Membandingkan Musik Era '90-an dengan Musik Zaman Now

9 Maret 2018 13:05 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mendengarkan musik (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mendengarkan musik (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Musik sudah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan. Selain bisa meningkatkan mood dan menggambarkan sebuah suasana, musik juga menjadi salah satu acara untuk meluapkan rasa.
ADVERTISEMENT
Dalam memperingati Hari Musik Nasional yang jatuh tepat pada hari ini, Jumat (9/3), kumparan (kumparan.com) coba membandingkan perkembangan musik di era '90-an dengan musik masa kini.
Band
Di era '90-an, musik pop, jazz, rock, rap, hingga hip hop turut meramaikan industri hiburan Tanah Air. Salah satu band yang berjaya di era tersebut adalah Naif. Meski album pertama mereka, ‘Naif’, diluncurkan tahun 1998 dan sudah mendekati era 2000, musik persembahan David Bayu cs adalah salah satu favorit para penikmat musik pada zaman itu.
Naif di acara Synchronize Festival (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Naif di acara Synchronize Festival (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Beberapa lagu yang menjadi jagoan dari albumnya tersebut adalah ‘Mobil Balap,’ ‘Piknik ‘72,’ dan ‘Benci Libur.’ Lirik lagu-lagunya yang sederhana dan musiknya yang easy listening memudahkan Naif untuk menyentuh hati para pencinta musik.
ADVERTISEMENT
Lalu, hadir Sheila on 7. Band yang kala itu digawangi Duta, Sakti, Anton, Brian, Eros, dan Adam menelurkan lagu-lagu yang mampu membuat orang-orang bernyanyi. Contohnya, 'Kita', 'J.A.P', 'Anugrah Terindah Yang Pernah Ku Miliki', dan 'Dan', lagu-lagu dari album pertama mereka yang dirilis pada tahun 1999.
Hadir pula Base Jam yang membuai para penikmat musik lewat lagu 'Bukan Pujangga' dan 'Bermimpi'. Lalu, Melly Goeslaw, Anto Hoed, Aksan Sjuman, Nikita Dompas, dan Merry Kasiman yang tergabung dalam band bernama Potret. Dengan Melly Goeslaw selaku vokalis dan penulis lagu, Potret juga banyak meluncurkan single seperti 'Salah', 'Mak Comblang', 'Mungkin', 'Posesif', hingga 'Bunda' yang sukses membuat banyak orang terharu.
Dari sisi rock, Edane dan Boomerang adalah jawara di era '90-an. Dari sisi rock yang agak nge-pop, ada GIGI yang dibentuk pertama kali oleh sang vokalis Armand Maulana dan Dewa Budjana, sang gitaris, dan ADA Band. Tak lupa ada Funky Kopral yang beranggotakan Anggara Mulia, Bondan Prakoso, Oncy, Kristo Perwira, dan Robby.
ADVERTISEMENT
Sekarang, industri musik Indonesia tengah diramaikan oleh kehadiran band-band indie. Meski berada di jalur indie, pamor band-band ini tak kalah dengan para pendahulunya. Payung Teduh dan Barasuara adalah contohnya.
Payung Teduh (Foto:  Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Payung Teduh (Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)
Payung Teduh terbentuk pada tahun 2007. Namun, album pertama mereka rilis tahun 2012, yakni 'Dunia Batas'. Album tersebut berisi delapan lagu bernuansa folk, jazz, dan keroncong, beberapa di antaranya adalah 'Berdua Saja', 'Menuju Senja', 'Untuk Perempuan yang Sedang di Pelukan', 'Angin Pujaan Hujan', dan 'Resah'. Nama Payung Teduh pun meroket di kalangan-kalangan tertentu. Kini, Payung Teduh sudah dikenal oleh khalayak luas, tentunya lewat lagu 'Akad'.
Lalu, Barasuara. Band bentukan Iga Massardi meluncurkan album pertama mereka di tahun 2015, yakni 'Taifun'. Album tersebut berhasil merebut atensi para penikmat musik karena selain mengusung indie rock, liriknya juga mendalami kehidupan manusia sebagaimana realitas. Di sisi lain, ada HiVi! yang menghadirkan nuansa pop lewat lagu-lagunya seperti 'Siapkah Kau 'Tuk Jatuh Cinta Lagi', 'Mata ke Hati', dan 'Orang Ke-3'.
ADVERTISEMENT
Untuk nama-nama besar, Noah masih eksis hingga kini. Musik mereka yang mengusung melodi dan lirik yang tidak biasa adalah daya tarik utama band yang dulunya bernama Peter Pan itu. Selain Noah, band-band lainnya seperti D'Masiv, Last Child, dan Ungu juga masih eksis dan didengarkan oleh banyak orang.
Tapi, tidak sedikit band yang mengubah aliran musiknya agar lebih berpadu dengan selera industri. Nidji, misalnya. Meski sudah sejak dulu mengusung musik electronic, Nidji yang saat ini vakum karena sang vokalis, Giring, terjun ke dunia politik, membentuk band baru yang dengan nama Nidji Electronic Version Plus atau Nev+.
Nidji. (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Nidji. (Foto: Munady Widjaja)
Perlu diingat bahwa musik pop adalah musiknya orang Indonesia. Jadi, band zaman old seperti Kahitna tentu masih mendapatkan tempatnya di hati masyarakat hingga kini.
