Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Mengenang Jasa Nyai Ahmad Dahlan untuk Pendidikan Anak Pribumi
23 Juli 2017 17:53 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB

ADVERTISEMENT
Hari ini, 23 Juli 2017 diperingati sebagai Hari Anak Indonesia. Nyai Ahmad Dahlan adalah salah satu pahlawan nasional yang memiliki perhatian dan kepedulian terhadap perlindungan anak. Salah satunya dengan memperhatikan pendidikan dan pengasuhan anak.
ADVERTISEMENT
Nyai Ahmad Dahlan merintis sekolah usia dini yang diberi nama Froebel Kindergarten 'Aisyiyah pada tahun 1919 di Kauman Yogyakarta. Sekolah ini diperuntukkan bagi anak anak pribumi khususnya para buruh batik yang tidak bisa mendidik dan mengasuh anaknya saat bekerja.
Di sekolah tersebut anak-anak diajak bermain dan belajar. Rintisan sekolah Nyai Ahmad Dahlan ini kemudian hari berubah nama menjadi 'Aisyiyah Bustanul Athfal yang lebih dikenal sebagai Taman Kanak-kanak ABA. TK ABA selanjutnya berkembang dan dicontoh di berbagai tempat.
“Saat ini TK ABA berjumlah lebih dari 10 ribu sekolah di seluruh pelosok Indonesia,” kata Izzul Muslimin dalam keterangannya kepada kumparan (kumparan.com), Minggu (23/7).

Izzul merupakan bagian dari keluarga besar Nyai Ahmad Dahlan. Dia juga terlibat dalam pembuatan film Nyai Ahmad Dahlan karya sutradara Olla ata Adonara.
ADVERTISEMENT
Nyai Ahmad Dahlan lahir di Kauman Yogyakarta pada tanggal 3 Januari 1872, dan wafat pada tanggal 31 Mei 1946. Istri KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah ini ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 10 November 1971 dengan Surat Keputusan Presiden no 42/TK Tahun 1971, saat Presiden RI dijabat oleh Soeharto.
Saat ini riwayat hidup Nyai Ahmad Dahlan sedang difilmkan dengan bintang utama Tika Bravani. Film ini direncanakan tayang di bioskop pada 24 Agustus mendatang.
“Nyai Ahmad Dahlan adalah seorang pejuang hak-hak perempuan yang secara tepat bisa menempatkan peran perempuan tetap sejalan dengan kaum laki laki. Hal inilah yang sebenarnya dikehendaki dalam Islam. Perempuan adalah partner laki laki, bukan bawahan, tapi juga bukan lawan. Maka sebagai istri, Nyai Ahmad Dahlan selalu mendukung dan mendorong perjuangan suaminya. Nyai juga tetap patuh kepada suami sebagai pemimpin keluarga,” jelas produser Dyah Kalsitorini.
ADVERTISEMENT