Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Mathias Muchus Bangga Film Lafran Tayang di Hari Pahlawan
9 November 2024 19:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Perjuangan Pahlawan Nasional Lafran Pane sebagai salah satu pendiri HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) diceritakan dalam film ini.
Film rumah produksi Reborn Intiatives dan Radepa Studio ini sempat dirilis di bioskop pada Juni 2024.
"Itu lebih daripada uang kalau menurut saya. Saya terharu juga bahwa akhirnya film ini bisa disaksikan oleh banyak orang," kata Mathias Muchus dalam konferensi pers di Senayan, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Mathias Muchus berharap film Lafran bisa disambut baik meskipun hanya tayang di OTT.
"Film ini tokohnya real, persiapannya juga sangat matang. Harapan besar saya, ya tentu film ini disambut baik. Niat baik itu punya buah nantinya. Enggak sekarang, tapi nanti orang tahu apa yang kita lakukan," tutur Mathias Muchus.
ADVERTISEMENT
Selain Mathias Muchus, Lafran dibintangi Dimas Anggara, Aryo Wahab, Tanta Ginting, dan lainnya.
Produser Eksekutif film Lafran, Ahmad Doli Kurnia, menyampaikan harapan terkait penayangan film Lafran di OTT MAXstream dan My Telkomsel App
"Kami berharap pesan inspiratif dalam Lafran dapat menjangkau generasi muda dan keluarga Indonesia, mengingatkan kita semua akan pentingnya perjuangan untuk Tanah Air," ucap Ahmad Doli Kurnia.
Sementara Vice President Digital Lifestyle Telkomsel, Lesley Simpson, berharap Lafran bisa menjadi alternatif hiburan di Hari Pahlawan.
"Kami berharap Lafran bisa disaksikan oleh ribuan bahkan jutaan penonton yang belum dapat menikmati filmnya di layar bioskop sebelumnya. Film nasional harus didukung untuk memberikan motivasi dan semangat nasionalisme Indonesia secara terus menerus," kata Lesley.
ADVERTISEMENT
Cerita tentang Lafran Pane
Lafran Pane (Dimas Anggara) adalah adik dari sastrawan Sanusi dan Armijn Pane. Sanusi dan Armijn Pane menjadi inspirasi perjuangan Lafran kecil sebelum ia pindah ke Jakarta, selanjutnya ke Yogyakarta.
Perjuangan Lafran mendirikan organisasi HMI diwarnai dengan menguatnya perdebatan tentang kebangsaan setelah Indonesia Merdeka.
Bagi Lafran Pane, mahasiswa adalah kelompok non-partisan dan independen yang bisa menjadi gerakan dalam memperjuangkan semangat keindonesiaan. Organisasi mahasiswa Islam ini menurutnya bisa menjadi wadah perjuangan bagi tegaknya bangsa dan umat.