Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Glenn Fredly, Afgan, hingga Tulus adalah nama-nama penyanyi pria yang kerap dianggap sukses merajai pasar musik di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kini, remaja Indonesia punya penyanyi pria idola baru, yakni Pamungkas dan Ardhito Pramono .
Berkat musik pop yang unik, keduanya sukses menggaet pasar. Karena itu, mari bandingkan kiprah Pamungkas dan Ardhito Pramono di industri musik sejak awal hingga kini.
1. Pamungkas
Nama Pamungkas pertama kali mencuat di industri musik Indonesia saat masih tergabung di grup musik Potenzio. Kala itu, Potenzio merilis album bertajuk 'Jingga' dengan hit single andalan 'Twitter Dunia' pada 2009.
Setelah cukup lama berkarier bersama Potenzio, Pamungkas mulai coba untuk bersolo karier dan langsung merilis album pertama pada 2018.
Album tersebut diberi judul 'Walk The Talk', yang berisikan banyak lagu hits, seperti 'One Only', 'I Love You But I'm Letting Go', dan 'Kenangan Manis'.
ADVERTISEMENT
Mayoritas lagu di album itu ditulis menggunakan lirik berbahasa Inggris. Memang, saat bersolo karier Pamungkas banyak mengambil inspirasi dari band-band luar negeri, seperti The Beach Boys, The Beatles, Radiohead, Arctic Monkeys, dan The Smiths.
Kerennya lagi, Pamungkas merilis album tersebut menggunakan label sendiri yang bernama Pam Records. Memang selama ini, Pamungkas terkenal berkat kemandiriannya dalam berkarya, bahkan hingga proses mixing dan mastering.
Memasuki 2019, nama Pamungkas kian terkenal dan kisah hidupnya pun semakin sering terekspos publik. Pada akhirnya, banyak orang yang mengetahui bahwa Pamungkas dilahirkan dengan usus yang pendek dan harus diberi cangkok.
Penyakit itu membuat Pamungkas harus menerima asupan lewat infus yang menyebabkan terlalu banyak tekanan dalam tubuh. Hal itu pun menyebabkan gangguan pada telinga kirinya yang tuli total.
ADVERTISEMENT
Selama bertahun-tahun Pamungkas coba menyembuhkan ketulian di telinganya dengan bermain musik. Pada akhirnya, telinganya pun berhasil pulih, meski tidak 100 persen, pada 2018.
Enggan membuang-buang momentum ketenaran album pertama, tahun lalu ia merilis album baru bertajuk 'Flying Solo' yang berisikan total 12 lagu. Selain itu, dirilis pula album 'Walk The Talk (Remix)' yang berisikan lagu-lagu dari album pertama, namun dinyanyikan oleh musisi-musisi lain, seperti Petra Sihombing, Kamga, dan Kang.
Memasuki tahun 2020, Pamungkas masih belum merilis karya baru. Namun, ia masih aktif tampil di berbagai acara dan kian mempopulerkan gaya musik pop yang baru dengan banyak perpaduan dengan unsur folk dan electronic.
Pamungkas pun semakin berani untuk pamer kemesraan dengan kekasih hatinya, Cantika Abigail. Banyak orang menganggap Pamungkas dan Cantika sebagai pasangan musisi yang serasi, cerdas, dan layak untuk dijadikan panutan.
ADVERTISEMENT
2. Ardhito Pramono
Meski baru mencapai puncak popularitas akhir-akhir ini, karier Ardhito Pramono telah dimulai sejak 2013. Kala itu, Ardhito baru lulus dari kuliah jurusan perfilman di Australia, dan ia pun memanfaatkan berbagai platform digital untuk membagikan berbagai scoring yang pernah ia buat di kampus.
Ardhito sempat setahun membantu sang ayah bekerja di perusahaan miliknya yang bergerak di bidang aircraft maintenance.
Lantaran memang punya minat yang besar di dunia seni, Ardhito mengikuti ajang MTV VJ Hunt pada 2014, dan berhasil masuk Top 6.
Namun, MTV Indonesia memang mulai kurang diminati masyarakat pada era 2010-an. Ardhito pun fokus mengunggah berbagai video cover di YouTube sejak 2014.
Pada 2017, ia merilis EP self-titled yang berisikan total 5 lagu dengan hit single andalan, 'I Placed My Heart' dan 'What Do You Feel About Me'. Sejak saat itu, ia mulai dikenal luas sebagai musisi jazz muda yang sangat berbakat.
ADVERTISEMENT
Berbeda dari Pamungkas yang membuat label rekaman sendiri, Ardhito justru memilih untuk menerima pinangan Sony Music.
Hal itu tentu mengejutkan banyak orang, mengingat Sony belum pernah merekrut musisi muda yang kental membawakan musik jazz era 40-an.
Bersama Sony, Ardhito merilis EP bertajuk 'A Letter to My 17 Years Old' pada 2019. Semua lagu di EP itu meledak dipasaran, termasuk 'Bitterlove' dan 'Fake Optics'.
Jelang akhir tahun 2019, diumumkan bahwa Ardhito dipinang untuk membintangi film 'Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini', sekaligus mengisi soundtrack yang bertajuk 'Fine Today'.
Akting Ardhito sangat memikat dan membuat film tersebut berhasil disaksikan oleh lebih dari satu juta penonton, hanya dalam waktu 6 hari penayangan.
ADVERTISEMENT
Dalam waktu dekat, Ardhito Pramono ingin kembali merilis EP. Berbeda dari sebelumnya, ia ingin membuat satu album jazz yang lebih menyenangkan dan asyik, untuk dibawa joget. Namun, belum diketahui kapan EP itu akan rilis.