Mengenal Lebih Dalam Para Pemain 'Jakarta Undercover'

19 Januari 2017 11:01 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Para pemain film Jakarta Undercover (Foto: Dokumentasi Lights PR & Publicist)
'Jakarta Undercover' merupakan film yang diadaptasi dari novel milik Moammar Emka dengan judul yang sama. Menampilkan sisi lain Ibukota tercinta, film besutan Fajar Nugros tersebut mengangkat dunia malam, kekerasan, premanisme, kemiskinan, dan kehidupan kaum minoritas sebagai lima isu utamanya.
ADVERTISEMENT
Sederet nama yang kerap menghiasi layar kaca turut bergabung dalam film berdurasi 108 menit tersebut. Masing-masing nama memerankan sosok yang luar biasa, bahkan sampai memerlukan pendalaman karakter yang cukup serius. kumparan telah berbincang dengan mereka, mengenai peran dan pengalaman mereka selama menjalani proses syuting.
Berikut adalah mereka, para pemain film 'Jakarta Undercover' yang akan tayang pada Februari mendatang.
1. Oka Antara
Oka memerankan Pras, seorang pria yang merantau ke Jakarta untuk menjadi jurnalis. Kala itu, kondisi politik di tahun 2000-an sedang tawar, sehingga dia tidak bisa menulis sesuatu yang bersifat revolusioner.
Hingga akhirnya, Pras menemukan sesuatu yang akan menjadi bahan tulisannya. Pesta, alkohol, dan prostitusi, tiga elemen penting di balik gemerlapnya dunia malam kota Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Dari situlah, mulai tumbuh konflik yang menarik, yaitu kesetiaan dan pengkhianatan," terang Oka pada kumparan.
Peran Pras didapat Oka langsung dari Fajar. Lucunya, peran tersebut ditawarkan ketika Oka sedang premier film 'Mencari Hilal'. "Momennya tepat sekali," canda Oka.
Setelah keduanya berbincang, Oka mengaku beruntung Fajar telah menghampirinya. Oka begitu tertarik dengan 'Jakarta Undercover' dan menerima tawaran Fajar.
"Saya tahu kapasitas seorang Fajar Nugros dan percaya akan kemampuannya sebagai sutradara," jelas Oka yang juga banyak berdiskusi dengan si pengarang novel, Emka, untuk perannya.
Menurut Oka, adegan tersulit dia rasakan ketika adegan 'Sashimi Girl'. Adegan tersebut mengharuskan Oka menikmati makanan yang dihidangkan di atas tubuh seorang wanita.
"Ketika take, Fajar sampai meneriaki saya. "Makan," katanya dengan senyum lebar.
ADVERTISEMENT
2. Tiara Eve
Tiara memerankan Laura, seorang model sekaligus pelacur. Sebenarnya, Laura tidak ingin menjual dirinya. Namun, apa daya, dia harus memenuhi kebutuhan hidupnya.
Meski berperan sebagai pelacur, adegan tersusah justru di saat Tiara beradegan drama yang memperlihatkan jati diri Laura yang sebenarnya. Untungnya, para aktor dan aktris lain membantunya menjadi seorang profesional.
Fajar dan Tiara sudah bekerja sama sebelumnya. Tiara muncul sebagai cameo untuk film yang dibesut Fajar, 'Cinta Selamanya'. Keduanya pun kembali bertemu dan Fajar meminta Tiara untuk melakukan casting. Tiara mengaku, saat itu dia sempat berpikir kalau perannya sebagai Laura akan menghancurkan image-nya sebagai seorang DJ.
Tiara pun menolak secara halus tawaran Fajar dengan tidak datang di saat Fajar memintanya untuk bertemu. Setelah 5 kali batal bertemu, Tiara pun meluangkan waktunya untuk bertemu Fajar. Dan bukan mainnya terkejutnya Tiara ketika dia membaca script yang diberikan Fajar.
ADVERTISEMENT
"Script-nya keren. Akhirnya, saya casting hari itu dan lumayan lama. Saat itu, saya sampai disuruh melakukan strip tease di depan Santi, sang produser. Seminggu setelahnya, Tiara mendapat kabar bahwa dia menerima peran Laura. Laura pun melakukan persiapan syuting selama dua bulan hingga latihan pole dancing bersama Vicky Burki.
3. Ganindra Bimo
Bimo memerankan Awink, seorang pekerja di kehidupan malam Jakarta. Sosoknya menyenangkan, sederhana, dan setia kawan. Dan yang terpenting, Awink adalah pria yang terjebak di dalam tubuh wanita.
Kisah mengenai persahabatan dan pengkhianatan yang dikemas dengan baik membuat Bimo tergoda untuk bergabung dengan 'Jakarta Undercover'. Selama dua bulan, Bimo menjalani proses reading dan diberikan kebebasan untuk melakukan observasi pada karakternya. Untuk itu, Bimo kerap menyambangi beberapa bar untuk melihat gestur pria yang 'melambai'.
ADVERTISEMENT
Merasa tertantang untuk keluar dari zona nyamannya sebagai aktor membuat Bimo mengambil peran sebagai banci. Meski banyak adegan yang sulit dan menguras tenaga, seperti menghafal koreografi tarian erotis yang mengharuskan tubuhnya untuk lentur, Bimo tetap berpegang teguh pada keinginannya untuk bergabung dalam 'Jakarta Undercover'.
