Menelisik Jejak Karier My Chemical Romance

6 November 2019 18:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kilas balik perjalanan karier My Chemical Romance Foto: Infografik: Sabryna Putri Muviola/kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Kilas balik perjalanan karier My Chemical Romance Foto: Infografik: Sabryna Putri Muviola/kumparan.
ADVERTISEMENT
Band My Chemical Romance akhirnya menggelar reuni setelah 6 tahun bubar. Hal itu tentu amat membahagiakan bagi banyak fans setia mereka dari seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Untuk merayakan reuni tersebut, mari telisik seperti apa jejak karier My Chemical Romance sejak terbentuk pada 2001. Ternyata, Gerard Way membentuk My Chemical Romance karena terinspirasi 9/11.
1. Peristiwa 9/11 dan album perdana
My Chemical Romance dibentuk oleh vokalis Gerard Way dan drummer Matt Pelissier di Newark, New Jersey. Mereka membentuk grup musik itu beberapa saat setelah peristiwa 9/11, yang menghancurkan gedung World Trade Center.
Kala itu, Gerrard menulis lagu 'Skylines and Turnstiles' yang terinspirasi dari tragedi tersebut.
Agar bisa berjalan dengan baik, Gerard mengajak serta Ray Toro untuk menjadi gitaris dan sang adik, Mikey Way, sebagai pemain bas gitar.
Mikey pun memberi nama My Chemical Romance terinspirasi dari salah satu buku karya penulis Irvine Welsh, 'Ecstasy: Three Tales of Chemical Romance'.
ADVERTISEMENT
Setelah membuat beberapa lagu demo, Gerrard, Matt, Ray, dan Mikey menyambangi perusahaan rekaman Eyeball Records. Di saat ini lah, mereka bertemu dengan gitaris kedua, Frank Lero, yang turut mengisi di album 'I Brought You My Bullets, You Brought Me Your Love'.
Karena album tersebut bisa diunduh secara gratis melalui PureVolume, My Chemical Romance berhasil dikenal luas oleh publik. Situs jejaring sosial MySpace juga punya andil besar dalam memperbesar fanbase mereka.
2. Three Cheers for Sweet Revenge yang mendunia
Pada 2003, My Chemical Romance bergabung ke Reprise Records, perusahaan rekaman yang jauh lebih besar ketimbang Eyeball Records.
Setelah menggelar tur bersama Avenged Sevenfold, mereka mulai menggarap album baru bertajuk 'Three Cheers for Sweet Revenge' yang rilis pada 2004.
ADVERTISEMENT
Baru satu bulan album itu rilis, Matt mengundurkan diri dan posisinya pun digantikan oleh Bob Bryar. Berkat tiga lagu populer, yakni 'I'm Not Okay (I Promise)', 'Helena', dan 'The Ghost of You', album tersebut berhasil mendapat sertifikat platinum hanya dalam waktu satu tahun.
Meski pada dasarnya My Chemical Romance adalah band alternative rock, gaya berpakaian kala mempromosikan album 'Three Cheers for Sweet Revenge', justru membuat mereka populer sebagai band emo.
Terlebih lagi, My Chemical Romance album bagian dalam tur 'Taste of Chaos' yang dibuat oleh band screamo/emo papan atas, The Used, dan band post-hardcore/metalcore, Killswitch Engage.
Di masa ini, My Chemical Romance pun kerap tampil di festival dan tur besar. Termasuk 'The American Idiot Tour' dari Green Day, serta Warped Tour 2005 yang juga menampilkan Fall Out Boy, Alkaline Trio, dan Reggie and the Full Effect.
ADVERTISEMENT
Tidak ingin kehilangan momentum, My Chemical Romance merilis 'Life on the Murder Scene'. Ini adalah sebuah album documentary yang menceritakan sejarah My Chemical Romance, dan bagaimana mereka melakukan proses penggarapan album 'I Brought You Bullets, You Brought Me Your Love', serta 'Three Cheers for Sweet Revenge'.
3. Black Parade, My Chemical Romance melegenda
Pada 2006, My Chemical Romance menghubungi produser Rob Cavallo untuk membantu dalam penggarapan album ketiga yang memang sengaja dibuat sebagai concept album.
Agar bisa memunculkan unsur supranatural yang mengerikan, para personel My Chemical Romance bahkan melakukan proses rekaman di Paramour Estate. Lokasi itu merupakan sebuah rumah di California, Amerika Serikat yang selama ini terkenal seram dan berhantu.
