Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
'Mangkujiwo' sendiri mengisahkan asal muasal Kuntilanak. Karakter Kanthi inilah yang diceritakan cikal bakal dari sosok hantu yang populer di Tanah Air itu.
Dalam jumpa pers di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Asmara Abigail mengatakan jalan cerita film 'Mangkujiwo' sangat menarik. Sebab bisa memberikan sudut pandang yang baru tentang sosok kuntilanak.
"Menurut aku, kita harus mengapresiasi kuntilanak. Iya, memanusiakan kuntilanak dan aku merasa tertantang untuk memberikan empati untuk kuntilanak. Semoga kita semakin sayang dengan kuntilanak. Saya serius, loh," kata Asmara Abigail, Jumat (24/1).
Asmara Abigail menuturkan bahwa menurutnya sosok kuntilanak bisa menjadi lambang feminisme.
"Menurut aku di-judge oleh masyarakat walaupun dia sebenarnya.... kalau kita tahu ceritanya, dia sebenarnya sebagai korban. Kayak kuntilanak itu enggak pernah diberikan ruang untuk bersuara," kata perempuan kelahiran 3 April 1992 itu.
ADVERTISEMENT
"Menceritakan apa sih yang membuat dia menjadi kuntilanak. Apa sih yang membuat dia sampai menjadi ikon yang sangat seram, dan ditakuti oleh orang-orang Indonesia terlebih kepada anak," lanjutnya.
Asmara Abigail juga mengatakan bahwa sejak dahulu sampai sekarang sosok kuntilanak kerap dijadikan kambing hitam. Penting baginya untuk menceritakan sisi dari yang berbeda.
"Kenapa sih ibu-ibu kalau ada anak kecil keluar setelah maghrib bilang 'jangan keluar malem malem entar di ambil kuntilanak?'. Maksud aku kita mesti punya ruang untuk menceritakan cerita dari sisi kuntilanak. Karena menurut aku dari dulu sampai sekarang, dia kerjaannya cuma menjadi kambing hitam, gitu," jelasnya.
Dalam trailer film 'Mangkujiwo' terlihat karakter Kanthi yang tampil kumal dengan rambut acak-acakan dan dipasung. Beragam persiapan telah dilakukan Asmara untuk peran ini.
ADVERTISEMENT
"Ya lebih banyak research tentang orang-orang yang mengalami gangguan jiwa. Jadi, kayak aku pengin tahu sih kayak apa yang ada di pikiran mereka, mencoba mengerti, terus dari penyiksaan yang terjadi gitu. Karena kan selalu di sini sampai sekarang pun kalau dianggap gila pun langsung di pasung," jawabnya.
Film garapan sutradara Azhar Kinoi Lubis ini siap tayang mulai 30 Januari mendatang.