Menertawakan Kesialan Bersama Lomba Sihir

5 November 2024 18:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Grup Musik Lomba Sihir saat menyambangi kantor kumparan, Jakarta, Senin (7/10/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Grup Musik Lomba Sihir saat menyambangi kantor kumparan, Jakarta, Senin (7/10/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Grup musik Lomba Sihir mengajak para pendengarnya menertawakan kesialan lewat lagu Tak Ada Waktu Tepat Untuk Berita Buruk. Hal ini terlihat dari video klip lagu tersebut.
ADVERTISEMENT
Karakter utama dalam video klip Tak Ada Waktu Tepat Untuk Berita Buruk digambarkan mengalami banyak hal buruk sejak bangun tidur. Namun, hal-hal buruk itu digambarkan dalam bentuk parodi.
Di akhir video digambarkan, si karakter utama memperoleh kebahagiaannya, yakni bertemu kekasihnya, setelah mengalami berbagai hal buruk.
"Jadi musik videonya kita menertawakan kesialan," kata vokalis Lomba Sihir, Natasha Udu, kepada kumparan, beberapa waktu lalu.
Senada dengan Udu, gitaris dan vokalis Lomba Sihir, Rayhan Noor, mengatakan lagu Tak Ada Waktu Tepat Untuk Berita Buruk merupakan cara mereka untuk menertawakan hal buruk.
"Itu cara kita menertawakan hal-hal yang buruk yang terjadi sehari-hari di hidup kita, karena kita naturalnya sebagai manusia pasti sedih atau kecewa dan sebagainya. Lebih baik kita ketawain saja," tutur Rayhan.
Grup Musik Lomba Sihir saat menyambangi kantor kumparan, Jakarta, Senin (7/10/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Bukan hal yang mudah untuk menertawakan kesialan dalam hidup. Sebagai manusia, secara alamiah kita pasti merasa sedih ketika menerima kabar buruk. Bahkan bisa saja hal-hal buruk yang terjadi membuat kita jadi tidak mood untuk beraktivitas.
ADVERTISEMENT
"Enggak usah yang gede-gede, kayak kunci ketinggalan sebelum ngantor, itu kan sesuatu yang kecil, tapi bisa berpengaruh banyak buat hari lo, (bikin) mood lo berantakan," ucap Rayhan.
Menerima kabar buruk memang tidak mudah. Rayhan sempat merasakan hal itu. Ketika berita buruk datang, ia diam sejenak untuk mempersiapkan diri.
"Gue mungkin lebih ke-pause dulu. Gue enggak denial. Gue diam dulu, menyiapkan diri," kata Rayhan.
Grup Musik Lomba Sihir saat menyambangi kantor kumparan, Jakarta, Senin (7/10/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Kondisi serupa juga dialami oleh drummer Lomba Sihir, Enrico Octaviano. Ketika tahu memperoleh kabar kurang menyenangkan, misalnya saja lewat pesan singkat, ia tidak akan langsung membacanya.
"Gue tipenya enggak bisa nerima rejection secara langsung, kayak enggak selalu siap, entah apa pun itu. Dengan konteks yang lebih besar atau berita kehilangan, dari yang biasa sampai yang berat pun susah gue," tutur Enrico.
ADVERTISEMENT
Namun, kita diharapkan tidak terlalu larut dalam kesedihan maupun kekecewaan usai menerima kabar buruk. Kita harus move on. Toh, waktu tidak bisa diputar. Tak mungkin kita bisa kembali ke waktu sebelum mengalami hal buruk.
"Maju ke depan, memilih untuk tidak ikut sedih sama berita buruknya," ucap Rayhan.

Lomba Sihir Cari Hal yang Relevan Saat Ciptakan Lagu

Lomba Sihir sudah merilis album perdana mereka berjudul Selamat Datang di Ujung Dunia pada 2021. Selain itu, Lomba Sihir telah merilis sejumlah single, salah satunya adalah Menit Terakhir.
Terkait pembuatan lagu, para personel Lomba Sihir selalu berupaya mencari hal yang relevan dengan keadaan mereka.
"Pas kita lagi ngumpul bareng, kita ngomongin sebuah topik apalagi sih yang berkaitan dengan kami berlima, berkaitan dengan kehidupan sehari-hari," kata Udu.
ADVERTISEMENT
Hal itu pula yang mendorong para personel Lomba Sihir untuk mengangkat tema mengenai berita buruk dalam single terbaru mereka.
"Kalau berita buruk kita enggak pernah siap (untuk menerimanya), kayaknya menarik untuk diangkat," ucap Udu.