Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kehidupan percintaan dan karier kadang kala menjadi dua hal yang tak saling mendukung, membuat seseorang dilanda kebimbangan lantaran harus mengorbankan salah satunya. Itulah yang dialami Charlotte Field (Charlize Theron), Menteri Luar Negeri Amerika Serikat yang hendak mencalonkan diri sebagai presiden, dalam film 'Long Shot'.
ADVERTISEMENT
Field menjalani hari-harinya seperti biasa--jadwal yang padat, istirahat yang tak memadai, keharusan untuk tampil prima dan penuh karisma di setiap waktu, hingga citra yang wajib dijaga baik-baik agar tetap dicintai masyarakat--hingga ia bertemu Fred Flarsky (Seth Rogen) di sebuah acara amal.
Bertahun-tahun sebelumnya, Field pernah menjadi pengasuh Flarsky. Kini, ketika Field tengah begitu antusias untuk mencalonkan diri setelah Presiden Chambers berjanji untuk memberikan dukungan, Flarsky justru baru saja kehilangan pekerjaannya demi idealisme sebagai seorang jurnalis yang enggan tunduk pada kepentingan suatu kelompok.
Pertemuan tersebut membuat Field tertarik untuk merekrut Flarsky sebagai penulis pidatonya. Konflik demi konflik pun tak terelakkan. Bagaimana tidak, Flarsky--dengan segala idealismenya--bertugas menulis pidato untuk Field yang memiliki kepentingan politik dan harus mengandaskan tujuan mulia dalam sejumlah hal.
ADVERTISEMENT
Konflik yang tercipta di antara mereka tak sampai di situ. Ya, letupan-letupan cinta mulai mewarnai hubungan Field dan Flarsky.
Dalam situasi tersebut, Field tak ubahnya 'maju kena, mundur kena'. Ia rasa-rasanya tak mungkin mengikuti idealisme Flarsky dalam upaya mencalonkan diri dan mendapat dukungan dari presiden. Sementara itu, Field tentunya juga tak sampai hati jika harus mengecewakan Flarsky dan mengesampingkan integritas demi kekuasaan tertinggi.
Meski bermuatan konflik terkait dunia politik, film garapan Jonathan Levine tersebut tergolong ringan sebagai sebuah tontonan dan hiburan. Di luar dari alurnya yang mudah diterka, 'Long Shot' sukses menjadi film komedi romantis yang sayang untuk dilewatkan.
Sejumlah adegan dan candaan dijamin membuat penonton mampu tertawa lepas. 'Long Shot' juga tepat bagi penonton yang menggemari popular culture alias pop culture, seperti serial 'Game of Thrones' maupun film-film Marvel Cinematic Universe.
ADVERTISEMENT
Kisah cinta yang dihadirkan pun cukup unik. Bukan lagi seorang perempuan yang jatuh cinta pada lelaki tampan nan gagah, namun sebaliknya. Field--seorang pejabat pemerintahan yang berparas cantik, berpenampilan mengagumkan, dengan pesona dan karismanya--menjalin hubungan asmara dengan Flarsky, jurnalis bertubuh gempal dan tak memiliki selera bagus dalam penampilan.
Tak seperti pasangan yang kerap tampil di film-film, memang. Hanya saja, rasa-rasanya apa yang dialami Field dan Flarsky dekat dengan realitas yang terjadi di sekitar kita; bertemu kembali dengan seseorang di masa lalu, berbincang, menjalin keakraban, jatuh cinta, lalu menghadapi konflik demi konflik bersama hingga mencapai keselarasan.
Lebih dari sekadar kisah cinta, 'Long Shot' juga terasa begitu feminis. Field, tak hanya sekadar cantik, melainkan juga cerdas, santun, memukau, sekaligus punya kesan tak terkalahkan.
ADVERTISEMENT
Flarsky bisa saja mundur dan memilih perempuan lain yang setara dengannya. Namun, dalam film ini, ia mampu menerima Field--yang berkali-kali lipat lebih mengagumkan dari kebanyakan perempuan lain--apa adanya.
Film 'Long Shot' tayang di bioskop-bioskop Tanah Air mulai hari ini, Jumat (3/5).