Marcelino Lefrandt: Anak Kecil Enggak Boleh Nonton ‘Hellboy’
PerbesarADVERTISEMENT
‘Hellboy ’ menjadi salah satu film yang dinanti oleh para pecinta film superhero. Sebelum film ini tayang di bioskop Tanah Air pada Rabu (10/4), digelar spesial screening di Senayan City XXI, Jakarta, pada 9 April 2019.
ADVERTISEMENT
Beberapa selebriti Tanah Air tampak hadir ke pemutaran film karya Neil Marshall itu. Setelah menonton selama 120 menit, mereka memberikan komentarnya tentang film tersebut.
Model Kalina Oktarani mengaku cukup menyayangkan terjadinya perubahan pemain di film reboot ‘Hellboy’ itu. Di film ini, karakter Hellboy diperankan oleh David Harbour. Sedangkan di ‘Hellboy’ (2004) dan ‘Hellboy II: The Golden Army’ (2008) diperankan oleh Ron Perlman.
“Filmnya seru banget yang pasti. Tapi pemainnya ganti ya, kalau aku jujur lebih suka sama pemain yang sebelumnya. Terus, ceritanya juga enggak nyambung dari yang sebelumnya. Tapi, untuk gue nonton seru sih,” ujar Kalina.
Berbeda dengan Kalina, aktor Marcelino Lefrandt justru merasa penasaran dengan akting Harbour dalam memerankan Hellboy. Harbour tak asing dalam dunia monster karena 'Stranger Things'.
ADVERTISEMENT
Bedanya, ‘Hellboy’ memiliki rating R atau Restricted dari Motion Picture Association of America (MPAA), yang berarti anak di bawah usia 17 tahun harus ditemani orang tua atau orang dewasa saat menonton. Karena banyaknya adegan kekerasan, Marcelino mengimbau para orang tua agar tak mengajak anaknya nonton film tersebut.
“Jadi, lebih eksplisit saja, enggak boleh ditonton oleh anak kecil,” ucap Marcelino.
Setelah film ‘Hellboy’ melewati sensor, ada beberapa adegan yang dipotong. Pemeran film ‘Terlalu Tampan’ ini menyayangkan hal itu, karena ia merasa pemotongan tersebut kurang halus.
“Tek, tiba-tiba sudah... Kayak kita kedip mata saja tek, tek, ‘Adegannya kok sudah berubah, kok ini sudah begini, begitu’, banyak banget,” tutur Marcelino.
“Jadi, itu agak sedikit mengganggu. Tapi, keseluruhan gue masih enjoy film ini sampai akhir,” sambungnya.
Rupanya, aktor sekaligus sutradara Thomas Nawilis juga merasakan hal yang sama seperti Marcelino. Ia menyayangkan pemotongan di film tersebut. Kendati demikian, dirinya tetap terhibur dengan film itu.
ADVERTISEMENT
“Film ini lumayan sadis, tapi gue enggak ngerti kenapa sensor yang harusnya ya sudah biarin saja, ini kan memang (ada adegan) potong-potongan, sadis, ya sudahlah. Cuma, overall sih oke, karakternya gue suka banget, sadisnya juga dapat, good job, animasinya juga lumayan rapi,” pungkas Thomas.