Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Membandingkan Perubahan Wajah Gary Oldman dalam Tiap Filmnya
8 Maret 2018 12:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Saat kita menyaksikan film tersebut, mungkin kita tak akan sadar jika ternyata Oldman yang berperan sebagai Winston Churcill, sang Perdana Menteri Inggris di era Perang Dunia 2. Akting dan penampilannya dalam film tersebut begitu meyakinkan dan sangat berbeda dengan sosok Oldman di kehidupan nyata.
Namun, penampilan Oldman tak hanya terlihat berbeda dalam film 'Darkest Hour' saja. Ia juga berhasil memukau banyak orang di beberapa film lain yang pernah ia bintangi. Berkat totalitasnya mengubah penampilan dalam setiap filmnya, aktor berusia 59 tahun itu kerap dijuluki sebagai 'Aktor 1000 wajah'.
Kali ini, kumparan (kumparan.com) akan membandingkan perubahan wajah Oldman dalam beberapa film yang pernah diperankan olehnya. Simak ulasannya di bawah ini:
1. Sid and Nancy (1986)
'Sid and Nancy' merupakan sebuah film biopik yang bercerita tentang kehidupan asmara Sid Vicious, bassist dari grup band punk rock asal Inggris Sex Pistols yang legendaris, dengan sang kekasih, Nancy Spungen. Film yang disutradarai oleh Alex Cox ini tayang perdana di Cannes Film Festival tahun 1986. Walau pada awalnya tak mengharapkan keuntungan yang besar, namun 'Sid and Nancy' sukses menjadi salah satu film cult classic.
ADVERTISEMENT
Ketika membintangi film tersebut, Oldman baru menginjak usia 28 tahun. Ia berhasil memerankan sosok Sid Vicious yang identik dengan gaya punk dan urakannya. Tak ada kumis atau brewok seperti kita melihat Oldman saat ini, wajahnya terlihat mulus dan lebih tirus dibandingkan sekarang.
Rambut Oldman dibuat jabrik seperti kebanyakan anak punk pada umumnya. Ia juga selalu mengenakan jaket kulit dan ripped jeans dalam film ini. Tak lupa, ia juga menggunakan berbagai macam aksesoris yang biasa digunakan oleh anak punk, seperti kalung, anting, dan kacamata hitam.
Awalnya, Oldman tak tertarik untuk memerankan karakter tersebut, bahkan sudah menolak tawaran sang sutradara sebanyak dua kali. Hal tersebut terungkap dalam sebuah interview Oldman bersama Terry Gross di National Public Radio pada 12 Februari 1998.
ADVERTISEMENT
"Aku tak tertarik pada Sid Vicious dan gerakan punk yang ia bawa. Aku tak pernah mengikutinya, bagiku itu tidak menarik. Skripnya terlihat tidak penting. Tapi, kupikir aku terlalu sombong. Akhirnya kuputuskan untuk mengikuti apa masyarakat inginkan,” ungkap Oldman.
Meski awalnya menolak, namun pada akhirnya ia sangat sukses membawakan peran tersebut, dan mendapatkan banyak pujian, tak hanya dari kritikus film, tapi juga dari para penikmat film dan musik punk di seluruh dunia.
2. Bram Stoker's Dracula (1992)
Film 'Bram Stoker's Dracula' merupakan film yang mengusung genre gothic horror yang dirilis pada 1992. Film tersebut adalah adaptasi dari novel karya Bram Stoker yang berjudul 'Dracula'. Film ini dinilai ajaib karena berhasil meraup keuntungan sebesar Rp 2,8 triliun dengan budget produksi sebesar Rp 536 miliar.
ADVERTISEMENT
Jika dalam film 'Sid And Nancy' Oldman dipaksa menjadi anak punk yang urakan, dalam film ini ia harus memerankan satu tokoh yang memiliki dua karakter berbeda. Karakter pertama adalah Count Dracula, seorang pangeran dari Transylvania yang dikutuk hidup abadi sebagai vampir.
Sedangkan karakter yang kedua adalah karakter Vlad the Impaler, sosok Count Dracula saat menyamar dan tinggal di London, Inggris di era Victorian. Ia menyamar untuk mendekati seorang wanita yang tinggal di kota itu.
Sosok asli Count Dracula adalah seorang pria tua yang memiliki wajah pucat, penuh kerutan, dan tak memiliki alis, serta rambut berwarna putih yang berbentuk seperti lambang hati.
Sedangkan saat menyamar menjadi Vlad the Impaler, penampilannya berubah drastis menjadi seorang pria misterius yang berambut keriting panjang, berkumis, dan kerap menggunakan topi serta kacamata hitam. Oldman sekilas terlihat mirip dengan aktor Johny Depp saat membintangi film ini.
ADVERTISEMENT
Berkat akting dan penampilannya dalam film tersebut, Oldman dianggap berhasil menaklukan tantangan berat yang diberikan kepadanya. Sayang, usahanya saat itu belum mampu membawa Oldman memenangkan kategori 'Best Actor' dalam penghargaan Academy Awards 1992.
Film itu berhasil memenangkan 3 dari 4 nominasi lainnya di ajang penghargaan tersebut, yakni 'Best Costume Design', 'Best Sound Effect Editing', dan 'Best Makeup'.
Seorang penyiar Radio Times, Alan Jones, juga sempat memuji akting Oldman dalam 'Bram Stoker's Dracula'. Ia mengatakan bahwa Oldman membawa peran yang paling prima dalam film itu.
