Melihat Perjalanan Karier Liam Gallagher Lewat Pameran

22 September 2019 16:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komunitas Oasis Indonesia.  Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Komunitas Oasis Indonesia. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang lelaki tampak menyapa hampir setiap pengunjung yang datang ke 'Pameran Memorabilia Liam Gallagher' di Bluemoon Container Cafe, Jakarta Selatan, Sabtu (21/9). Ilham Priananda, namanya.
ADVERTISEMENT
Ia merupakan salah satu founder komunitas Oasis Indonesia, sekaligus pencetus diselenggarakannya pameran tersebut.
Wajah semringah dan senyum lebar diperlihatkan Ilham ketika menyambut kehadiran kumparan di sana. Dengan senang hati, ia mau meluangkan waktunya untuk berbincang santai mengenai 'Pameran Memorabilia Liam Gallagher' itu.
Ilham Priananda Founder Oasis Indonesia. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Membuka perbincangan, Ilham mengatakan dirinyalah yang punya ide untuk menggelar 'Pameran Memorabilia Liam Gallagher'. Sebelumnya, lelaki yang juga akrab disapa Hamprand tersebut pernah menghelat pameran Oasis di Inggris dan Jepang.
Ilham memang dikenal sebagai penggemar berat dan kolektor barang-barang yang berkaitan dengan Oasis. Koleksinya dipajang di tempat yang ia namakan 'Moleklane Museum' dan dapat dilihat oleh umum.
Tadinya, Ilham ingin membuat pameran dalam rangka merayakan 25 tahun album ‘Definitely Maybe’ milik Oasis pada Agustus. Namun, rencananya tak terwujud lantaran saat itu ia sedang di luar negeri.
ADVERTISEMENT
“Gue pikir, ya sudah, pas banget di September itu Liam Gallagher ulang tahun, 21 September. Pas banget juga, 20 Septembernya Liam rilis album kedua. Ini momen bagus banget. Di akhir Agustus juga dia baru rilis sepatu bareng Adidas,” ujar Ilham bersemangat.
Pengunjung mengamati barang-barang milik Liam Gallagher dalam pameran 'Memorabilia Liam Gallagher' di Bluemoon Container Cafe, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Ilham hanya butuh waktu satu minggu untuk membuat perencanaan terkait pameran tersebut. Sementara itu, persiapannya—termasuk untuk membuat meja pameran hingga padboard—memakan waktu lima hari saja.
'Pameran Memorabilia Liam Gallagher' menampilkan sekitar 50 barang, beberapa di antaranya cukup langka, yang ditata secara kronologis. Ilham membaginya menjadi tiga era, yakni ketika Liam Gallagher berjaya di Oasis, pada masa bergabung dalam Beady Eye dan meluncurkan Pretty Green, serta saat menjalani karier solo hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Pada meja pertama, di sebelah kiri, tampak sejumlah majalah rilisan tahun 1990-an dan 2000-an, dengan Liam Gallagher sebagai model cover.
Pengunjung mengamati barang-barang milik Liam Gallagher dalam pameran 'Memorabilia Liam Gallagher' di Bluemoon Container Cafe, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Ada pula poster besar yang menampilkan potretnya. Juga sebuah tamborin milik Liam Gallagher yang dipakai di konser ‘Familiar To Millions’ di Wembley pada 21 Juli 2000.
Kehidupan pribadi Liam Gallagher ditampilkan di bagian tengah meja tersebut. Tampak foto dan artikel mengenai ia dan mantan istrinya, Patsy Kensit juga Nicole Appleton.
Barang-barang milik Liam Gallagher dalam pameran 'Memorabilia Liam Gallagher' di Bluemoon Container Cafe, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Terlihat pula tanda tangan Liam Gallagher yang mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Di sebelah kanan, Ilham mencoba memperlihatkan hubungan Liam dengan Paul dan Noel Gallagher.