ADVERTISEMENT
Dari pengalaman seru mereka rekaman di rumah tersebut, lahir lah album 'Black Parade' yang berisikan 14 lagu. Tema-tema dalam lagu itu pun terasa amat kelam, mulai dari penyakit berbahaya hingga kematian dan pesta di alam baka.
Uniknya, ada banyak unsur eksperimental dalam setiap lagu yang ada di album 'Black Parade'. Mulai dari referensi tawa tokoh kartun Woody Woodpecker di bagian solo gitar lagu 'Dead'. Lalu ada sampling suara ibu dari Gerard dan Mikey Way, serta Frank Lero di lagu 'Mama'.
Bukan cuma dari segi musik dan lirik, My Chemical Romance benar-benar memikirkan soal gaya berpakaian dan penampilan.
Gerard bahkan sengaja membubuhkan cat putih di rambutnya agar terlihat seperti orang yang sedang terkena penyakit kronis dan hampir mati.
ADVERTISEMENT
Kostum yang dikenakan oleh para personel My Chemical Romance di video klip 'Welcome to the Black Parade' dan 'Famous Last Words' bahkan, diciptakan langsung oleh Coleen Atwood.
Seperti diketahui, Coleen Atwood merupakan desainer yang selama ini dikenal berkat film-film ternama dari Tim Burton, seperti 'Edward Scissorshands' dan 'Sweeney Todd'.
Kerennya lagi, semua tokoh yang muncul di video klip 'Welcome to the Black Parade' memiliki nama, bahkan Gerard sempat menjelaskan bahwa ikon tengkorak di cover album tersebut bernama Pepe.
Berbekal segala keunikan tersebut, album 'Black Parade' membuat nama My Chemical Romance melegenda. Mereka mau tidak mau harus menggelar tur selama dua tahun.
'Black Parade' pada akhirnya sukses menduduki posisi empat album terbaik versi Kerrang! Magazine pada 2006. My Chemical Romance pun memenangkan 'Best International Band' di NME Awards 2007, dan menjadi nominasi 'Best Alternative Group' di American Music Awards 2007.
ADVERTISEMENT
4. Danger Days: The True Lives of the Fabulous Killjoys
Pada 2009, My Chemical Romance merilis single 'Desolation Row', yang merupakan cover dari lagu Bob Dylan. Lagu tersebut menjadi soundtrack dari film 'Watchmen', dan awalan dari album keempat My Chemical Romance.
My Chemical Romance cukup kesulitan saat ingin merampungkan album keempat. Sebab, Gerard memang hendak membubarkan My Chemical Romance setelah 'Black Parade', dan drummer Bob Bryar mengundurkan diri.
Pada 2010, dirilis lah album 'Danger Days: The True Lives of the Fabulous Killjoys' bersama hit single 'Na Na Na (Na Na Na Na Na Na Na Na Na)'.
Berbeda dari 'Black Parade', di album ini Gerard Way dan kawan-kawan tampil dengan kostum yang lebih warna-warni, tanpa makeup.
ADVERTISEMENT
Sangat disayangkan, album 'Danger Days: The True Lives of the Fabulous Killjoys' tidak sepopuler 'Black Parade'. Posisi drum pun terus berganti-ganti dan amat terlihat bagaimana formasi My Chemical Romance menjadi kurang kokoh.
5. Bubar dan album 'May Death Never Stop You'
My Chemical Romance terus terseok-seok setelah merilis album keempat. Meski dari segi penjualan album tersebut laris, Gerard Way terlihat sudah mulai fokus sebagai komikus. Sedangkan Frank Lero, mulai membentuk proyek solo.
Benar saja, My Chemical Romance resmi bubar pada 22 Maret 2013. Berselang satu tahun, dirilis album greatest hits yang bertajuk 'May Death Never Stop You'.
Gerard Way sempat merilis album solo bertajuk 'Hesitant Alien' yang berhasil memuncaki tangga lagu US Billboard Alternative Album pada 2014.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Ray Toro, membuat dua lagu solo bertajuk 'Isn't That Something', dan 'For the Lost and Brave'
Frank Iero membentuk band Death Spells, sementara Mikey Way membentuk Electric Century. Proyek solo mereka pun terus berjalan dengan baik, sehingga kemungkinan reuni semakin sulit untuk terjadi.
Untungnya, Mark Hoppus, bassist sekaligus vokalis dari Blink 182, sukses mempersatukan Gerrard, Ray, Mikey, dan Frank untuk menggelar konser reuni di tahun ini. Konser My Chemical Romance tersebut rencananya akan digelar pada 20 Desember mendatang di California, Amerika Serikat.