Melanie Subono Sebut BJ Habibie Sosok yang Tak Pernah Marah

13 September 2019 22:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Musisi sekaligus aktivis Melanie Subono saat ditemui di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Jumat, (13/9). Foto: Dok. Ronny
zoom-in-whitePerbesar
Musisi sekaligus aktivis Melanie Subono saat ditemui di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Jumat, (13/9). Foto: Dok. Ronny
ADVERTISEMENT
Bacharuddin Jusuf Habibie alias BJ Habibie telah pergi untuk selama-lamanya. Presiden ketiga Republik Indonesia itu meninggal dalam usia 83 tahun, usai dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Sebagai presiden, tentu Habibie mempunyai banyak kebijakan yang ditinggalkan. Sementara sebagai kepala keluarga, ia tentu saja memberikan kesan yang mendalam bagi anggota keluarganya.
Melanie Subono, selaku cucu keluarga besar Habibie mengatakan bahwa eyang--sebutan Melanie untuk Habibie--merupakan sosok yang tidak pernah marah-marah.
Anak dari Adrie Subono ini mengungkapkan bahwa ayahnya pernah bercerita tentang sosok BJ Habibie.
"Gue tadi malam lihat bokap ngomong juga, bokap yang dari muda sempat tinggal sama dia, bokap tuh ngomong sama gue, 'Eyang itu enggak pernah marah lho sama papa'," kata Melanie Subono saat ditemui di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (13/9).
"Sebadung-badungnya bapak gue, badung kan. Eyang itu enggak pernah marah. Eyang putri (Ainun Habibie) mungkin dulu bentuk marahnya negur, 'Kamu tuh kok'. Kalau eyang enggak pernah marah," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Melanie yang dikenal sebagai aktivis ini, sempat bersitegang dengan pemerintah yang notabene ada sebagiannya merupakan teman baik Habibie. Meski begitu, Melanie tidak pernah ditegur walaupun Habibie sering memonitor aktivitasnya.
Penyanyi Melanie Subono. Foto: Aria Pradana/kumparan
"Eyang dan bapak gue itu sama, mereka tidak akan memaksakan satu hal, selama kita punya penjelasan logis, dan kita dibiarkan kayak kereta api. Eyang selama ini baik-baik aja, eyang tahu ada beberapa temannya yang masuk sebagai orang yang gue tuntut atau gue teriakin," tuturnya.
Menurut Melanie, kegiatan sosialnya yang cenderung mengkritisi pemerintah dengan berkecimpung sebagai aktivis, dipelajari dari sosok BJ Habibie. Bahkan, ia sempat takut saat akhir-akhir sebelum Habibie meninggal dunia, Melanie sempat diberi pesan terakhir.
"Jadi makanya pas kemarin dipanggil balik ke kamar, gue mikir bakal ditegur, ternyata itu pesan terakhirnya. 'Jangan pernah berhenti jadi pemberontak'," ujar Melanie, menirukan ucapan BJ Habibie.
ADVERTISEMENT
"Di situ gue enggak berani tanya banyak, karena gue dilarang sama dokter, karena setiap dia ngoceh kepanjangan, tensinya naik, tapi di situ gue berpikir, 'Oh, beliau monitor, beliau tahu' dan beliau tidak punya keberatan apapun," lanjutnya.
Ia menganggap, pria yang dikenal sebagai Bapak Teknologi Indonesia itu, meninggal dalam keadaan yang tenang dan indah.
"Eyang itu menurut gue pergi yang cantik, dalam arti lengkap, lho. Bukan cuma anak yang di samping, ada anak, mantu, cucu, ponakan, lengkap di situ. Membacakan doa, ya sambil doa, pergi di depan kita. Keluarga besar lengkap. Jadi beliau pergi dengan tenang, diiringi doa, bukan cuma 5 orang, tapi banyak," imbuh Melanie Subono.
Sebelumnya, BJ Habibie meninggal dunia pada Rabu (11/9), pukul 18.05 WIB, di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Kemudian pada Kamis (12/9), ia dimakamkan di TMP Kalibata, persis di samping makam istrinya, Hasri Ainun Habibie.
ADVERTISEMENT