Mau Jadi Dubber? Ini Tips dari Pengisi Suara Giant

17 Januari 2017 14:16 WIB
comment
18
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Bima, pengisi suara Gian di Doraemon (Foto: Dok. Prbadi Bimasakti)
Sebagai seorang dubber, pengisi suara Giant yang satu ini tentu mempunyai rahasia untuk menjaga kualitas suaranya agar tetap prima. Bima Sakti mengungkapkannya pada kumparan.
ADVERTISEMENT
Bima mengaku rajin meminum lemon hangat tiap pagi. Dia juga rutin mengkonsumsi buah pepaya setiap pagi dan malam. Pernah suatu ketika, suara Bima hilang karena flu berat. Akhirnya dia kompres bagian lehernya dan puasa bicara.
“Saya bicara hanya menggunakan bahasa isyarat. Lalu, saya juga sekarang membatasi diri dengan melakukan rekaman maksimal di tiga studio saja per hari supaya saya juga bisa menjaga kualitas suara saya,” jelas pria yang sudah mengisi suara Giant selama 8 tahun.
Melewati pasang surut sebagai dubber membuat Bima menjadi sosok yang tidak mudah untuk menyerah. Pria yang juga mengisi suara empat karakter serial ‘Naruto’, Raikage, Choji, Kiba, Kankuro, Kyuubi dll itu mengaku tak anti kritik. Pernah juga suaranya disebut datar atau tak punya emosi.
ADVERTISEMENT
Solusinya, dia mencari film dari berbagai sumber, menyambangi beberapa studio rekaman, dan memperhatikan dubber lain yang sedang unjuk gigi dan melihat mereka membawakan karakternya.
Bimasakti pengisi suara Gian, Doraemon. (Foto: DN Mustika Sari)
Pengisi suara Poli dan Roy dalam serial ‘Roborcar Poli’ yang satu ini menambahkan, boleh mencuri ilmu tapi tidak meniru. Namun, lebih melihat potensi diri.
Selain itu, Bima juga memili empat langkah wajib untuk menjadi seorang dubber andal, yaitu ‘4M’.
“Melihat atau meneliti naskah,  Mendengar audionya,  Melihat gambar di monitor akan suasananya, dan yang paling penting adalah Merasakan karena suara itu juga butuh dirasakan,” ujar Bima.
Pria yang juga menjadi dubber untuk film drama serial Korea berjudul ‘Remember’ itu juga memiliki segudang pesan bermanfaat lainnya bagi mereka yang ingin mengikuti jejaknya.
ADVERTISEMENT
“Jadilah bunglon. Siap di mana pun kamu berada, mampu menempatkan diri dalam situasi dan kondisi apa pun, serta menyadari karaktermu,” ucap Bima.
Menurut Bima, selama masih ada tayangan TV dan selama anak-anak masih suka menonton film kartun, masih banyak kesempatan untuk kamu yang ingin menjadi seorang dubber. “Jangan takut menjadi dubber. Profesi ini menjanjikan, kok. Kami butuh regenerasi, karena dubber-dubber sekarang rata-rata sudah berumur. Jadi, butuh suara-suara baru,” kata Bima dengan mantap.
Pria yang murah senyum tersebut juga berharap agar untuk ke depannya, lebih banyak lagi orang-orang yang menghargai dan mengapresiasi dubber di Indonesia.
“Saya yakin, kalau dubber-dubber dihargai secara finansial dan diberi dukungan moral, profesi kami akan lebih maju. Saya juga berharap agar lebih banyak film-film animasi karya anak bangsa yang bermutu.  Bagi saya, kualitas film-film Indonesia juga tidak kalah dengan negara lain.” tutupnya.
ADVERTISEMENT