“Penampilan Gary Oldman yang menawan di film ‘Bram Stocker's Dracula’ akan terus dikenang sepanjang masa,” ungkap Alan Jones.
3. Hannibal (2001)
Oldman kembali bermain dalam film dengan genre psychological horror, yang diadaptasi dari novel milik Thomas Harris berjudul 'Hannibal'. Film karya sutradara Ridley Scott tersebut rilis pada tahun 2001 silam. Dalam film ini, Oldman memerankan tokoh antagonis yang bernama Mason Verger.
ADVERTISEMENT
Ia merupakan seorang pelaku pelecehan seksual anak-anak yang masih hidup bebas karena kaya dan berkuasa. Wajah Verger dirusak oleh Hannibal Lecter (Antony Hopkins) dan ia berniat untuk membalaskan dendamnya.
Penampilan Oldman dalam film ini sangat tak dikenali, karena wajahnya terlihat rata, tak memiliki mata, hidung, dan mulut. Dalam sebuah wawancara, mantan suami Uma Thurman tersebut mengaku bahwa sang makeup artist harus menghabiskan waktu selama lima sampai enam jam setiap harinya untuk menciptakan riasan Mason Verger.
Meski wajah tampannya tak terlihat dalam film tersebut, namun ia merasa bangga bisa memerankan sosok Mason Verger dalam film 'Hannibal' ini.
"Kalian tahu, aku memerankan banyak tokoh dalam film, seperti Lee Harvey Oswald, Dracula, Sid Vicious, dan Beethoven. Dan sekarang aku memerankan manusia tanpa wajah. Jadi ya, kita di sini sedikit bersenang-senang dengan hal itu. Kita berpikir film itu akan menjadi besar," ungkapnya dalam sebuah sesi wawancara dengan IGN.
ADVERTISEMENT
"Berperan menjadi pria tanpa wajah dan tanpa nama, dan semacam itu, kita melakukannya secara anonim. Bukan rahasia lagi kalau aku ada di film ini. Kami hanya bersenang-senang dengan itu, sungguh," lanjutnya.
4. Harry Potter (2004)
Oldman tak hanya identik membintangi film drama dan horror saja. Ia juga dipercaya untuk terlibat dalam film bergenre fantasi yang diadaptasi dari novel karya J.K Rowling. Oldman mulai ambil peran dalam film ketiga Harry Potter yang berjudul ‘Harry Potter and the Prisoner of Azkaban’ di tahun 2004.
Dalam film tersebut, Oldman berperan sebagai Sirius Black, yang merupakan sahabat dari mendiang orang tua Harry Potter yang sekaligus merangkap sebagai wali dari bocah berkacamata itu. Jika di dua film sebelumnya ia memerankan tokoh antagonis, kali ini Oldman berperan menjadi seorang pria yang baik.
Penampilannya sedikit mirip saat menjadi Vlad the Impaler di film 'Bram Stoker's Dracula', yakni dengan rambut keriting panjang, serta wajah yang dilengkapi dengan kumis dan brewok. Bedanya, dalam film ini Oldman tak harus menjadi sosok yang misterius dan menakutkan.
ADVERTISEMENT
Berperan menjadi seorang ahli sihir, mantan narapidana, dan wali dari Harry Potter, Oldman harus bisa menjadi karakter yang cerdas, dan memperlihatkan sisi kebapakan dalam dirinya. Walau tak mendapat penghargaan dalam perannya di film ini, namun karakter Sirius Black yang iconic sangat melekat dalam diri Oldman hingga saat ini.
5. Darkest Hour (2017)
Berkat film 'Darket Hour' karya Joe Wright di tahun 2017, Oldman berhasil mendapatkan Piala Oscar pertamanya setelah berkecimpung di dunia seni peran selama lebih dari 30 tahun.
Dalam film ini, Oldman dipercaya untuk memerakan tokoh Winston Churcill, Perdana Menteri Inggris di era Perang Dunia 2. Di kehidupan nyata, Oldman memiliki bentuk tubuh yang proporsional, memiliki kumis dan jenggot, serta berkharisma. Namun dalam film ini, ia terlihat sangat berbeda dengan tubuh gemuk, botak, dan selalu mengenakan kacamata bulat.
ADVERTISEMENT
Banyak yang tak menyangka jika ternyata Oldman yang memerankan karakter Winston Churcill, mengingat perawakan mereka berdua yang sangat berbeda. Namun, sang makeup artist, Kazuhiro Tsuji berhasil menjawab tantangan tersebut, dan Oldman sendiri mampu mengantarkan riasan yang telah diciptakan oleh Tsuji tersebut dengan baik, dengan aktingnya yang sangat memukau.
Tsuji sendiri mengaku butuh waktu sekitar tiga jam setiap harinya untuk menciptakan riasan Winston Churcill. Tak dapat dipungkiri, Tsuji juga menemukan beberapa kesulitan saat mengubah Oldman menjadi seorang Churcill. Beruntung, sang aktor bisa diajak kerjasama saat proses tersebut berlangsung.
"Kesulitannya, struktur wajah Gary sangat berbeda dengan Winston Churchill. Sulit karena mereka terlalu berbeda. Jadi aku menggunakan bahan yang sangat lembut, yang bisa mengikuti gerakan dan ekspresi Gary," kata Tsuji dalam sebuah wawancara.
ADVERTISEMENT
"Gary sangat baik dalam mempertahankan makeup-nya. Jika dia makan, maka akan merusak makeup yang diaplikasikan. Jadi dia menghindarinya. Dia cuma minum smoothies sebagai gantinya," lanjutnya.