Mari Berpesta ala Hip-Hopers Amerika 90an di 'Jakarta Block Party'

23 Januari 2020 20:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi Pers Jakarta Block Party,Kamis (23/1). Foto: Alexander Vito/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Pers Jakarta Block Party,Kamis (23/1). Foto: Alexander Vito/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sudah ada banyak sekali festival musik yang digelar di berbagai kota besar di Indonesia. Ingin menawarkan konsep berbeda, Kulture yang dimotori oleh Darrel dan Sabian Tama siap untuk menggelar acara bertajuk Jakarta Block Party.
ADVERTISEMENT
Acara tersebut rencananya digelar pada 1 Februari 2020.
"Jakarta Block Party ini adalah hasil kerja sama kita dengan Bangkok Block Party dan sudah mendapat lisensi juga dari sana. Jadi, ada beberapa musisi dari sana yang akan tampil," ungkap Darrel ketika menggelar konferensi pers di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (23/1).
"Harapannya, ke depan kita bisa mengharumkan nama artis-artis Indonesia sampai ke kancah internasional, mulai dari Asia," sambungnya.
Darrel menjelaskan bahwa konsep Jakarta Block Party sebenarnya sudah sering kali dipergunakan di festival-festival luar negeri. Dari segi sejarah, acara block party mulanya diciptakan dari para hip-hopers di Amerika Serikat.
"Ini sebenarnya sudah ada dari anak-anak hip-hop di New York era '90an. Di masa itu, anak hip-hop yang kurang mampu kan enggak bisa party di club, jadi mereka nge-block jalanan, keluarin speaker, dan party di situ," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sama seperti sejarahnya, acara Jakarta Block Party pun akan menawarkan hal serupa. Karena itu, Darrel percaya acara akan terasa jauh lebih intim dan hangat jika dibandingkan dengan festival-festival besar lain di Jakarta.
"Kalau di festival lain kan panggungnya gede, tempatnya gede, yang perform juga kelihatannya kecil gitu. Kita akan coba untuk membuat festival di mana tempatnya tetap muat banyak orang, performance experience-nya tetap keren, tapi jauh lebih hangat, intimate, dan penonton mungkin bisa bersentuhan langsung dengan performer-nya," kata Darrel.
Meski mengusung konsep yang intimate, Jakarta Block Party tetap terasa megah.
Konferensi Pers Jakarta Block Party (foto: Alexander Vito/kumparan)
Sabian Tama, direktur utama Kulture sekaligus anak sulung dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Whisnutama, menjelaskan berapa banyak pangggung dan musisi yang akan terlibat.
ADVERTISEMENT
"Kira punya lima stage dengan genre-genre musik yang berbeda-beda. Ada stage khusus koplo, hip-hop, EDM, techo, dan disco. Memang tujuan kita adalah mengumpulkan berbagai komunitas yang beda di satu tempat agar bisa saling berkenalan dengan komunitas-komunitas lain yang datang," ujarnya.
Lima stage berbeda yang dimaksud oleh Sabian berada di kawasan SCBD, Jakarta Selatan. Panggung-panggung itu adalah Main Stage di The Pallas, Colors di Fable, Caviar di Swilhouse, SenoParty di Lucy in the Sky, dan Tolak Pulang di The Goods Dinner.
Ada lebih dari 30 artis dari luar dan dalam negeri yang akan terlibat di Jakarta Block Party, termasuk Lost Frequencies, Keith Ape, dan Goldroom. Artis-artis Indonesia yang terlibat, seperti SIHK, Feel Koplo, dan Pemuda Sinar Mas.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, presale satu dan dua sudah habis terjual. Masih ada beberapa katogori tiket yang tersedia, Early Entry Rp 420 ribu, GA Rp 500 ribu, dan VIP Rp 750 ribu. Ada pula tiket paketan beli tiga gratis satu seharga Rp 1,5 juta.