Lomba Sihir Bakal Hadirkan Nuansa Tongkrongan di Album Kedua

16 November 2024 19:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Grup Musik Lomba Sihir saat menyambangi kantor kumparan, Jakarta, Senin (7/10/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Grup Musik Lomba Sihir saat menyambangi kantor kumparan, Jakarta, Senin (7/10/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Grup musik Lomba Sihir berencana untuk merilis album kedua pada tahun depan. Sebelum perilisan album tersebut, Lomba Sihir telah mengeluarkan dua single, Menit Terakhir dan Tak Ada Waktu Tepat Untuk Berita Buruk.
ADVERTISEMENT
Lomba Sihir sebelumnya merilis album pertama berjudul Selamat Datang di Ujung Dunia, pada 2021.
"(Rencana album kedua rilis) tahun depan, pertengahan," kata vokalis dan gitaris Lomba Sihir, Rayhan Noor, kepada kumparan, beberapa waktu lalu.
Grup Musik Lomba Sihir saat menyambangi kantor kumparan, Jakarta, Senin (7/10/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Lomba Sihir Hadirkan Nuansa Tempat Tongkrongan di Album Kedua

Lomba Sihir ingin menghadirkan nuansa tempat tongkrongan di album kedua. Hal ini berbeda dari album pertama yang mencoba menggambarkan sesuatu yang besar dari sudut pandang para personel.
"Kita mencoba menggambarkan sebuah kota dan kehidupannya. Memang itu rasanya megah banget, cuma di album ini (album kedua) kita ngomongin tentang kita sendiri," tutur Rayhan.
"Jadi pasti kalau kita curhat, diskusi hal sehari-hari itu kayak di tongkrongan kan sebenarnya. Jadi rasanya itu kayak di tongkrongan, di warung kopi," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Vokalis Lomba Sihir, Natasha Udu, mengatakan, ia dan personel lainnya sering berkumpul bersama saat menggarap album kedua.
"Rasanya kayak lagi nongkrong di warung kopi (nuansa) lagunya, karena kita saling sharing," ucap Udu.
Grup Musik Lomba Sihir saat menyambangi kantor kumparan, Jakarta, Senin (7/10/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Sementara itu, drummer Lomba Sihir, Enrico Octaviano, mengatakan, mereka dari album pertama mengangkat mengenai pengalaman pribadi.
"Dari album satu mungkin (mengangkat) pengalaman kita juga, cuma sudut pandangnya beda dari yang sekarang (album kedua)," kata Enrico.
Bicara soal proses kreatif, menurut Enrico, ada perbedaan antara pembuatan album kedua dengan album pertama mereka. Lomba Sihir membuat album pertama di tengah pandemi COVID-19 melanda Indonesia.
"Kita banyak ngerjain sendiri-sendiri (saat album pertama). Karena dari satu band banyak penulisnya, produsernya, pecah PIC per lagu supaya lebih cepat," tutur Enrico.
ADVERTISEMENT
Sementara, menurut Enrico, untuk album kedua, mereka mengutamakan kebersamaan. "Entah lagi ada ide atau enggak, stuck, tapi kita usahakan barengan," ucapnya.