Maia Estianty soal Dul Ingin Taaruf: Harus Siap dengan Konsekuensinya

21 Mei 2018 7:31 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dul dan Maia Estianty (Foto: Instagram/@maiaestiantyreal)
zoom-in-whitePerbesar
Dul dan Maia Estianty (Foto: Instagram/@maiaestiantyreal)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Putra bungsu Ahmad Dhani dan Maia Estianty, Abdul Qadir Jaelani atau yang kerap disapa Dul berniat untuk menikah muda. Cowok berusia 17 tahun itu mengaku tak mau berpacaran dan memilih taaruf.
ADVERTISEMENT
“Karena aku kalau sama ayah, bercanda suka gitu kadang, 'langsung taaruf saja',” ujar Dul saat ditemui di kawasan Mampang, Tenden, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Sementara itu, ketika ditemui usai mengisi acara di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Maia mengaku tidak masalah dengan keinginan Dul untuk menikah muda. Jika Dul mengatakan bahwa ia ingin menikah di usia 23 tahun, menurut Maia, saat itu pasti anaknya sudah mampu untuk berpikir seperti orang dewasa.
“Muda mungkin buat kita, tapi buat seumur dia mungkin enggak muda. Saya juga nikah umur 20 tahun kok, menikah muda sih, cuma, ya enggak apa-apa juga,” tutur Maia, Minggu (20/5).
Maia Estianty, Dul Jaelani dan Ahmad Dhani (Foto: Ig @duljaelani )
zoom-in-whitePerbesar
Maia Estianty, Dul Jaelani dan Ahmad Dhani (Foto: Ig @duljaelani )
Selain karena sudah siap secara mental, menurut Maia, Dul pasti sudah memiliki pertimbangan sendiri saat memilih untuk menikah muda. “Selama dia sudah punya duit, sudah bisa kerja, kenapa tidak? Lebih cepat, lebih baik,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Meski sudah merestui keinginan Dul untuk nikah muda secara taaruf, perempuan berusia 42 tahun itu mengaku tidak punya kriteria khusus untuk calon perempuan yang nantinya akan dipersunting sang anak.
“Tanya Tuhan aja kalau itu,” ujar Maia singkat.
Maia Estianty. (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Maia Estianty. (Foto: Munady Widjaja)
Maia mengakui bahwa dirinya selalu membebaskan anak-anak untuk menjalani hidup masing-masing. Namun, kebebasan dari Maia tetap diiringi dengan berbagai wejangan yang harus dipertimbangkan oleh anak-anak, meski pada akhirnya semua terserah dari keputusan mereka sendiri.
“Kalau dia (Dul) mau ke kanan (menikah) ya silakan, tapi ada banyak lubang. Tapi kalau memang dia kukuh tidak mau ke kiri, ya harus siap dengan konsekuensinya,” tutupnya santai dengan senyum manis.