Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Membandingkan 2 Mantan Personel Warna, Nina Tamam dan Dea Mirella
31 Agustus 2018 15:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kini, setelah Nina resmi menyandang status janda anak satu, kehidupannya kian mirip dengan Dea yang juga menjanda sejak 2016. Oleh karena itu, kumparan ingin membandingkan Nina dan Dea, mulai dari karier hingga kehidupan pribadi dan asmara.
1. Kesuksesan bersama Warna
Nina Tamam merupakan putri sulung dari musisi senior Tamam Husein yang pada era 90-an berniat untuk membentuk sebuah grup vokal gabungan antara laki-laki dan perempuan. Melihat Nina yang sukses menjadi juara satu di Pesta Musik YMI tahun 1989 dan menjadi anggota County Chorus di Easton, Amerika Serikat pada 1992, Husein memutuskan untuk menjadikan sang putri sebagai personel pertama grup vokal tersebut.
Pada 1994, usaha Husein menemukan titik terang saat dirinya menemukan bakat vokal dalam diri empat penyanyi muda, Dea Mirella, Sarwana, Ria, dan Steven. Nina dan empat rekannya tersebut akhirnya tergabung dalam grup vokal bernama Warna.
ADVERTISEMENT
Bersama Warna, Nina sukses meraih popularitas melalui tiga album, 'Dalam Hati Saja' (1998), 'Cinta' (2000), dan 'The Best Of Warna' (2003). Namun, Nina memutuskan untuk hengkang dari Warna pada 2005 dan posisinya pun digantikan oleh Ira Pangesti Haryono.
Lain dari Nina yang sudah menunjukkan bakat musiknya sejak remaja, Dea Mirella baru menyukai dunia tarik suara di era 90-an. Sempat gagal dalam Festival Pop Singer antar pelajar se-DKI Jakarta, Dea sukses memenangkan Cipta Pesona Bintang ke-77 yang digelar oleh RCTI pada 1994 dan membukakan jalan baginya untuk bertemu dengan Husein Tamam, ayah Nina Tamam, sekaligus pembentuk grup musik Warna.
Jika Nina bertugas sebagai pengisi suara sopran di Warna, tugas Dea adalah mengambil bagian vokal alto. Ia dinilai sukses jadi pelapis nada tengah perempuan bagi Nina dan Ria yang suaranya jauh lebih melengking.
ADVERTISEMENT
Jalan Dea dan Nina sangat serupa. Sbab Dea juga mengundurkan diri dari Warna pada 2003. Setelah album 'Dalam Hati Saja' (1998) dan 'Cinta' (2000), ia tak sempat ikut mengisi di album 'The Best Of Warna' (2003) dan posisinya pun digantikan oleh Adsary Zinnia Rugebregt.
2. Karier sebagai solois
Setelah tidak lagi bersama Warna, Nina langsung tancap gas menelurkan album solo bertajuk 'Nina' pada 2005. Debut album Nina tersebut berisikan 10 lagu bernuansa pop dengan hits single 'Ya…Ya…(Aku Bahagia)', ciptaan Dewiq. Selain lagu tersebut, Nina juga mengajak sang ayah, Tamam Husein, untuk menyanyi di lagu 'Kembali Padamu'.
Tiga tahun berselang, Nina seolah bosan menjadi solois dan mulai membentuk grup vokal baru bernama 5 Wanita bersama Rieka Roeslan, Andien, Yuni Shara, dan Iga Mawarni. 5 Wanita yang hanya menelurkan satu lagu berjudul 'Tersiksa Lagi', berhasil tampil di Java Jazz 2014 bersama banyak penampil lain, seperti Jamie Culum, Incognito, dan Agnez Mo.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, Nina belum mengeluarkan single atau album solo lagi. 5 Wanita yang dahulu diperkuatnya pun masih tertidur pulas lantaran para personel yang lain masih sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.
Berbeda dengan Nina, Dea Mirella sudah mengeluarkan album solo sejak masih memperkuat Warna. Setelah merilis 'Sedang Kurasa' pada 1996, Dea merilis lagi tiga album solo sejak 1997 hingga 2001, yakni 'Ku Kan Pergi', 'Menanti', dan 'Satu'.
Setelah mengundurkan diri dari Warna, Dea justru lama tidak menelurkan album atau karya single lagi. Sebab, pada 2003 Dea tengah sibuk mempersiapkan pernikahannya dengan sang kekasih, E'el, mantan drummer ADA Band.
