Main Teater Dag Dig Dug, Reza Rahadian Tegang saat Disutradarai Slamet Rahardjo

25 Januari 2025 15:54 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktor Reza Rahadian tampil saat mementaskan teater bertajuk "Dag Dig Dug" di Teater Salihara, Jakarta, Jumat (24/1/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Aktor Reza Rahadian tampil saat mementaskan teater bertajuk "Dag Dig Dug" di Teater Salihara, Jakarta, Jumat (24/1/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Aktor Reza Rahadian ikut berpentas dalam teater yang diangkat dari naskah karya Putu Wijaya, Dag Dig Dug. Dipersembahkan oleh Bakti Budaya Djarum Foundation Production, Reza memainkan peran sebagai Giarto, pembawa berita.
ADVERTISEMENT
Kemampuan akting Reza sudah tak diragukan lagi. Semua film yang dibintanginya hasilnya hampir selalu memuaskan dan membuatnya membawa pulang berbagai penghargaan.
Namun, Reza tetap merasa tegang saat disutradarai langsung oleh aktor senior Slamet Rahardjo di panggung teater ini. Reza mengaku tak mudah memenuhi keinginan Slamet sebagai sutradara.
Seniman Slamet Raharjo, Niniek L. Karim dan Reza Rahadian tampil saat mementaskan teater bertajuk "Dag Dig Dug" di Teater Salihara, Jakarta, Jumat (24/1/2025). Foto: Vincentius Mario/kumparan
"Disutradarai Bapak, pertama menegangkan. Tidak mudah memenuhi ekspektasi Bapak yang normal. Tidak mudah memahami juga satu hal yang lain. Tapi ini sangat menyenangkan," kata Reza Rahadian dalam konferensi pers di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Meski begitu, Reza sangat bersyukur dilibatkan. Dia menunggu karya-karya Slamet yang bakal dipentaskan lagi di Teater Populer.
"Saya merasa sangat bersyukur terlibat di dalam pertunjukkan ini, karena saya bisa lihat Bapak berkarya di panggung lagi, itu satu hal istimewa. Mudah-mudahan Teater Populer dan Bapak masih bisa melahirkan karya-karya berikutnya," tutur Reza.
ADVERTISEMENT
"Banyak yang sayang sama Bapak, banyak yang mau mewujudkan apa yang ada di pikiran Bapak," lanjutnya.

Pujian dari Jose Rizal untuk Slamet Rahardjo

Pujian serupa diungkap oleh aktor Jose Rizal Manua. Sebagai Cokro, Jose melihat Slamet Rahardjo selalu punya sudut pandang ajaib terhadap karya pertunjukkan.
Cokro di pertunjukkan Dag Dig Dug sebetulnya menarik, tokoh yang menjadi kunci ujung cerita dan disorot ketika bagian ending.
"Siapa ini Cokro? Cokro itu mungkin kita bilang perempuan. Tapi Mas Slamet punya tafsir unik, perempuan dimainkan laki-laki. Mas Slamet tak pernah menggurui. Dia mengharapkan pemainnya menafsirkan peran," ujar Jose.
Aktor Reza Rahadian tampil saat mementaskan teater bertajuk "Dag Dig Dug" di Teater Salihara, Jakarta, Jumat (24/1/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Slamet Rahardjo pun mengungkap tafsirnya terhadap sosok Cokro yang dimainkan Jose.
"Akan ada satu rasa, bahwa sesungguhnya yang menang adalah Cokro. Segala sesuatu dilakukan dengan rela. Aku terpaksa minta maaf pada Cokro. Sekarang orang-orang, mulutnya minta maaf tuh susah," ungkap Slamet.
ADVERTISEMENT
Secara singkat, lakon Dag Dig Dug bercerita tentang sepasang suami-istri berusia lanjut dan mengelola indekos di rumah besar mereka. Persoalan muncul saat diperoleh telegram bahwa salah satu mahasiswa yang pernah tunggal di rumah itu, Chaerul Umam, mati kecelakaan di jalan.
Mereka merasa terpukul dengan kematian Chaerul Umam, tetapi juga berpura-pura mengenal dengan baik mahasiswa itu. Persoalan muncul ketika datang dua utusan yang membawa uang santunan, tetapi jumlahnya tidak sama dengan yang tertera pada tanda terima.
Keributan-keributan kecil di antara mereka berdua dan orang di sekelilingnya, menjadi dinamika yang manis. Ditambah, adanya tokoh pembantu rumah tangga yang selalu menjadi pihak yang ditindas oleh majikannya, yaitu Cokro.
Selain Slamet Rahardjo dan Niniek L. Karim, pementasan ini juga menghadirkan Reza Rahadian, Donny Damara, Jose Rizal Manua, Kiki Narendra, dan Onkar Sadawira.
ADVERTISEMENT
Pentas Dag Dig Dug ini diproduseri oleh Paquita Wijaya dan Samuel Wattimena, dengan co produser Taba Sanchabakhtiar. Dag Dig Dug akan dipentaskan pada Sabtu (25/1) dan Minggu (26/1) pukul 19.00 WIB di Teater Salihara, Jakarta Selatan.