Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Membandingkan Slank Formasi 13 dan Formasi 14
5 Januari 2018 16:30 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB

ADVERTISEMENT
Slank merupakan grup musik legendaris Indonesia yang lahir pada 1983 silam. Sejak berdirinya hingga kini, Slank telah bergonta-ganti personel sebanyak 14 kali.
ADVERTISEMENT
Formasi ke-13 dan formasi ke-14 merupakan yang paling solid dari Slank. Oleh sebab itu, kumparan (kumparan.com) memilih kedua formasi tersebut untuk dibandingkan dari segi karier, album, prestasi, dan gaya hidup.
1. Awal Terbentuk
Pada mulanya, Slank beranggotakan Erwan (vokal), Bongky (gitar), Kiki (gitar), Bimbim (drum) dan Denny BDN (bas). Lantaran usia para personelnya masih sangat muda, Slank yang kala itu belum pernah menelurkan album terus melakukan pergantian personel sebanyak 12 kali.
Pada 1989, setelah Kaka yang saat itu berusia 16 tahun bergabung sebagai vokalis, barulah Slank berhasil menemukan formasi yang solid dengan komposisi Kaka (vokal), Bimbim (drum), Bongky (bas), Indra (keyboard), dan Pay (gitar).
Dengan formasi ke-13 ini, Slank semakin terkenal sebagai band yang liar, brutal, dan sangat mencerminkan tingkah laku anak muda di masa itu. Sayang, masuknya narkoba ke tubuh Slank membuat formasi 13 hanya bisa bertahan sampai 1996, satu tahun setelah mereka merilis album ‘Minoritas’.

Meski sempat ingin membubarkan Slank setelah formasi 13 hancur, Kaka dan Bimbim selaku personel yang masih tersisa dari formasi tersebut mantap untuk terus bermusik meski tengah menderita sebagai pecandu narkoba. Hal itu mereka lakukan berkat dukungan dari para penggemar.
ADVERTISEMENT
Album ‘Lagi Sedih’ yang dirilis pada 1997 menandai masuknya era baru Slank. Dalam penggarapan album tersebut, Kaka dan Bimbim mengajak Reynold (gitar) dan Ivanka (bass) untuk menjadi additional player. Namun, karena mendadak ditinggalkan oleh Reynold jelang tur, Slank pun mengajak Ridho dan Abdee untuk menjadi additional guitarist selama tur berlangsung.
Merasa punya kecocokan dalam bermusik, Kaka dan Bimbim akhirnya memutuskan untuk mematenkan Ivanka sebagai pemain bas serta Ridho dan Abdee sebagai gitaris. Terciptalah formasi ke-14 pada 1997. Formasi 14 ini merupakan formasi pertama Slank tanpa pemain keyboard dan mengandalkan dua gitaris sekaligus.
Sayang, karena penyakit yang dideritanya, Abdee Negara kini sering absen tampil bersama Slank. Hal itu memaksa Ridho untuk berkerja lebih keras demi menghibur para Slankers seorang diri pada posisi gitaris.
ADVERTISEMENT
2. Album
Dengan komposisi Kaka, Bimbim, Bongky, Indra, dan Pay di formasi 13, Slank berhasil menelurkan 5 buah album.

