kehidupan penyanyi yang terkenal akan suara buruknya itu, begitu juga dengan pakaiannya sehari-hari. Beruntungnya, Jenkins adalah sosok yang kerap bersolek. Penampilannya juga banyak diabadikan lewat foto dan video.
"Karena era 1940-an akhir itu belum terlalu lama, kami banyak menggunakan bahan dan kain dari zaman itu," ucapnya kepada Deadline.
Jackie
Film biopik ini mengisahkan Jacqueline Kennedy, istri mantan Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy yang dibunuh saat berada di Dallas, Texas, pada tahun 1963. Terpilihnya Natalie Portman untuk memerankan Jackie, sapaan akrabnya, membuatnya mengenakan busana merah muda yang dikenakan Jackie saat pembunuhan tersebut terjadi.
ADVERTISEMENT
Madeline Fontaine dipercaya untuk meniru busana-busana yang pernah dipakai oleh mantan First Lady Amerika Serikat itu. Ada banyak sekali riset yang dilakukan Fontaine sebelum akhirnya dicoba oleh Portman, apalagi untuk busana merah muda yang ikonik itu.
"Pertama, kita harus menentukan adegan itu dengan Director of Photography untuk keperluan warna dari berbagai kamera. Kemudian, aku melakukan tes warna film untuk mendapatkan warna merah mudanya dan membuat lima salinan busana tersebut," ucapnya seperti dilansir Entertainment Weekly.
"Mengesankan melihat Natalie dalam gaun itu untuk pertama kalinya di set. Kita harus yakin!" tambahnya.
Film Jackie  (Foto: Paramount Pictures )
zoom-in-whitePerbesar
Film Jackie (Foto: Paramount Pictures )
Fontaine juga mendesain baju lainnya yang pernah dikenakan Jackie, seperti gaun hitam saat pemakaman Kennedy dan gaun merah saat tur Gedung Putih. Fontaine yang juga pernah menjadi penata busana film 'Amelie' dan 'Yves Saint Laurent' membuat gaun yang pernah dikenakan Jackie agar terlihat sangat mirip dengan aslinya.
ADVERTISEMENT
La La Land
Busana yang dipakai Ryan Gosling dan Emma Stone tidak hanya penuh dengan warna, tapi juga berkesan klasik. Film-film seperti 'Singin' in the Rain', 'West Side Story', dan 'Sweet Charity' menjadi inspirasi bagi sutradara Damien Chazelle untuk membuat film ini. Sehingga, Mary Zophres yang bertugas untuk mendadani para pemainnya paham betul bagaimana cara untuk merepresentasikan film tersebut dari sisi busana.
Dress kuning yang dikenakan Mia (Emma Stone) di Griffith Park seusai pesta di kolam renang bersama Gosling terinspirasi saat Stone berdiri di karpet merah untuk acara Cannes Film Festival.
"Dia mengenakan gaun Versace, dan aku ingat, aku memujinya dengan, "Tuhan, dia terlihat cantik sekali dengan warna itu." Dress kuning sangat cocok dengannya karena dia terlihat bagus dengan sesuatu yang membingkai wajahnya," ucap Zophres seperti dilansir Vanity Fair.
ADVERTISEMENT
Film La La Land  (Foto: Paramount Pictures )
zoom-in-whitePerbesar
Film La La Land (Foto: Paramount Pictures )
Tidak sedikit dress yang dikenakan Stone terinspirasi dari aktris film klasik, termasuk dress hijau saat Mia dan Sebastian (Ryan Gosling) berada di planetarium, gaun putih saat berdansa dengan Sebastian yang berlatarkan bintang, dan dress biru saat adegan bersama sahabat-sahabat Mia.
Dari kelima nominasi yang masuk ke dalam kategori 'Best Costume Design', lima film tersebut mengusung nuansa klasik karena semua filmnya mengambil rentang waktu yang cukup lama. Bahkan, hampir semua film termasuk kostumnya mengambil referensi dari tokoh nyata.
Tapi, dari keseluruhannya, mana kostum yang menjadi favoritmu?