Kini, Dea telah mantap berhijab dan menjalani hidup yang lebih religius. Ia sempat menelurkan album pop religi bertajuk 'My Melodi', sebelum memutuskan untuk ikut grup shalawat besutan Lucky Resha.
ADVERTISEMENT
3. Aktivitas di luar musik
Selain musik, Nina memang punya bakat berakting yang cukup baik. Pada 1995, Nina pernah bermain sinetron berjudul 'Deasy' dan baru-baru ini Nina menyalurkan bakat beraktingnya sebagai dubber Indonesia untuk karakter Katie di film 'The Secret Life of Pets'.
Perempuan berdarah Surabaya, Jawa Timur itu juga piawai menjadi seorang MC dan presenter. Pada 1997, Nina sempat menjadi host di acara 'Ekspresi' dan ia juga pernah menggantikan posisi Tika Panggabean sebagai penyiar di I-Radio.
Kini, Nina yang tak lagi sibuk bernyanyi, aktif menjadi penyiar di acara Happy Morning milik Female Radio. Di acara tersebut, Nina kerap ditemani oleh mantan suami Marshanda, Ben Kasyafani, dan tak jarang pula mereka berdua bernyanyi mendaur ulang berbagai lagu Top 40 demi menemani para pendengarnya.
ADVERTISEMENT
Pada 2016, Dea Mirella mengejutkan publik setelah mengubah cara berpakaiannya dan mulai berhijab. Bersamaan dengan keputusan Dea tersebut, ia pun bergabung ke grup shalawat besutan Lucky Resha.
Memang, Dea kini tidak pernah lagi menelurkan karya album atau single pop dan lebih sering bernyanyi untuk banyak acara religi. Maret lalu, Dea sempat tampil menyanyikan lagu-lagu Islami di ajang pencarian bakat Qasidah Hunt 2018.
Berhijrah juga membuat Dea Mirella kian peduli pada sesama dan sering ikut dalam acara-acara bakti sosial. Beberapa waktu lalu, Dea jadi salah satu penggerak donasi untuk korban gempa Lombok bersama rekannya, Lucky Resha.
4. Kehidupan pribadi
Saat masih berkarier bersama Warna, Nina Tamam menikah dengan seorang instruktur yoga bernama Erikar Lebang pada 29 Agustus 2002. Setelah menikah, Nina dan Erikar dikaruniai seorang anak yang diberi nama Shaquille Skylar Kama.
ADVERTISEMENT
Terkenal memiliki hubungan rumah tangga yang adem dan jauh dari gosip, Nina Tamam justru mengugat cerai Erikar di Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada 19 April. Menjelang putusaan, kuasa hukum Nina, Asgar Sjafri, menyampaikan bahwa keinginan bercerai sudah terpikir oleh Nina dan Erikar sejak lama.
"Sempat alot dari mereka (saksi). Sempat nangis mereka, karena kan perceraian ini sebenarnya sudah lima tahun ditahan, akhirnya baru sekarang mereka mengamini. Jadi kedua saksi ditanya hakim, 'Apa pernah memberi solusi?' 'Sudah', cuma keputusan terakhir adalah cerai," kata Asgar Sjafri saat ditemui di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Kini, sidang cerai telah berakhir dan Nina pun resmi menyandang status janda. Selain perceraian, Nina tidak mempermasalahkan hak asuh anak yang jauh ke tangan Erikar ataupun harta gono-gini.
ADVERTISEMENT
Sama seperti Nina, kisah rumah tangga Dea Mirella juga berakhir tragis. Berpacaran selama 7 tahun dengan E'el, mantan drummer ADA Band, Dea akhirnya menikah pada tanggal 23 September 2002. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai seorang anak bernama Melody Zahira Chielda Ritonga.
Empat tahun menikah, Dea dirundung duka lantaran E'el menikah lagi dengan perempuan lain. Tak hanya melayangkan gugatan cerai, Dea juga melaporkan E'el ke Polres Jakarta Timur atas tuduhan penipuan dan pemalsuan dokumen.
Kala itu, E'el memang memalsukan identitas dirinya dan mengaku masih single saat menikah lagi dengan wanita bernama Dian. Lama bersitegang, Dea da E'el akhirnya resmi bercerai pada 2009 dan hak asuh anak semata wayang mereka pun jatuh ke tangan Dea.
ADVERTISEMENT
Pada 2013, Dea Mirella menikah lagi dengan pria bernama Roy Hasby. Namun, pernikahan mereka juga tak bertahan lama setelah pada 23 September 2016, Dea menggugat cerai Roy atas alasan percekcokan dan perbedaan prinsip.