Lucky Hakim dan Kecintaannya pada Binatang Buas

11 Januari 2017 8:48 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Lucky Hakim dengan hewan peliharaannya. (Foto: Dok. Lucky Hakim)
zoom-in-whitePerbesar
Lucky Hakim dengan hewan peliharaannya. (Foto: Dok. Lucky Hakim)
Buaya dan ular mungkin hewan menakutkan untuk sebagian orang. Tapi sebagian lain suka memelihara hewan-hewan itu di kediamannya sebagai hobi.
ADVERTISEMENT
Pemain sinteron Lucky Hakim (38) salah satunya. Ia pernah memiliki seekor buaya di kediamannya. Namun buaya tersebut kini sudah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSD), di Kebun Binatang Rangunan, Jakarta.
Ia sadar, merawat dan menjaga buaya bukan perkara yang mudah. Sehingga binatang yang diberikan salah satu koleganya itu sempat dibawa ke panti sosial di kawasan Bekasi, lalu diserahkan ke pusat rehabilitasi hewan untuk dikarantina sebelum dilepaskan ke alam liar.
“Untuk buaya itu makan ayam 1 ekor tiap 5 hari, atau semingu 2 kali 1 ekor ayam ukuran sedang,” ujar Lucky kepada kumparan.
Lucky Hakim (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Lucky Hakim (Foto: Wikimedia Commons)
Seleb yang kini tengah sibuk menjadi anggota DPR RI itu mengaku sudah tak terlalu banyak memelihara hewan. Apalagi kini ia tengah tinggal di rumah dinas sejak terpilih menjadi anggota dewan.
ADVERTISEMENT
“Mungkin nanti kalau nggak tinggal di rumah dinas, saya pengin pindah aja ke Kabupaten Bogor mau bikin taman konservasi hewan-hewan, ya seperti mini zoo lah,” katanya.
Pria kelahiran Cilacap, 12 Januari 1987 itu mengatakan bahwa kecintaan terhadap binatang telah ditanamkan dalam dirinya sejak masih duduk di bangku sekolah taman kanak-kanak.
Rasa sayang terhadap binatang ini rupanya telah ditularkan dari sang ayah. Lucky mengenang dirinya pernah merawat kura-kura dan ikan pada saat usia dia masih balita. “Saya juga suka binatang buas karena dulu waktu kecil sering lihat acara TV flora dan fauna. Saya sangat tertarik lihat predator mencari mangsa, termasuk buaya dan ular tentunya,” kata ayah satu anak tersebut.
ADVERTISEMENT
Pada saat tinggal di kediaman sebelumnya di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, hampir di setiap sudut terdapat berbagai jenis reptil yang dibiarkan bebas bergerak. Mulai dari ular, hingga iguana dibiarkan lalu-lalang di setiap sudut rumahnya.
Lucky Hakim bersama burung-burung peliharaannya (Foto: Dok. pribadi Lucky Hakim)
zoom-in-whitePerbesar
Lucky Hakim bersama burung-burung peliharaannya (Foto: Dok. pribadi Lucky Hakim)
Setelah pindah ke rumah dinas, pemain film ‘Malam Seribu Bulan’ itu hanya merawat beberapa binatang. Ia mengaku memelihara beberapa binatang itu sesuai kapasitas rumah dinasnya.“Sampai saat ini yang memungkinkan untuk dipelihara di rumah seperti ular, burung, ikan, iguana, kera, dan beberapa lainnya anjing, kucing sama kura-kura,” imbuhnya.
Bagi Lucky, merawat seluruh binatang tersebut bukanlah hal yang sulit. Apalagi, menjaga dan merawat binatang lebih dari 10 jenis itu sudah menjadi hobi.Namun Lucky enggan menyebutkan berapa nominal biaya yang dikeluarkan untuk merawat binatang-binatang itu.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, semua biaya perawatan sesuai dengan kemampuan keuangan dia. “Kesulitannya berbeda-beda ya, tergantung jenis hewannya. Tapi secara umum bukan masalah bagi saya, karena saya pelajari dulu semuanya sebelum memutuskan mengadopsinya di rumah,” ucap Anggota Dewan dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.
Lucky Hakim dan ular peliharaanya (Foto: Instragram @luckyhakimofficial)
zoom-in-whitePerbesar
Lucky Hakim dan ular peliharaanya (Foto: Instragram @luckyhakimofficial)
Selain kecintaan terhadap binatang, Lucky juga yang pernah menanam ribuan pohon kayu keras jenis albasia dan Jabon di Sukabumi Selatan, sebagai salah satu kontribusinya dalam mengurangi global warming.Selama memelihara binatang-binatang tersebut, Ia bersyukur tidak pernah mendapatkan protes dari keluarga atau tetangga di sekitar kediamannya. Ia juga tidak merasa takut akan dilukai binatang peliharaannya sendiri.
Lucky juga telah menyerahkan tiga ekor primata, Tarsius dari Sulawesi, yang langsung diserahkan ke pihak Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta pada Juli 2016.
ADVERTISEMENT