Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terbukti keduanya akan tampil masing-masing dalam film terbarunya. Bill Murray akan bermain di film 'The Dead Don't Die' dan Tom Hanks bermain di film 'Toy Story 4'.
Nah, story di bawah ini akan mengulas perjalanan karier kedua aktor yang telah menginjak usia lanjut namun tetap aktif berkarya.
1. Awal Karier
Bill Murray pertama kali dipercaya untuk menjadi aktor di film 'Meatballs' (1979). Setelahnya, ia pun berperan di banyak film drama komedi, seperti 'Where the Buffalo Roam', 'Stripes', dan 'Tootsie'.
Meski jarang menjadi pemeran utama, akting komedi Murray amat mempesona dan ia menjadi bintang tamu di episode perdana acara 'Late Night with David Letterman'. Acara tersebut pertama kali mengudara pada 1 Februari 1982.
ADVERTISEMENT
Pada 1984, Murray membintangi film komedi 'Ghostbusters' yang masih dicintai hingga saat ini.
Di tahun yang sama, film drama bertajuk 'The Razor's Edge' yang skenarionya dikerjakan oleh Murray juga tayang. Namun, 'The Razor's Edge' gagal total di pasaran dan membuatnya mengalami kerugian.
Akibatnya Murray sempat stress dan memutuskan mundur dari dunia hiburan selama 4 tahun.
Selama tidak menjadi artis, Murray mempelajari ilmu filsafat dan sejarah di Sorbonne University, Paris, Prancis.
Selain itu, ia juga banyak menghabiskan waktu bersama keluarganya di Hudson River Valley. Ia baru kembali ke dunia hiburan di film 'Scrooged' pada tahun 1988.
Sama seperti Murray, Tom Hanks juga memulai karier sebagai aktor pada 1979 dan film pertama yang dibintanginya adalah 'He Knows You're Alone'.
ADVERTISEMENT
Setelah film itu, Hanks lebih banyak bermain di film dan serial televisi, seperti 'Mazes and Monsters', 'Bosom Buddies', dan 'Happy Days'.
Jika pada tahun 1984 Murray mengundurkan diri dari dunia hiburan karena kegagalan film 'The Razor's Edge', Hanks justru semakin populer berkat film komedi 'Splash' (1984).
Secara mengejutkan, film ini menjadi box office di Amerika Serikat dan meraup keuntungan hingga Rp 992 miliar.
Di akhir era 80-an, Hanks mulai coba melepaskan diri dari film-film komedi dan coba untuk bermain di film drama.
Pada 1986, Hanks pun berkesempatan untuk bermain di film drama 'Nothing in Common' yang hingga saat ini masih dikenang sebagai film terbaik Hanks.
ADVERTISEMENT
2. Puncak Karier
Pada tahun 1988, Murray kembali ke industri film Hollywood berkat 'Scrooged'. Selain itu, ia pun kembali ikut berperan di film 'Ghostbusters 2' (1989) yang nyatanya jauh lebih populer dari film sebelumnya.
Memasuki era 90-an, karier Murray semakin meningkat dan untuk pertama kalinya ia menjadi sutradara di film 'Quick Change' yang berhasil menjadi box office.
Film 'Groundhog Day' yang dibintanginya pada 1993 juga sukses di pasaran. Murray kemudian mencapai puncak kariernya berkat film 'Rushmore'.
Ia sukses memenangkan kategori Best Supporting Actor di beberapa ajang, termasuk New York Film Critics Circle, National Society of Film Critics, dan Los Angeles Film Critics Association.
Namanya semakin populer setelah dipercaya sutradara Sofia Coppola untuk menjadi pemeran utama di film 'Lost in Translation' pada 2003.
ADVERTISEMENT
Film ini membawa Murray memenangkan tiga ajang penganugerahan film terbesar di dunia, Golden Globe Awards, BAFTA Awards, dan Independent Spirit Awards.
Namun, lagi-lagi Murray menarik diri saat sedang berada di puncak karier pada tahun 2005. Ia mengaku butuh lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman-temannya.
Hanks juga meraih puncak popularitasnya di era 90-an. Dua film yang pertama kali melambungkan namanya adalah 'Sleepless in Seattle' (1993) dan 'Philadelphia' (1993).
Di film 'Philadelphia', Hanks berani memerankan tokoh pengacara gay yang terkena AIDS. Berkat perannya itu, ia pun sukses memenangkan penghargaan untuk kategori 'Best Actor' di The Oscars 1993
Hanya satu tahun setelah 'Philadelphia', Hanks kembali memenangkan 'Best Actor' di The Oscars 1994 berkat film 'Forrest Gump' (1994).
ADVERTISEMENT
Setelah 'Forest Gump', Hanks semakin berani untuk berperan di film beragam genre, mulai dari 'Apollo 13' hingga animasi 'Toy Story'.