Meja kedua menampilkan barang-barang berbau Liam Gallagher ketika ia bergabung dengan Beady Eye setelah tak lagi bersama Oasis. Juga yang berhubungan dengan clothing brand miliknya kala itu, Pretty Green.
ADVERTISEMENT
“Waktu pertama kali Pretty Green opening store, dapat mainan, itu cuma dirilis seribu untuk tamu undangan, dan itu bisa dilihat di sini. Ada baju pertamanya Pretty Green. Ada juga Beady Eye dari album pertama, kedua, sampai mereka bubar,” tutur Ilham.
Pengunjung mengamati barang-barang milik Liam Gallagher dalam pameran 'Memorabilia Liam Gallagher' di Bluemoon Container Cafe, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Terakhir, di meja ketiga, ditampilkan masa ketika Liam Gallagher memulai karier solo dengan merilis album ‘As You Are’. Ada pula barang-barang ketika ia datang ke Indonesia, menggelar konser, pada 2018 lalu.
“Ada juga segala merchandise-nya, gimana perjuangannya Liam, dari tadinya punya band dan keluarga, akhirnya ditinggal band dan keluarga, sendiri, solo. Abis bgt dia. Tapi, berhasil karena orang kangen sama Liam,” kata Ilham.
Pengunjung mengamati barang-barang milik Liam Gallagher dalam pameran 'Memorabilia Liam Gallagher' di Bluemoon Container Cafe, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Tak lupa, album terbaru Liam Gallagher, ‘Why Me? Why Not’, ditampilkan. Juga sepatu Adidas rilisan terbaru hasil kolaborasi dengan lelaki berusia 47 tahun tersebut.
ADVERTISEMENT
“Bisa dibilang, ini pertama kali di dunia untuk Liam Gallagher, karena biasanya Oasis exhibition. Ini jatuhnya kayak pilot project, karena gongnya adalah di tahun depan. Rencananya, kami akan launching Oasis Indonesia, setelah itu bakal ada pameran besar,” ujar Ilham.
Suasana pemutaran film ‘As It Was’ di Pameran Memorabilia Liam Gallagher, Sabtu (21/9/2019). Foto: Dok. Oasis Indonesia
Selain pameran, Oasis Indonesia pada hari yang sama juga menggelar pemutaran film dokumenter ‘As It Was’, yang menceritakan perjuangan Liam Gallagher dalam bersolo karier.
Pameran Memorabilia Liam Gallagher digelar selama satu hari, bahkan sesungguhnya hanya beberapa jam. Terkait itu, Ilham punya alasan tersendiri mengapa tak menghelatnya lebih lama.
“Karena Liam Gallagher cuma ulang tahun sehari. Selain itu, menyesuaikan kapasitas tempat dan kami maunya eksklusif karena ini penghargaan kepada Liam, kami respect, ya,” ucapnya.
Ilham Priananda (kanan) Ridzki Akbar (kiri) Founder Oasis Indonesia. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Pada awalnya, Ilham justru berencana membuat pameran yang bersifat terbatas, hanya untuk kalangan mereka saja, yaitu anggota grup WhatsApp dan Telegram. Namun, informasi mengenai itu kemudian tersebar luas.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, Oasis Indonesia menyiapkan 50 tiket seharga Rp 50 ribu. Setelah tiket ludes terjual, atas permintaan orang-orang yang kehabisan, disiapkan tiket seharga Rp 30 ribu untuk masuk ke pameran, namun tidak mendapat kesempatan menghadiri pemutaran film.
Setelah berbincang dengan kumparan, Ilham mengajak berkeliling dan menunjukkan barang-barang yang dipajang di 'Pameran Memorabilia Liam Gallagher'.
Live performance tribute band di Pameran Memorabilia Liam Gallagher, Sabtu (21/9/2019). Foto: Dok. Oasis Indonesia
Menjelang malam, dihelat music performance dari tiga tribute band, yakni Mejikpay, Cliff, dan Oasis Indonesia Band.
Mereka mengajak pengunjung sing along melalui lagu-lagu nostalgia Oasis hingga single terbaru Liam Gallagher.