"Jakarta kan, menjadi parameter pergaulan di Indonesia. Apa yang terjadi di Jakarta, pasti terekspos ke kota-kota lainnya di Indonesia. Sekarang, apa yang terjadi di Jakarta, pasti terjadi di kota-kota lain. Dampaknya regional maupun nasional. Itu alasan kenapa saya ingin bergabung dalam film ini," jelas Bimo.
4. Baim Wong
Baim memerankan Yoga, pria yang tak memiliki kehidupan. Hidupnya pun berubah ketika dia bertemu Laura. Yoga jatuh cinta pada Laura dan ingin membebaskan Laura dari pekerjaan yang menyiksa hidiupnya.
ADVERTISEMENT
Baim mengaku bersyukur diberikan kesempatan untuk memerankan karakter Yoga.
"Saya tidak boleh melewatkan kesempatan ini. Menurut saya, karakter Yoga itu menarik, begitu juga dengan cerita filmnya yang bagus dan beda dari film-film lain," terang pemain sinetron 'Benci Bilang Cinta' itu.
Selain adegan intim, Baim juga mengatakan bahwa 'Jakarta Undercover' adalah sebuah film yang benar-benar menguji kemampuan aktingnya.
"Film ini cukup sulit untuk akting saya karena bercerita tentang realita dan banyak twist-nya. Saya akui, film ini mengeluarkan 150 persen kemampuan saya dalam berakting," ujar pria berumur 35 tahun tersebut.
5. Lukman Sardi
Lukman memerankan Jarwo, teman Pras yang berprofesi sebagai jurnalis yang idealis sekaligus sosok atasan yang dikagumi Pras.
ADVERTISEMENT
Fajar adalah orang pertama yang menawarkan peran Jarwo pada Lukman. Menurutnya, karakter seperti Jarwo sering ditemukan di kehidupan nyata.
"Orang seperti Jarwo itu banyak ditemukan tidak hanya di Jakarta, namun di kota-kota lain di Indonesia. Jarwo, sosok yang idealisnya luntur karena harus realistis," kata aktor kawakan tersebut.
Meski pernah bermain untuk film sebelumnya di tahun 2007, pemain film 'Sang Pencerah' ini menyebut film terbarunya itu jauh berbeda dengan film sebelumnya. 'Jakarta Undercover' yang sekarang mengulik lebih dalam tentang realita yang terjadi di sisi lain kota Jakarta.
"Film yang pertama kan, kejadiannya hanya satu malam. Kalau sekarang, mengusung realita dan itu menarik untuk saya. Latar belakang Emka mengapa dia menulis novel 'Jakata Undercover' juga menarik. Meski tokoh-tokohnya tidak nyata, kehidupan mereka diulas lebih dalam di film ini," terang Lukman.
ADVERTISEMENT
Lukman juga memuji Nugros yang mampu menginterpretasikan 'Jakarta Undercover' dengan baik.
"Fajar melihat realita dari sisi lain Jakarta. Dia mengerti kalau pencarian hidup seseorang berbeda-beda dan tiap manusia mempunyai pilihan hidupnya masing-masing. Fajar menggambarkannya dengan sangat baik hingga pada akhirnya, 'Jakarta Undercover' mudah untuk dinikmati. Mungkin tidak semua orang, tapi orang-orang yang memiliki masalah yang sama dengan karakter-karakter dalam film ini," jelas Lukman.
Pemain film 'Rectoverso' tersebut menambahkan, Jakarta adalah kota yang menjadi acuan bagi para pendatang yang tentunya berhubungan dengan jalan cerita 'Jakarta Undercover'.
"Orang-orang yang datang dari daerah ke Jakarta itu bertujuan untuk mencari peruntungan hidup. Jakarta merupakan pusat dari segalanya. Ada yang berhasil, ada yang tidak. Hal ini juga terjadi di kota-kota lain. Tapi, orang-orang akan lebih mudah mengerti jika kejadiannya terjadi di Jakarta yang terkenal sebagai kota metropolitan," ucapnya.
ADVERTISEMENT
6. Edo Borne
Edo memerankan Frans, pria yang sangat perhatian terhadap orang-orang yang memiliki aura negatif di negara ini. Frans juga merupakan seorang gembong narkoba yang memperkerjakan wanita sebagai anak buahnya.
Menurut Edo, 'Jakarta Undercover' berhubungan dengan kehidupan nyata. Maka dari itu, ketika pemain serial TV 'Masalembo' tersebut ditawari untuk bergabung dalam film 'Jakarta Undercover', Edo tidak berpikir dua kali untuk menerimanya.
"Saya benar-benar berusaha untuk mendapatkan peran di film ini. Alhamdulillah, saya mendapatkannya walaupun peran saya pada awalnya tidak banyak muncul. Waktu itu, adegan saya hanya empat scene saja. Namun, seiring berjalannya waktu, adegan saya ditambahkan," terang Edo.
Untuk persiapan film, pemeran Jerink dalam film 'Sang Martir' itu banyak berlatih dengan Baim, mulai dari adu argumen hingga latihan berantem. Prosesnya juga memakan waktu lama, yakni tiga minggu.
ADVERTISEMENT
Di mata Edo, 'Jakarta Undercover' adalah film yang menceritakan tentang kehidupan manusia yang terjadi karena ulah manusia itu sendiri.
"Buat saya, yang membuat Jakarta memiliki sisi lain yang gelap itu terjadi karena kita sendiri sebagai penduduknya," kata aktor yang merupakan suami dari pembawa acara Hesti Purwadinata tersebut.