LSF Harap Kesadaran Masyarakat Akan Klasifikasi Usia Meningkat

22 November 2024 17:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Lembaga Sensor Film, Naswardi di Kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Lembaga Sensor Film, Naswardi di Kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Lembaga Sensor Film (LSF) menggelar program untuk mengedukasi kembali masyarakat, khususnya penonton, untuk menonton film sesuai dengan klasifikasi usianya.
ADVERTISEMENT
Lewat Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri, Ketua Lembaga Sensor Film Naswardi berharap kesadaran masyarakat akan klasifikasi usia dapat bertambah.
"Jadi Lembaga Sensor Film, salah satu program prioritasnya adalah memasyarakatkan klasifikasi usia kepada penonton," kata Naswardi di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (19/11).
"Jadi, memasyarakatkan klasifikasi ini, itu dalam rangka meningkatkan literasi tontonan ini agar meningkat, dan salah satu program yang kami usung adalah Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri," sambungnya.
Ilustrasi menonton bioskop. Foto: WANG ZHAO / AFP

Alasan LSF Inisiasi Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri

LSF menginisiasi Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri karena berdasarkan penelitian yang mereka lakukan hanya ada 46 persen masyarakat yang taat untuk menonton film sesuai klasifikasi usianya.
"Ya, berdasarkan hasil penelitian kita, tahun lalu, ya, survei nasional, masyarakat kita yang sadar mentaati klasifikasi usia itu dalam menonton baru 46 persen," ucap Naswardi.
ADVERTISEMENT
LSF akan gencar mengkampanyekan Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri ke berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan itu akan mereka barengi dengan acara nonton bareng.
"Di tahun depan mungkin ada 125 kota di seluruh Indonesia. Jadi, upaya kita meningkatkan jumlah penonton dan juga meningkatkan literasi tontonannya," kata Naswardi.