Lukman Sardi Bicara tentang Patriotisme di ‘Susi Susanti: Love All'
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ditemui usai press screening ‘Susi Susanti: Love All’, Selasa (22/10), Lukman Sardi mengaku cukup kesulitan dalam melakukan riset terkait karakter yang diperankannya itu.
Pak Bar yang asli telah meninggal dunia beberapa tahun lalu. Ia mengatasinya dengan membaca buku tentang bagaimana almarhum melakukan pembinaan bulu tangkis.
“Yang aku pelajari, Pak Bar ini orang yang sangat dekat dengan pemain bulu tangkisnya, dengan atlet binaannya, sampai dipanggil Opa. Dia orang yang sangat bisa mendengar keluhan-keluhan para atletnya sehingga mereka punya kedekatan,” ujar Lukman Sardi ketika dijumpai di Plaza Indonesia XXI, Jakarta Pusat.
Selain menjelaskan perihal tokoh yang diperankannya, Lukman Sardi juga bicara mengenai pesan yang berupaya disampaikan melalui ‘Susi Susanti: Love All’. Menurutnya, film yang dibintangi Laura Basuki sebagai Susi Susanti tersebut, sarat akan pesan terkait patriotisme.
ADVERTISEMENT
Rasa cinta Tanah Air itu, dikatakan Lukman Sardi, tercermin melalui apa yang terjadi pada Susi Susanti. Sebagai keturunan Tionghoa, pebulutangkis legendaris tersebut tetap tak mudah mendapatkan status warga negara meski telah memberikan prestasi yang teramat membanggakan.
“Tapi, dia tetap berjuang untuk Indonesia. Di momen sesulit apa pun buat dia, dia tetap menyatakan dirinya bahwa saya orang Indonesia,” ucap Lukman Sardi.
Tak hanya patriotisme, ada hal lain yang menurut Lukman Sardi menjadi pesan tersendiri dalam ‘Susi Susanti: Love All’, yakni bagaimana seseorang menjalani proses untuk menggapai kesuksesan.
“Bagaimana seorang Susi Susanti mempunyai cita-cita dan dia berproses untuk akhirnya mencapai cita-cita itu. Prosesnya mungkin enggak smooth, naik dan turun, tapi dia jalani sampai akhirnya berhasil,” kata Lukman Sardi.
‘Susi Susanti: Love All’ akan tayang di bioskop mulai 24 Oktober mendatang, menjelang Hari Sumpah Pemuda. Terkait itu, menutup perbincangan, Lukman Sardi menilai momen penayangan film yang ia bintangi itu sangat tepat.
ADVERTISEMENT
“Susi memulai ini semua dari muda, ya. Bagaimana dia pada saat muda sudah memiliki cita-cita tinggi dan punya semangat dan berproses itu tadi," tutur Lukman Sardi .
"Nah, ini kan, dengan Sumpah Pemuda, juga dia menggambarkan banget whatever it is, kita orang Indonesia, berbahasa satu, berbangsa satu, semua Indonesia, mau dari mana pun keturunannya,” lanjutnya.