Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Tak terasa, grup musik The SIGIT telah berkarier lebih dari 15 tahun di industri musik Indonesia. Kuartet Rekti (vokal, gitar), Farri (gitar), Acil (drum), dan Adit (bas gitar) rencananya akan merayakan 'sweet seventeen' dengan merilis album baru tahun ini.
ADVERTISEMENT
Sebelum album itu dirilis, mari lihat terlebih dahulu perubahan penampilan dan gaya musik The SIGIT sejak awal karier hingga kini. Meski tetap mengusung genre rock n roll, cukup banyak revolusi seru yang dilakukan oleh band asal Bandung, Jawa Barat, ini.
Saat musik pop dan boyband sedang merajalela di industri musik dunia dan Indonesia, The SIGIT berani muncul dengan gaya rock n roll yang ugal-ugalan pada 2003. Bukan cuma ugal-ugalan, konsep yang mereka usung juga tergolong old school ala rockstar era '70-an, seperti Jimi Hendrix, The Stooges, dan Led Zeppelin.
Dari segi penampilan, di awal karier, Rekti berrambut gondrong dengan poni lempar, sedangkan Acil nampak keren dengan topi ala Che Guevara. Farri kerap mengenakan kacamata aviator, seolah meniru gaya Tom Cruise di film 'Top Gun', dan Adit masih belum berkumis seperti sekarang.
ADVERTISEMENT
Meski semua personel The SIGIT bertubuh kurus, mereka tak ragu untuk mengenakan jaket hitam ketat ala The Ramones. Gaya berpakaian seperti ini pula yang membuat mereka kerap dianggap sebagai band favorit bikers di masanya.
Saat pertama kali muncul, The SIGIT tidak langsung hadir dengan album. Namun, mereka sudah memainkan musik rock n roll dengan riff yang heavy. Rekti juga sudah memamerkan suara yang khas, yakni tinggi dan serak.
Pada 2006, The SIGIT akhirnya merilis album perdana berisikan 14 lagu bertajuk 'Visible Idea of Perfection'. Banyak lagu di album ini yang menjadi hits, seperti 'Black Amplifier', 'Horse', dan 'New Generation.
Album ini pula yang membuat The SIGIT indentik dengan lagu-lagu lugas berbahasa Inggris. Seolah nyaman, The SIGIT tak pernah menulis lagu berbahasa Indonesia hingga album 'Detourn'.
ADVERTISEMENT
Gaya berpenampilan The SIGIT di album pertama masih sama seperti saat pertama kali terbentuk. Namun, memang kesan anak band yang badboy kian melekat pada mereka.
Terlebih lagi, The SIGIT bersama Mocca, menjadi pengisi soundtrack utama dari film 'Catatan Akhir Sekolah' yang populer pada 2005. Mocca mewakili suara hati remaja SMA yang lugu, sedangkan The SIGIT mewakili kenakalan remaja cowok era itu.
Berkat album 'Visible Idea of Perfection', The SIGIT semakin sering menggelar tur di Indonesia dan luar negeri. Namun, mereka tetap tak lupa untuk bereksperimen dalam membuat lagu. Lalu, terciptalah Extended Play (EP) 'Hertz Dyslexia' pada 2009.
Karena rambut gondrongnya dicukur sebahu, penampilan Rekti sekilas jadi terlihat mirip seperti Acil. Apalagi, keduanya sama-sama bertubuh kurus dan gemar mengenakan kaus ketat.
ADVERTISEMENT
Sama seperti Rekti, Farri jugs memotong pendek rambut keritingnya. Justru, Adit yang menjadi personel paling gondrong di era EP 'Hertz Dyslexia'.
Dari segi musik, The SIGT mulai berksperimen dengan efek-efek gitar dan bas gitar multi-layer. Di lagu 'Bhang', bahkan mereka memasukkan instrumen suling yang terdengar aneh, namun unik dan tetap keren.
EP ini adalah cikal bakal sempurna dari album 'Detourn'. Namun, memang masih ada beberapa lagu yang memiliki riff heavy ala album 'Visible Idea of Perfection'.
Empat tahun setelah EP 'Hertz Dyslexia', tepatnya pada 2013, The SIGIT merilis album 'Detourn'. Di album ini, mereka mulai sedikit menanggalkan gaya celana dan jaket kulit ketat ala bikers.
Di masa ini, Rekti sering sekali mengenakan celana cutbray dan kemeja ketat polkadot. Acil juga semakin sering mengenakan topi ala Che Guevara. Rambut keriting Farri kala itu semakin gondrong dan lebat, sedangkan Adit mulai menumbuhkan berewok.
ADVERTISEMENT
Sepertinya, The SIGIT tidak lagi mengenakan pakaian yang ketat karena kondisi tubuh yang semakin membesar. Dua personel yang terlihat semakin subur di masa ini adalah Farri dan Adit.
Di album 'Detourn', The SIGIT-- terutama Farri-- semakin senang bereksperimen dengan sampling dan synthesizer. Di beberapa lagu, ada unsur stoner rock yang terdengar heavy, tapi down tempo alias tidak ngebut.
Lirik-lirik di album ini pun lebih banyak bertemakan cinta. Tapi, lirik lugas berbahasa Inggris masih menjadi pilihan utama.
Di tahun 2019 ini, The SIGIT tentu ingin tampil berbeda. Beberapa waktu lalu, Farrimengungkapkan bahwa musik The SIGIT akan terasa lebih berwarna, manis untuk cowok, dan gagah untuk cewek.
Dari segi gaya, mereka pun tidak selalu selaras mengenakan busana serba hitam. Di beberapa kesempatan, The SIGIT bahkan tampil dengan baju warna-warni.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Rekti tampil unik dengan rambut gondrong yang dikepang dua, sedangan Acil gemar mengenakan headband dan terlihat seperti hippie era '60-an. Meski dandanannya terlihat lebih ceria, Farri tidak menghitamkan rambutnya yang mulai beruban, sedangkan Aditya mencukur habis rambutnya alias botak.
Farri mengungkapkan, album baru The SIGIT telah disiapkan total 20 lagu. Uniknya, di album itu untuk pertama kalinya The SIGIT membuat lagu berbahasa Indonesia.