Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Sambil menunggu album baru dari Bring Me The Horizon, mari lihat perubahan penampilan sang vokalis, Oliver Sykes, dari masa ke masa. Sempat terkenal sebagai vokalis band deathcore dengan dandanan emo, penampilannya kini nampak jauh lebih aneh dan unik.
ADVERTISEMENT
Berdiri sejak 2004, Bring Me The Horizon sebenarnya mengusung genre deathcore. Namun, penampilan Sykes membuat banyak orang mengira Bring Me The Horizon memainkan musik emo.
Memang gaya berpenampilan Sykes berbeda dari vokalis band deathcore lain, seperti As Blood Runs Black, The Black Dahlia Murder, dan Thy Art is Murder. Bisa dikatakan, ia mempopulerkan gaya berpakaian emo deathcore di Inggris, seperti Mitch Lucker dan Suicide Silence yang mempopulerkan hal serupa di Amerika Serikat.
Di tiga album pertama Bring Me The Horizon, Sykes menggunakan gaya ini. Salah satu video klip yang secara jelas memperlihatkannya adalah 'It Never Ends', salah satu single dari album 'There is a Hell Believe Me I've Seen It. There is a Heaven Let's Keep It a Secret' (2010).
ADVERTISEMENT
Selain gaya rambut emo, Sykes juga kerap mengenakan kaus tanpa lengan yang berwarna-warni. Kaus itu pun memperlihatkan dengan jelas jajaran tato di lengan dan dadanya.
Melalui album 'Sempiternal' (2013), Bring Me The Horizon kedatangan personel baru, Jordan Fish, sebagai keyboardist dan produser. Fish pun mengalihkan musik Bring Me The Horizon menjadi rock alternatif berbalut electronic music.
Oliver Sykes pun sedikit mengubah dandanannya, mengikuti perubahan zaman dan menurunnya popularitas emo di dunia. Meski tetap gondrong, Sykes terlihat memotong poni panjangnya dan rambut pun terlihat lebih proporsional.
Salah satu video klip yang secara jelas menunjukkan gaya itu adalah 'Shadow Moses'. Di situ terlihat betul bagaimana Sykes mulai coba keluar dari kesan emo deathcore.
ADVERTISEMENT
Meski sempat terjadi pro dan kontra, album 'Sempiternal' mendulang kesuksesan. Karena itu, Bring Me The Horizon mempertahankan musik di album selanjutnya yang bertajuk 'That's The Spirit' (2015).
Di album ini, penampilan Sykes masih sama seperti album 'Sempiternal'. Gondrong, tapi tidak emo. Ia pun masih sering menggunakan kaus tanpa lengan, namun warnanya hampir selalu monokrom, seperti putih, hitam, atau abu-abu.
Bukan cuma itu, Sykes terlihat menghitamkan salah satu lengan yang sebelumnya sudah dibubuhi tato warna-warni. Sejak album 'Sempiternal', memang sudah ada tato bulu di kanan dan kiri wajah Sykes, namun baru di album 'That's The Spirit' ia sering memamerkannya.
Di hampir semua track album 'That's The Spirit', Sykes juga lebih banyak bernyanyi clean vocal, tanpa teknik screaming dan growl. Meski sering kali terpeleset saat harus bernyanyi live, setidaknya kualitas clean vocal-nya lama kelamaan terdengar bagus.
ADVERTISEMENT
Tahun ini, Bring Me The Horizon merilis album 'Amo' dan satu single di akhir tahun yang bertajuk 'Ludens'. Seperti tidak ingin lagi disebut sebagai band deathcore atau alternative rock, mereka mulai membuat lagu-lagu pop electronic yang sangat ear-catchy.
Di beberapa lagu dari album 'Amo', Sykes tetap ada menyelipkan unsur screaming khas deathcore. Tapi, kuantitasnya jauh lebih sedikit dan terdengar lebih halus.
Kala mempromosikan album 'Amo', Sykes sering tampil dengan rambut cepak warna-warni. Kumis dan jenggot di wajahnya pun mulai ditumbuhkan, meski tipis.
Saat lagu 'Ludens ' dirilis, Sykes masih terus mempertahankan gaya berpakaiannya. Hanya saja, ia semakin sering mengenakan kostum tak biasa dan riasan wajah ala hantu di film horor.
ADVERTISEMENT