Menang Film Terbaik FFI 2017, ‘Night Bus’ Bakal Tayang Lagi di Bioskop

12 November 2017 12:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Film Night Bus (Foto: Dok. nightbuspictures.com)
zoom-in-whitePerbesar
Film Night Bus (Foto: Dok. nightbuspictures.com)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Meski hanya tayang sepekan dan meraih jumlah penonton yang sedikit, film 'Night Bus' nyatanya menuai prestasi yang membanggakan dalam ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2017. Film bergenre thriller itu dianugerahi enam kategori nominasi. Dua kategori di antaranya, yakni Pemeran Utama Pria Terbaik dan Film Terbaik. 
ADVERTISEMENT
Sebagai Film Terbaik, 'Night Bus' mengalahkan empat film lainnya yang juga dinominasikan sebagai Film Terbaik FFI 2017. Keempatnya, yakni 'Cek Toko Sebelah', 'Kartini', 'Pengabdi Setan', dan 'Posesif'.
Menyusul pencapaian tersebut, 'Night Bus' rencananya akan kembali ditayangkan di bioskop-bioskop Tanah Air. Hanya saja, tim produksi akan lebih dulu memperbaiki efek visual film itu demi mempersembahkan yang terbaik bagi penonton. 
"'Night Bus' sendiri belum selesai. 'Night Bus' masih punya pekerjaan rumah yang harus diselesaikan," ujar Darius Sinathrya selaku produser 'Night Bus' ketika ditemui usai Malam Penganugerahan FFI 2017 digelar di Grand Kawanua International City, Hotel Novotel, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (11/11) malam. 
Darius, Wikana, Putri Marino, dan Edwin (Foto: Regina Kunthi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Darius, Wikana, Putri Marino, dan Edwin (Foto: Regina Kunthi/kumparan)
"Banyak yang minta ke kami untuk, 'Ayo dong, ditayangkan lagi, screening lagi,' tapi kami agak-agak menahan diri karena menurut kami harusnya bisa lebih baik di beberapa bagian visual effects yang rasanya memang belum sesuai dengan harapan kami. Jadi, akan diperbaiki dari segi visual effect," lanjutnya. 
ADVERTISEMENT
Walaupun masih hendak melakukan perbaikan, Darius berujar bahwa ia dan segenap tim telah melakukan yang terbaik dan merasa puas dengan sebagian besar hasil film tersebut. Lagipula, 'Night Bus' sekaligus menjadi wadah mereka untuk belajar mengenai produksi film. 
"Kami semua banyak belajar dari proses produksinya. Emil Heradi sebagai sutradara, Rahabi Mandra sebagai penulis cerita, Teuku Rifnu Wikana sebagai aktor, yang punya ide cerita, yang menulis ceritanya juga, saya sebagai produser sama Rifnu juga," tutur Darius. 
"Jadi, itu kerja keras semua tim, semua orang yang terlibat, yang sudah menghabiskan jam demi jam, hari demi hari, begadang sepanjang malam dan sepanjang bulan untuk menyelesaikan syuting ini, juga yang duduk di meja editing, tim visual effect. Semuanya itu proses yang panjang dan melibatkan begitu banyak orang. Jadi, thank you buat semuanya," tambah dia. 
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Darius mengungkapkan pihaknya tak berniat membuat sekuel 'Night Bus'. 
"Enggak (ada sekuel), 'Night Bus' cukup di situ. Kalaupun ada film, mungkin dengan tema atau genre yang sama, kami coba ide cerita dan pendekatan yang berbeda. Saya pikir, untuk menyampaikan sebuah pesan kemanusiaan, kita enggak bisa bercanda ya, karena enggak bisa main-main. Kalau udah dipanjangin, ceritanya pasti akan melebar ke mana-mana," ucap Darius. 
Film yang diproduseri oleh Darius Sinathrya dan Teuku Rifnu Wikana ini mengisahkan tentang sekelompok warga sipil yang naik bus malam menuju Sampar. Sebuah daerah konflik yang kaya akan sumber daya alam. Daerah ini dijaga oleh tentara negara yang berjuang melawan milisi pemberontak, yang menginginkan kebebasan pada daerah mereka.
ADVERTISEMENT
Awalnya semua para penumpang berpikir perjalanan akan berlangsung seperti biasa. Tak ada satupun yang menyadari bahwa ada penumpang gelap yang memegang sebuah pesan rahasia. Dia sedang dicari pihak yang bertikai. Perintahnya jelas: tangkap hidup atau mati!
Perjalanan di bus itu pun berubah menjadi teror mencekam. Situasi menjadi tegang saat penumpang bus harus bertahan sepanjang malam menghindari desingan peluru. Tak ada yang pernah tahu siapa yang akan mati atau siapa yang bertahan hidup. Mereka hanya ingin pulang. Mereka hanya ingin selamat.