Maliq & D'Essentials Ungkap Rencana Bangun Studio Musik di Tengah Alam

17 April 2025 15:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maliq & D'Essentials gelar tur album Can Machines Fall In Love?.  Foto: Dok. Istimiewa
zoom-in-whitePerbesar
Maliq & D'Essentials gelar tur album Can Machines Fall In Love?. Foto: Dok. Istimiewa
ADVERTISEMENT
Karya band Maliq & D'Essentials tak lepas dari penggambaran keindahan alam. Dari judul, lirik lagu, artwork, hingga video klip lagu-lagu mereka sangat banyak yang bersinggungan dengan keindahan alam.
ADVERTISEMENT
Angga Puradiredja dan kawan-kawan memanfaatkan alam sebagai sumber inspirasi, kekayaan dalam berkarya yang tiada habisnya.
Latar belakang itu membuat Maliq & D'Essentials berencana ingin membangun sebuah ruang, yaitu studio musik, yang dekat dengan alam.
Kelompok musik Maliq & D'Essentials menghibur penggemarnya saat tampil dalam International Golo Mori Jazz 2025 di kawasan The Golo Mori, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (12/4/2025). Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Widi Puradiredja, drummer Maliq, menyebut pihak band sedang dalam tahap pembicaraan mengenai rencana ini.
"Masih wacana, kami ada obrolan sama teman, bikin suatu tempat semacam studio musik. Kami ingin tempatnya ini enggak hanya untuk musik. Tapi di suatu wilayah cantik di Indonesia yang bisa digunakan untuk berproduksi," kata Widi usai tampil di International Golo Mori Jazz 2025, di Labuan Bajo, belum lama ini.
Suasana baru sangat dibutuhkan Maliq & D'Essentials guna menciptakan karya yang segar dan memikat.
Maliq & D'Essentials menghibur penonton saat konser BNI Java Jazz Festival 2024 di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Jumat (24/5/2024). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
"Kadang terjadi di kita juga soalnya. Kita kerja di Jakarta, ruang lingkup sekecil itu. Keluar, sudah hafal, bahwa jalanan macet, kadang kita butuh eksplor tempat lain," tutur Widi.
ADVERTISEMENT
Tempat itu nantinya difungsikan bukan hanya untuk Maliq saja, melainkan juga sebagai daya tarik bagi wisatawan.
"Penginnya tempat itu bukan hanya digunakan musisi lokal. Tapi daya tarik juga bagi mancanegara, menikmati alam, sambil liburan, gali inspirasi bisa rekam-rekam lah," ujar Widi.
Maliq & D'Essentials menghibur penonton saat konser BNI Java Jazz Festival 2024 di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Jumat (24/5/2024). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Ilman Ibrahim, pianis Maliq, menyebut bahwa suasana suatu tempat sangat mempengaruhi musisi dalam menciptakan karya.
"Biasanya seniman atau song writer, kita butuh ambience, suasana, dan mood untuk menciptakan sesuatu yang fresh, enggak itu-itu aja. Jadi butuh keindahan alam, dan suasana," jelas Ilman.
Kedekatan karya Maliq dengan alam juga dijelaskan detail oleh Widi Puradiredja.
"Senja Teduh Pelita itu cover-nya sama (kayak langit Labuan Bajo). Lagu kedua, Setapak Sriwedari itu liriknya dimulai dengan ‘lihat langit’," ungkap Widi.
ADVERTISEMENT
"Lagu Himalaya, depan kami pas manggung tadi itu gunung, walaupun bukan Himalaya. Terakhir lagu Menari, kalau didengerin, intronya itu ada suara ombaknya," tutup Widi.