Main di Film Paku Tanah Jawa, Masayu Anastasia Latihan Nyinden dan Pegang Ular

3 Juni 2023 20:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Artis Masayu Anastasia saat ditemui di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Jumat, (6/3/2020). Foto: Ronny
zoom-in-whitePerbesar
Artis Masayu Anastasia saat ditemui di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Jumat, (6/3/2020). Foto: Ronny
ADVERTISEMENT
Aktris Masayu Anastasia terus menyiapkan dirinya jelang menjalani proses syuting dalam project film barunya pada 4 Juni mendatang. Masayu didapuk memerankan sosok sinden bernama Handini di Film Paku Tanah Jawa.
ADVERTISEMENT
Untuk perannya itu, Masayu Anastasia mengatakan, ia diharuskan melakukan persiapan seperti belajar menari hingga memegang ular. Hal itu dilakukannya lantaran akan ada adegan yang berkaitan dengan hewan melata tersebut dalam salah satu scene film Paku Tanah Jawa.
"Berlatih nari, berlatih nyinden dan harus berinteraksi dengan ular. Aku tuh jijik sama ular tapi demi totalitas dalam pekerjaan," ujar Masayu dalam konferensi pers di kawasan Antasari, Jakarta Selatan, Jumat (2/6).
Masayu Anastasia ditemui di Kawasan Antasari, Jakarta Selatan, Jumat (2/6/2023). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan

Main di Film Paku Tanah Jawa, Masayu Anastasia Latihan Pegang Ular

Untuk urusan memegang ular, diakui ibu satu anak itu menjadi tantangan tersendiri baginya. Hal itu lantaran Masayu memiliki ketakutan tersendiri dengan hewan reptil tersebut.
Agar tak terjadi hal yang diinginkan, Masayu memperhatikan betul hal apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat memegang ular.
ADVERTISEMENT
"Waktu pegang ular itu kita harus lebih tenang, ular tidak boleh kelaparan, terus cara pegangnya enggak bisa dari buntut, harus satu jengkal dari kepalanya. Jadi itu yang kemarin diajarin," ucap Masayu.
"Itu ular piton, sanca yang bantet, itu aja udah berat, kebayang pas di lokasi syuting pake yang gede," sambungnya.
Tak main-main, untuk perannya kali ini Masayu pun dituntut serius dalam memerankannya. Hal itu mengingat profesi sinden sangat dihormati utamanya dalam budaya Jawa.
Masayu Anastasia di Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Jumat (22/11). Foto: D.N Mustika Sari/kumparan
Untuk menghindari adanya kejadian yang tak diinginkan, kata Masayu, ada orang pintar yang sengaja disiapkan untuk mengamankannya.
"Buat aku ini sesuatu yang baru, ya, jadi sangat tidak gampang. Karena kami juga enggak boleh sembarangan, tata cara adat istiadat. Jadi besok pas syuting itu, besok seharian itu aku belajar sinden menari, dikasih tahu ada ritual yang harus dilakukan, dan pasti ada penjaganya," ungkap Masayu.
ADVERTISEMENT
"Sebenernya yang aku dengar, kenapa harus didampimgi, beberapa yang aku dengar ketika kita kosong, kenapa harus didampingi apakah itu yang menari beneran ini atau yang lain," lanjut dia.
Untuk urusan dialek Jawa yang digunakan pesinden, Masayu pun tak ingin memaksakan untuk menggunakan dialek Jawa. Ia menyatakan akan tetap menggunakan bahasa Indonesia baku sembari disisipi sedikit dialek Jawa.
"Kita kan enggak mau terlalu memaksakan yang Jawa banget jadi kita pakai bahasa Indonesia baku tapi diselipin dialek Jawa karena ini ceritanya di tahun 2010an. Jadi sudah agak mulai modern," kata Masayu.