ADVERTISEMENT
Di era '90-an, musik yang dihadirkan lebih banyak yang mengusung aliran rock. Meski lagu-lagunya menghadirkan lirik yang sedih seperti putus cinta dan lain-lain, musik di era tersebut diaransemen sedemikian rupa agar lebih ceria.
Grup vokal
Masih ingat dengan grup musik Warna? Grup vokal yang terbentuk pada tahun 1994 ini beraliran RnB. Beranggotakan Sarwana, Steven, Victoria, Ira Pangesti, dan Adsary Zinna, Warna telah memproduksi lima album hingga tahun 2009. Lagu andalan mereka tentu saja, 'Rindu Ini'.
Lalu, AB Three yang kini berganti nama menjadi B3. Jika Amerika Serikat punya Destiny's Child yang beranggotakan Beyoncé, Kelly Rowland, dan Michelle Williams, Indonesia punya Riafinola Ifani Sari, Widi Mulia Sunarya, dan Lusy Rachmawati dari AB Three. Kini, posisi Lusy digantikan oleh Cynthia Lamusu.
ADVERTISEMENT
Ada pula Lingua yang terkenal lewat lagu 'Bila Kuingat;, 'Jangan Kau Henti', 'Tak'kan Habis Cintaku', 'Aku', dan 'Bintang'. P-Project dengan lagu 'Antrilah di Loket' dan ME dengan 'Inikah Cinta'.
Tak hanya itu, ada grup hip hop Neo yang terkenal lewat lagu 'Borju' dan Sweet Martabak lewat lagu 'Cewek Matre' dan 'Tididit'.
Sekarang, banyak grup musik yang mengusung aliran pop dengan vokal powerful. GAC yang digawangi oleh Gamaliel Tapiheru, Audrey Tapiheru, dan Cantika Abigail, contohnya. Masing-masing personel memiliki suara yang berkarakter, membuat nama GAC mudah diingat penikmat musik Tanah Air.
Bisa dibilang, grup vokal pada zaman now tidak sebanyak dulu. Alih-alih membentuk grup vokal, musisi masa kini memilih untuk bersolo karier.
ADVERTISEMENT
Penyanyi Wanita
Kebanyakan solois Indonesia di era '90-an telah berkarier sejak era '80-an dan kini, mereka telah menyandang gelar diva. Sebut saja Krisdayanti, Tiiti DJ, dan Ruth Sahanaya.
Selain itu, ada juga lady rocker Nicky Astria dengan single andalannya, 'Uang', 'Panggung Sandiwara', dan 'Jangan Ada Angkara'. Lalu, Anggun C. Sasmi lewat album 'Snow on the Sahara' yang dirilis tahun 1997. Dan jangan lupakan mendiang Nike Ardilla lewat lagu 'Mama Aku Ingin Pulang'.
Sekarang, Raisa Andriana dan Isyana Sarasvati adalah diva di zaman sekarang ini. Karakter vokal keduanya dan musik yang dihadirkan membuat banyak orang terkesima. Setelah Raisa dan Isyana berkolaborasi lewat lagu 'Anganku Anganmu', nama mereka semakin melambung dan melahirkan banyak penggemar baru.
ADVERTISEMENT
Penyanyi Pria
Sama seperti penyanyi wanita, sejumlah nama sejak era '80-an seperti Iwan Fals dan Ikang Fawzi juga masih bersinar di era '90-an. Siapa yang mau dinyanyikan, "Papsipapap preman, preman" oleh Ikang?
Selain itu, kakak-beradik Nugie dan Katon Bagaskara juga terkenal di era ini. Ada juga Anang Hermansyah yang dahulu mengusung musik rock di awal kariernya. Mendekati tahun 2000, Glenn Fredly muncul dengan lagu 'Cukup Sudah' yang melambungkan namanya.
Kini, Afgan adalah solois pria yang tengah digandrungi orang-orang. Mengusung tema melankolis untuk musiknya, Afgan sukses bikin baper banyak orang lewat lagu-lagunya seperti 'Sadis', 'Bukan Cinta Biasa', 'Terima Kasih Cinta', dan 'Jodoh Pasti Bertemu'.
Selain penyanyi, kehadiran seorang DJ juga sangat berpengaruh pada industri musik saat ini. Dipha Barus, misalnya. Dipha bisa dibilang berhasil memberikan warna pada industri musik lewat electronic dance music atau EDM, seperti lagunya yang berjudul 'All Good' yang berkolaborasi dengan Nadin dan 'No One Can't Stop Us' yang berduet dengan Kallula.
ADVERTISEMENT
Nah, jika kamu melihat nama-nama perwakilan dari masing-masing era, musik di era '90-an terdengar lebih fun meski liriknya galau. Selain itu, musik di era '90-an juga didominasi oleh musik pop, rock, dan hip hop.
Sedangkan musik di era sekarang ini kebanyakan melankolis dan mengangkat cinta sebagai tema utama. Tidak seperti era '90-an yang melahirkan band, era sekarang ini banyak mempersembahkan solois. Selain itu, musik yang tengah digandrungi masyarakat Indonesia saat ini adalah musik yang mengusung nuansa electro pop.
Nah, bagaimana menurutmu?