Laura Anna Disebut Layangkan Somasi ke Gaga Muhammad dan Minta Rp 12 M

9 Desember 2021 17:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gaga Muhammad dan Laura Anna. Foto: Instagram/@gagamuhammad
zoom-in-whitePerbesar
Gaga Muhammad dan Laura Anna. Foto: Instagram/@gagamuhammad
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gaga Muhammad tengah menjalani sidang terkait kasus kecelakaan yang dilaporkan oleh mantan kekasihnya, Laura Anna. Gaga dan Laura diketahui mengalami kecelakaan pada Desember 2019.
ADVERTISEMENT
Saat kecelakaan, Gaga disebut-sebut menyetir dalam kondisi mabuk. Akibat kecelakaan itu, Laura mengidap Spinal Cord Injury atau cedera saraf tulang belakang, yang menghilangkan kemampuan sensor motorik dan kendali geraknya. Sementara Gaga hanya mengalami luka ringan dan bisa melanjutkan hidupnya.
Sebelum akhirnya membawa kasus ini ke ranah hukum, Laura sempat melayangkan somasi berkali-kali kepada Gaga. Laura dan keluarga menilai Gaga lepas tanggung jawab. Hanya saja somasi tersebut takdiacuhkan oleh Gaga dan keluarganya, hingga akhirnya Gaga dilaporkan ke polisi.
Gaga Muhammad dan Laura Anna. Foto: Instagram/@gagamuhammad
Kuasa hukum Gaga, Fahmi Bachmid, mengakui bahwa Laura telah mengirimkan somasi berkali-kali kepada kliennya. Namun kata Fahmi, bukan hanya somasi, Laura juga menuntut sejumlah uang.
"Ya, silakan proses hukum ini berjalan, kami akan ikuti. Nanti juga kami buktikan bahwa ada somasi Rp 12 Miliar. Orang tua Gaung itu disomasi berkali-kali, harus bayar Rp 12 Miliar sekian. Tiga kali somasi kalau enggak salah," ungkap Fahmi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (9/12).
ADVERTISEMENT
Tak hanya mengungkapkan soal somasi yang dilayangkan Laura, Fahmi juga mengatakan bahwa selama ini pria yang memiliki nama asli Gaung Sabda Alam Muhammad itu sudah berusaha merawat Laura. Orang tua Gaga bahkan sampai meminta anaknya untuk menikahi Laura.
"Gaung, sih, sebetulnya ikut merawat. Keluarga dari ibunya itu sempat bicara akan mengawinkan, tapi yang justru terjadi seperti ini. Mungkin mereka merasa tidak ada lagi yang perlu dibicarakan secara kekeluargaan. Padahal itu bukan sembarangan seorang laki-laki merawat setahun lebih itu dahsyat," pungkasnya.