Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Musik bagi seorang komposer dunia asal Yunani, Giannis Chrysomallis atau lebih dikenal dengan Yanni tidaklah sekadar seni. Harmonisasi nada di dalamnya merupakan medium komuikasi yang bisa menghubungkannya dengan banyak orang di seluruh dunia. Tepatnya dalam mentransfer rasa yang ia rasakan ke orang lain.
ADVERTISEMENT
Suasana seperti itulah yang terasa selama hampir 120 menit saat Yanni tampil di Prambanan Jazz Festival 2019, Sabtu (6/7) malam.
Yanni berhasil menyampaikan rasa dari komposisi musik yang ia hadirkan malam tadi, ke lebih dari 5.000 penonton yang memadati arena panggung utama. Mereka terbius dengan komposisi musik yang dibawakan Yanni.
Penampilan Yanni diiringi sejumlah pemusik yang memainkan berbagai alat musik seperti perkusi, drum, bass, biola, flute dan terompet. Sementara Yanni memainkan piano juga keyboard.
Komposer 64 tahun itu memulai aksinya dengan memainkan dua komposisi yang masing-masing berdurasi 6 dan 7 menit. Dua komposisi itu bertajuk 'For All Seasons' dan 'Keys To Imagination'.
"Halo Jogja, apa kabar?" sapa Yanni menyapa penonton. "Ini adalah malam yang indah, bahkan sangat spesial di dalam hidup saya karena bisa bermain di sini di Candi Prambanan yang sangat indah," kata dia.
Sapaan tersebut hanyalah obrolan pembuka yang singkat. Karena setelahnya Yanni ingin lebih berbicara dengan musik.
ADVERTISEMENT
"Kita bisa bicarakan itu nanti, tapi sekarang kita bicara musik, karena musik adalah hal yang paling mudah untuk dimengerti di seluruh dunia," kata Yanni.
Felitsa menjadi suguhan yang dibawakan Yanni selanjutnya. Komposisi berdurasi 5 menit itu sangat dominan dengan permainan biola. Gesekan biola yang dimainkan salah satu pengiring yang diboyong Yanni terasa begitu pilu. Terkadang menghentak hati.
Menurut Yanni, komposisi tersebut bercerita tentang ungkapan cinta untuk ibunya, Felitsa.
Yanni kemudian berturut-turut memainkan 'When Dreams Come True', 'The Rain Must Fall', 'Cello Solo', 'Reflections of Passions' serta 'Vertigo'. Dari setiap komposisi yang dimainkan, salah satu pemain musik pengiringnya diberi porsi untuk menonjolkan diri.
Seperti saat ia membawakan 'Nightingale'. Yanni mengundang salah seorang penyanyinya, Lauren ke atas panggung. Di sepanjang lagu, Lauren tampil menonjol dengan kemampuan vokalnya yang luar biasa. Sangat menggambarkan kekaguman Yanni akan budaya China, dimana lagu tersebut pertama kali dibawakan oleh Yanni saat tampil di Forbidden City, China tahun 2011.
Total ada 22 lagu yang dimainkan Yanni tadi malam. Lagu-lagu tersebut diambil dari beberapa album yang ia ciptakan selama karier bermusiknya sejak tahun 70-an.
ADVERTISEMENT
Menariknya, sembilan lagu diantaranya merupakan lagu-lagu yang terdapat dalam album 'Live at The Acropolis'. Seperti 'Santorini', 'Keys to Imagination', 'Until The Last Moment', 'The Rain Must Fall', 'Reflections of Passion', 'Acroyali', 'Standing in Motion', 'One Man's Dream' dan 'Nostalgia'.
Album 'Live at The Acropolis' memang menjadi salah satu yang paling fenomenal dari Yanni, karena dibuat di situs warisan sejarah dunia Acropolis di Yunani.
Album itu juga dinobatkan sebagai album terlaris dunia ke-2 setelah 'Thriller' milik Michael Jackson. Juga menjadi siaran langsung paling populer dari PBS (jaringan televisi penyiaran publik beranggotakan 345 stasiun televisi) yang ditonton lebih dari 500 juta orang.
"Ini benar-benar mimpi saya yang terwujud bisa bermain di Prambanan. Sebelumnya saya memang pernah bermimpi untuk bisa tampil di Indonesia. Dan lagu ini saya dedikasikan untuk kalian semua," kata Yanni sebelum menutup penampilannya.
ADVERTISEMENT
'One Man's Dream' dan 'The Storm' jadi sajian penutup Yanni.
CEO Rajawali Indonesia, Anas Syahrul Alimi mengatakan kehadiran Yanni di ajang Prambanan Jazz Festival 2019 menjadi momen yang sangat mengharukan. Dimana musisi legendaris dunia yang kerap tampil di berbagai situs-situs besar dunia, akhirnya bisa diboyong untuk tampil di Indonesia. Dengan Candi Prambanan yang merupakan salah satu situs warisan budaya dunia sebagai latar.
"Secara konser menurut kita ini sangat luar biasa dan sesuai ekspektasi, di mana musik Yanni dimainkan di hadapan World Heritage benar-benar bisa menyatu dan mampu menciptakan energi positif yang magis," ujar Anas.
Prambanan Jazz Festival 2019 masih akan berlanjut di hari ketiga, Minggu (7/7). Anggun dan The Brian Mcknight 4 akan hadir sebagai bintang utama. Sementara musisi Tanah Air akan tampil Andien, Ari Lasso, Glenn Fredly, Bali Lounge dan Tulus.
ADVERTISEMENT