Pada 1996, Hanks untuk pertama kalinya menjadi sutradara di film 'That Thing You Do!' dan satu tahun setelahnya ia pun mencoba peruntungan sebagai produser di film dokumenter HBO berjudul 'From the Earth to the Moon'.
Nyatanya, film 'From the Earth to the Moon' sukses memenangkan Emmy Awards dan meraup untung hingga Rp 977 miliar.
Pada 1998, Hanks kembali memenangkan 'Best Actor' di Oscars berkat film 'Saving Private Ryan' yang ia kerjakan bersama Steven Spielberg.
Ia pun terus aktif berperan di film-film box office, seperti 'You've Got Mail', 'Green Mile', dan 'Toy Story 2'.
ADVERTISEMENT
Di usia 45 tahun, Hanks juga sukses menjadi aktor termuda yang berhasil memenangkan Life Achievement Awards dari American Film Institute pada 2002.
3. Masa Tua
Murray kembali aktif menjadi aktor pada 2007. Namun, selama tiga tahun ia hanya berperan sebagai cameo di film-film, seperti 'Get Smart', 'The Darjeeling Limited', dan 'Zombieland'.
Pada 2014, ia baru menjadi salah satu aktor pendukung di film karya Wes Abderson bertajuk 'Grand Budapest Hotel'. Ia pun menjadi pengisi suara di film live-action 'The Jungle Book' (2016) yang sukses mendapat rating 95% di Rotten Tomatoes.
'The Jungle Book' juga membuat Murray berhasil mendapat nominasi di People's Choice Awards 2017.
Pada 2016, Murray juga berperan di film reboot 'Ghostbusters'. Dan di tahun ini, tepatnya pada Juli 2019, Murray kembali menjadi pemeran utama di film 'The Dead Don't Die'.
ADVERTISEMENT
Ia membintangi film itu bersama artis-artis muda, seperti Selena Gomez dan Adam Driver.
Sementara itu, di usianya yang tak lagi muda Hanks juga masih aktif bermain di film ternama seperti 'The Polar Express', 'The Ladykillers', dan 'The Terminal'.
Bahkan pada 2005 ia sempat terpilih sebagai Wakil Presiden dari Academy of Motion Picture Arts and Sciences.
Hanks masih bisa menghasilkan keuntungan besar di film-film yang dibintangi. Buktinya, film 'The Da Vinci Code' yang sensasional sukses meraup untung hingga Rp 10 triliun di seluruh dunia.
Karena itu, Hanks terpilih sebagai artis paling terpercaya versi Forbes magazine.
Ia pun berhasil membuat banyak film, seperti 'Captain Phillip', 'Saving Mr. Banks', dan 'The Post', sukses besar di dunia. Ia juga terus menjadi pengisi suara tokoh Woody di film 'Toy Story'.
ADVERTISEMENT
Bulan depan, Juni 2019, 'Toy Story 4' akan tayang di seluruh dunia. Kekuatan magis Hanks diharapkan bisa membuat film itu lebih sukes dari 'Toy Story 3' yang menjadi film animasi tersukses di sepanjang sejarah dengan keuntungan sebesar lebih dari Rp 14 triliun.
4. Fakta Unik
Selain menjadi artis, Murray juga terkenal sebagai pengusaha ulung. Ia diketahui memiliki sebuah restoran bernama Caddy Shack yang berlokasi di Florida.
Ia juga menaruh saham di banyak klub baseball semi-profesional, seperti St. Paul Saints, Charleston RiverDogs, Hudson Valley Renegades, dan Brockton Rox.
Meski merupakan artis dan pengusaha yang sukses, Murray diketahui tidak memiliki agen atau manajer. Jika ingin menawarinya pekerjaan, rumah produksi Hollywood biasanya menghubungi nomor telepon personal Murray.
ADVERTISEMENT
Hanya saja Murray sering lupa untuk mengecek handphone miliknya. Akibatnya ia cukup banyak kehilangan tawaran film.
Seperti 'Who Framed Roger Rabbit', 'Monsters, Inc', dan 'Charlie and the Chocolate Factory'.
Murray juga dikenal sebagai sosok komedian yang amat eksentrik di Amerika Serikat. Pada 2016, Murray pernah dianugerahi Mark Twain Prize for American Humor oleh Kennedy Center.
Jika Murray terkenal sebagai aktor, komedian, dan pengusaha, Hanks terkenal sebagai aktor yang terpelajar.
Ia meraih banyak penghargaan, mulai dari Medali Kehormatan dari Kennedy Center, Presidential Medal of Freedom, hingga Medali Kehormatan dari Prancis karena keberhasilannya mempresentasikan Perang Dunia II melalui karya seni.
Selain itu, ia juga terkenal sebagai seorang yang peduli pada lingkungan dan menjadi investor di proyek kendaraan listrik guna mengurangi polusi udara.
ADVERTISEMENT