Maia Estianty Ungkap Pernah Dapat Pelecehan Seksual saat Kelas 2 SD

8 Desember 2021 9:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maia Estianty ungkap pernah dapat pelecehan seksual saat masih duduk di kelas 2 SD. Foto: Instagram/@maiaestiantyreal
zoom-in-whitePerbesar
Maia Estianty ungkap pernah dapat pelecehan seksual saat masih duduk di kelas 2 SD. Foto: Instagram/@maiaestiantyreal
ADVERTISEMENT
Maia Estianty mengungkapkan bahwa dirinya pernah mendapat pelecehan seksual saat duduk di bangku kelas 2 SD.
ADVERTISEMENT
Maia Estianty menceritakan mengenai pelecehan seksual yang pernah ia alami saat berbincang dengan Nikita Willy.
"Hal yang paling aku tidak lupakan, tapi tidak membuat aku menjadi traumatic, pernah mendapatkan pelecehan seksual kelas 2 SD, dicium sama tukang kebun," kata Maia Estianty seperti dikutip dari kanal YouTube Nikita Willy Official.

Maia Estianty Tidak Pernah Lupa Pelecehan Seksual yang Ia Alami

Musisi Maia Estianty saat hadir di konferensi pers Indonesian Idol di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta, Senin, (16/9). Foto: Ronny
Meski tidak mendatangkan trauma, Maia Estianty mengatakan bahwa dirinya tidak pernah melupakan pelecehan seksual yang ia alami saat kecil.
"Itu hal paling buruk yang pernah aku ingat. Tapi, tidak buat aku sampai hari ini trauma. Tapi, paling tidak aku ingat," ucap perempuan 45 tahun itu.
Maia Estianty mengungkapkan tidak mengalami trauma karena waktu itu dia masih kecil. Sehingga, ia belum mengerti bahwa tindakan yang dilakukan oleh sang tukang kebun termasuk pelecehan.
ADVERTISEMENT
"Karena waktu itu aku masih kecil, jadi aku tidak trauma. Aku enggak ngerti, waktu kelas 2 SD, tiba-tiba dicium sama dia, 'Orang ini ngapain, sih?' Tapi, ternyata itu adalah pelecehan. Tapi, aku inget, ini orangnya, aku enggak suka. Ini tukang kebun om," tutur Maia.

Pesan Maia Estianty ke Saudaranya yang Punya Anak Perempuan

Lantaran pernah mengalami peristiwa pelecehan seksual ketika masih kecil, Maia Estianty memberikan pesan kepada saudaranya yang memiliki anak perempuan.
"Hanya aku bilang misalnya kakakku yang punya anak perempuan, 'Jaga, loh, anakmu. Jangan sampai dilepas.' Lewat saja bisa dipegang," ujar Maia.