Melanie Subono soal Konten Prank KDRT Baim Wong: Enggak Lucu

10 Oktober 2022 17:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Musisi sekaligus pegiat sosial, Melanie Subono Foto: Instagram @melaniesubono.
zoom-in-whitePerbesar
Musisi sekaligus pegiat sosial, Melanie Subono Foto: Instagram @melaniesubono.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Melanie Subono menanggapi mengenai tindakan Baim Wong dan istrinya, Paula Verhoeven, yang membuat konten prank kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Dia menyayangkan tindakan Baim dan Paula.
ADVERTISEMENT
"I don’t know, maksud gue gini, emang ternyata enggak jaminan duit itu bisa membeli yang namanya empati, simpati. Dan ini bukan yang pertama kali kejadian sama mereka,” kata Melanie Subono seperti dikutip dari kanal YouTube Uya Kuya TV.
Baim Wong sempat menjadi pembicaraan terkait sejumlah kontroversi. Selain konten prank KDRT, Baim pernah disorot karena memarahi Kakek Suhud. Karena itu, Melanie menyarankan Baim dan Paula untuk membuat konten YouTube yang lebih kreatif dan mengedukasi.
Melanie mengetahui bahwa Baim dan Paula selalu meminta maaf terkait kesalahan mereka. Namun, menurutnya, Baim dan Paula sudah telanjur melukai perasaan banyak orang terkait konten yang mereka buat.
“Terus, kan, dia minta maaf. Tapi, kan, udah ada orang-orang yang tersakiti loh,” tuturnya.
Melanie Subono. Foto: Giovanni/kumparan
Konten prank KDRT yang dibuat oleh Baim dan Paula dibuat di tengah pembahasan mengenai dugaan KDRT oleh Rizky Billar terhadap Lesti Kejora. Menurut Melanie, KDRT bukanlah hal yang bisa dijadikan sebagai bahan candaan atau konten prank.
ADVERTISEMENT
Melanie mengatakan, tindakan Baim dan Paula yang membuat konten prank KDRT lebih kejam dibandingkan soal pengumuman pemecatan Billar dari sebuah program yang disiarkan secara langsung di televisi.
“Lesti temen lo bukan. Itu enggak lucu loh. Lo lebih kejam dari mereka yang mau membacakan pemecatan atau ngomong apa pun itulah,” ucapnya.
Sekalipun tidak ada kasus dugaan KDRT yang dialami Lesti, Melanie tetap akan mengecam keras apabila KDRT dijadikan sebagai sebuah lelucon. “KDRT is not a joke,” ujarnya.
Pasangan selebriti Baim Wong dan Paula Verhoeven ditemui wartawan usai pemeriksaan terkait video prank lapor KDRT di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (7/10/2022). Foto: Dok. Agus Apriyanto
Baim dan Paula dilaporkan ke polisi imbas konten prank KDRT. Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi mengatakan Baim dan Paula bisa dijerat dengan beberapa pasal, seperti Pasal 220 KUHP tentang pembuatan laporan palsu atau pasal dalam UU ITE karena menyebarkan berita hoaks.
ADVERTISEMENT
Baim dan Paula telah meminta maaf terkait konten prank KDRT. Meski begitu, polisi tetap mendalami laporan terhadap Baim dan Paula.
Polisi telah memeriksa Baim dan Paula pada 7 Oktober lalu. Usai menjalani pemeriksaan, Baim mengatakan tidak ada niatan untuk merendahkan kepolisian lewat konten yang ia buat.
“Yang sebenarnya malah kebalikannya. Kenapa saya lakuin? Saya mau tahu reaksi kepolisian itu seperti apa ketika memang kalau Paula itu yang melaporkan," kata Baim di Polres Metro Jakarta Selatan.
Pada saat itu, Paula menyambangi Polsek Kebayoran Lama. Di sana, Paula berpura-pura hendak melaporkan tindak KDRT yang dilakukan oleh Baim.
Saat Paula tengah berkonsultasi, polisi menyadari keberadaan kamera tersembunyi yang dibawa oleh Paula. Baim datang tak lama kemudian. Saat polisi menyadari dirinya di-prank, Baim dan Paula tertawa.
ADVERTISEMENT

Baim Wong Klaim Buat Konten Prank KDRT untuk Mengedukasi

Baim mengatakan niatannya membuat konten prank KDRT didasari keinginan untuk mengedukasi. Sebab, polisi memberikan jawaban yang sangat bagus saat Paula berpura-pura mengalami KDRT.
“Dia itu tidak menjadikan itu adalah bahan viral ketika Paula melapor. Malah dia bilang, lebih baik didamaikan, takut menjadi viral. Karena positif jawabannya, saya minta dokumentasi supaya masyarakat melihat, 'ini loh kepolisian bagus seperti ini',” tutur Baim.
“Ini saya beneran Demi Allah. Saya enggak melebihkan, enggak mengurangkan. Enggak karena adanya ini (kasus), saya jadi jawabannya begini. Memang seperti kelihatannya. Mau mengedukasi," ungkapnya.
Reporter: Karina Savitri