Album pertama mereka, ‘Suit-Suit…He.. He.. (Gadis Sexy)’, dirilis pada Desember 1990. Dalam album ini, logo Slank yang melegenda hasil karya Boedi Soesatio untuk pertama kali digunakan. Terdapat beberapa single hits di album ini, di antaranya ‘Aku Gila’, ‘Lorong Hitam’, dan 'Kalah'.
Satu tahun berselang, Slank merilis album kedua berjudul ‘Kampungan’. Album tersebut sangat unik karena Slank lebih memilih kain yang dapat disetrika daripada kertas sebagai cover albumnya. Dalam album berisi 12 lagu itu, Indra Q selaku keyboardist banyak melakukan eksperimen-eksperimen yang nyentrik, salah satunya adalah memasukkan suara dengkuran Si To, office boy Jackson Studio tempat Slank berlatih, ke salah satu lagu.
ADVERTISEMENT
Akibat mulai berkenalan dengan narkoba jenis putau, Slank sedikit tersendat dalam menelurkan album ketiga yang berjudul ‘Piss’ pada 1993. Sampai saat ini, judul album tersebut masih menjadi slogan Slank setiap kali manggung.
Setahun kemudian, meski sedang dalam pengaruh narkoba, Slank tetap membuat album keempat bertajuk ‘Generasi Biroe‘. Untuk album ini, Slank melakukan proses rekaman di tiga tempat berbeda, yakni Pondok Nurul (Puncak, Jawa Barat), Cibubur, dan bangunan bekas sekolah milik Bunda Iffet yang terletak di Jalan Potlot.
Album terakhir Slank dengan formasi 13 adalah ‘Minoritas’ yang dirilis pada 1995. Album dengan single andalan berjudul ‘Bang Bang Tut’ itu dibuat kala para personil Slank sedang dalam masa kecanduan narkoba yang cukup berat. Alhasil, mereka pun hancur tepat 1 tahun setelah album ini ditelurkan.
ADVERTISEMENT
Slank formasi 14 dengan komposisi Kaka, Bimbim, Ivanka, Ridho, dan Abdee hingga kini sudah berhasil menelurkan 15 album.

Pada 1998, tepat pada peristiwa digulingkannya Presiden Soeharto mengakhiri era Orde Baru, Slank menelurkan dua album sekaligus, yaitu ‘Tujuh’ dan ‘Mata Hati Reformasi’. Dalam kedua album ini sejumlah lagu, seperti ‘Bimbim Jangan Menangis’, ‘Balikin’, dan ‘Funky Junkie’, berhasil menjadi lagu andalan anak-anak muda di era itu.
Setelah pada 1999 Slank menelurkan album ke-11 bertajuk 999+09 dalam dua versi, yakni abu-abu dan biru, album ‘Virus’ meledak di pasaran pada 2001. Album ini merupakan album pertama Slank setelah Kaka, Bimbim, dan Ivanka berhasil lepas dari jerat narkoba yang menghantui mereka. Album dengan sejumlah single andalan, seperti ‘Virus’, ‘Funkin Politik’, dan ‘Tuan Kota’, itu memiliki cover album unik dengan gambar logo Slank yang ditato tepat di atas pusar. Terungkap setelahnya bahwa Angel Lelga adalah wanita yang pusarnya terpampang di cover album tersebut.
ADVERTISEMENT
Setelah terbebas dari narkoba, Slank semakin liar berkarya dan menelurkan album ‘Satu Satu’ (2003), ‘Road To Peace’, ‘PLUR’ (2004), ‘Slankkissme’ (2006), ‘Slow But Sure’ (2007), dan ‘The Big Hip’ (2008). Pada 2009, Slank bahkan berhasil menembus pasar internasional dengan album ‘Anthem For The Broken Hearted’ yang direkam langsung di Amerika. Album ini berisikan lagu-lagu Slank yang seluruhnya menggunakan lirik berbahasa Inggris.
Setelah ‘Jurus Tandur No. 18’ (2010) dan ‘I Slank U’ (2012), bersamaan dengan album ‘Slank Ga Ada Matinya’ (2013), grup musik tersebut mendapat kesempatan untuk menceritakan perjalanan karier formasi 14 serta perjuangan mereka lepas dari narkoba melalui film layar lebar dengan judul yang sama. Dalam film ini, Kaka dan Bimbim, dua personel yang ada sejak formasi 13, diperankan oleh Ricky Harun dan Adipati Dolken.
ADVERTISEMENT
Album terakhir yang mereka rilis ialah ‘Restart Hati’ pada 2015. Setelah album ini rampung dibuat, Slank harus berduka setelah Abdee divonis mengidap gagal ginjal dan harus absen manggung bersama Slank. Meski begitu, Abdee masih sesekali tampil jika Slank manggung di Jakarta.
3. Prestasi
Melalui lima album yang diluncurkan oleh formasi 13, Slank berhasil memenangkan tiga penghargaan BASF Awards dan dua penghargaan VMI.
Album 'Kampungan' meraih penghargaan sebagai album dengan penjualan terbaik pada 1991--1992 kategori Pop Rock dalam BASF Awards. 'Piss' meraih penghargaan dalam ajang penghargaan yang sama sebagai album dengan penjualan terbaik pada 1992--1993 kategori Rock Alternatif. Sementara itu, 'Generasi Biroe' mendapat penghargaan double platinum dalam BASF Awards untuk kategori penjualan album Rock terlaris tahun 1994--1995.
ADVERTISEMENT
'Kamu Harus Pulang' berhasil meraih penghargaan sebagai Videoklip Favorit dari VMI (Video Musik Indonesia) 1994/1995 dan Videoklip Terbaik Sepanjang Tahun 1995/1996. Di samping itu, 'Bang-Bang Tut' mendapatkan penghargaan sebagai Videoklip Terbaik dari VMI (Vide Musik Indonesia) 1995/1996.
Dari 15 album Slank formasi 14, Slank berhasil mendapatkan tujuh penghargaan AMI Awards, dua penghargaan MTV Indonesia Award, satu penghargaan SCTV Award, penghargaan IFNGO, dan rekor MURI.

