Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Melihat Daniel Mananta Marah-marah di Teaser 'A Man Called Ahok'
7 September 2018 17:03 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Presenter Daniel Mananta mendapat kepercayaan untuk memerankan sosok Basuki Thaja Purnama alias Ahok dalam film terbarunya yang berjudul 'A Man Called Ahok'. Film garapan sutradara Putrama Tuta ini mengadaptasi cerita dari buku 'A Man Called Ahok' karangan Rudi Valinka.
ADVERTISEMENT
Dalam film ini diceritakan bagaimana kehidupan Ahok kecil yang tinggal di daerah Belitung Timur hingga akhirnya ia menjadi seorang Gubernur. Film ini juga mengangkat bagaimana hubungan Ahok dengan sang ayah, Kim Nam, yang akhirnya membentuk sosok Ahok seperti saat ini.
"Gimana seorang ayah ingin membuat social impact yang positif buat banyak orang. Jadi, push anaknya sekuat itu, untuk menjadi Ahok seperti sekarang," kata Putrama Tuta dalam konferensi pers yang digelar di XXI Metropole, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Teaser 'A Man Called Ahok' juga telah dirilis sejak Kamis (6/9) kemarin. Dalam teaser berdurasi 2 menit itu, dibuka dengan adegan Ahok yang menulis sebuah surat saat ia mendekam di Rutan Mako Brimob.
ADVERTISEMENT
"Gusti ora sare," tulisnya.
Setelah itu adegan masuk dan menampilkan sosok Ahok yang sedang marah-marah dan terlihat berapi-api untuk membasmi para koruptur.
"Kita lawan sistem busuk ini. Kita buat perubahan. Apa ini cagar alam bos?" kata Ahok sambil menggebrak meja.
"Gue yang sikat tuh maling-maling," lanjutnya.
Adegan berikutnya terlihat saat Ahok berbincang dengan sahabatnya sejak kecil Musyono, orang asli Belitung, yang diperankan oleh Edward Akbar. Sebagai sahabat, Musyono mengatakan tak akan memilih Ahok sebagai pemimpin. Tapi jika Ahok menjadi pelayang Belitung Timur, maka Musyono adalah orang pertama yang akan memilih dirinya.
Tak hanya itu, teaser ini juga mengisahkan bagaimana Ahok muda sedang terlibat pembicaraan dengan sang ayah, Kim Nam yang diperankan oleh Denny Sumargo saat masih muda, dan diperankan oleh Chew Kin Wah saat Kim Nam tua.
ADVERTISEMENT
Sebagai ayah, Kim Nam seolah tak bosan-bosannya memberikan nasihat kepada sang anak, termasuk soal keluarga dan bagaimana ia harus mencintai Indonesia.
Sebuah kalimat yang cukup membuat baper adalah saat Kim Nam yang berdiri di sebelah Ahok saat berada di sebuah danau berkata kepada anaknya itu, "Jangan pernah berhenti mencintai negeri ini, Hok," tuturnya.
Di akhir adegan, terlihat bagaimana Ahok tampak gagah saat ia akhirnya berhasil menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta dan mengenakan pakaian dinas Gubernur.
Tak hanya Daniel Mananta, film ini juga turut dibintangi oleh Eriska Rein yang berperan sebagai, ibunda Ahok, yaitu Buniarti Muda dan Sita Nursanti sebagai Buniarti tua. Sementara itu, Ahok kecil diperankan oleh Eric Febrian.
Tuta sempat mengatakan film ini sama sekali tidak mengangkat sisi politik dan benar-benar hanya tentang hubungan orang tua dengan anak. Kasus perceraian Ahok dan Veronica Tan yang mencuat di bulan Januari lalu, juga sama sekali tak mengubah skenario apapun. Apalagi film ini sudah direncanakan sejak tahun 2017.
ADVERTISEMENT
Yang pasti kata Tuta, penggarapan film tersebut sudah atas restu Ahok. "Satu pesan dari Ahok, 'Jangan Bohong!' pesan dia itu," tutupnya.