Tiga AMI Awards pertama Slank diraih pada1997 lewat album ‘Tujuh’, sementara empat AMI Awards lainnya diraih masing-masing pada 1998, 2003 (dua kategori), dan 2010. Dua penghargaan MTV Indonesia Awards masing-masing diraih oleh Slank pada 2002 dan 2009 untuk kategori Best Director for Video ‘I Miss You But I Hate You’ dan Most Favourite Band/Duo.
ADVERTISEMENT
SCTV Awards kategori Album Pop/Rock Paling Ngetop dimenangkan Slank pada 2004. Setelah satu tahun berselang, mereka mendapatkan penghargaan dari IFNGO (International of Non Governmental Organization). Rekor MURI pun akhirnya Slank catatkan pada 2010 saat mereka menjadi band pertama yang merilis album melalui ponsel.
4. Gaya Hidup
Para personel Slank formasi 13 yang kala itu masih berusia sangat muda tersengat star syndrome. Album-album yang selalu meledak dan banyaknya fans yang tersebar di seluruh Indonesia membuat para personel Slank saat itu, yakni Kaka, Bimbim, Bongky, Indra, dan Pay, lupa daratan.
Berawal dari coba-coba, semua personel Slank pun jatuh ke lembah hitam narkoba. Mereka mulai menjadi pecandu narkoba jenis putau pada 1993. Puncaknya, Bimbim selaku drummer yang juga founder Slank akhirnya memecat Bongky, Indra, dan Pay pada 1995.
ADVERTISEMENT
Beruntung, melalui proses yang panjang, Kaka dan Bimbim sukses melepaskan diri dari narkoba pada 2002. Bongky, Indra, dan Pay yang akhirnya membentuk project BIP bersama vokalis ternama Ipang juga berhasil lepas dari narkoba dan hingga kini masih terus berkarya di industri musik Indonesia.
Berbeda dari Slank formasi 13, pada formasinya yang ke-14 Slank kini aktif dalam kegiatan sosial. Mereka menjadi duta narkoba dan sering melakukan penyuluhan perihal barang haram tersebut di beberapa tempat di Indonesia.

Selain itu, Slank kini juga aktif menggalakkan semangat bekerja. Mereka selalu memberi pelajaran bagi para Slankers--sebutan bagi para penggemar Slank--untuk bisa produktif dan takberlaku semena-mena dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan keputusan Ivanka berhenti merokok pada 2017 lalu, pada 2018 ini artinya Slank telah menjadi band yang bebas dari rokok. Mereka kini mengaku tak lagi mengonsumsi barang-barang yang merusak kesehatan dan memilih untuk hidup sehat demi kesejahteraan keluarga mereka.
ADVERTISEMENT