Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
'Insidious ' bisa dibilang merupakan salah satu film bergenre horor yang menarik perhatian dan laris di pasaran. Kesuksesan film tersebut membuat nama sang sutradara, James Wan semakin melejit.
ADVERTISEMENT
Hari ini, Film keempat 'Insidious' yang berjudul 'Insidious: The Last Key’ sudah tayang. Untuk menyemarakkan pemutaran perdana film tersebut, kumparan (kumparan.com) mengenang kembali kengerian dalam film 'Insidious'.
Film ‘Insidious’ pertama kali dirilis pada 1 April 2011 di Amerika Serikat. Film ini menceritakan tentang keluarga Josh Lambert (Patrick Wilson) dan Renai (Rose Byrne) yang baru saja pindah ke rumah baru bersama anak-anak mereka. Salah satu dari anak mereka yang bernama Dalton (Ty Simpkins), memiliki kemampuan melakukan Astral Projection, suatu keadaan di mana rohnya keluar dari tubuh kemudian pergi ke alam lain yang disebut The Futher.
Roh jahat pun kerap mengganggu dan memberikan teror pada kehidupan keluarga mereka. Tujuannya adalah untuk mengambil alih tubuh Dalton agar si roh jahat bisa kembali hidup. Mereka dihantui oleh roh jahat yang disebut Red-Faced Demon dengan wajah berwarna merah.
ADVERTISEMENT
Merasa tak sanggup menghadapi semua masalah, melalui ibu Josh, Lorraine Lambert (Barbara Hershey) memanggil seorang cenayang bernama Elise (Lin Shaye) yang akan membantu mengusir roh jahat. Tak hanya sendiri, Elise dibantu oleh dua orang asistennya, Specs (Leigh Whannell) dan Tucker (Angus Sampson).
Berbeda dengan film bergenre horror lainnya, film 'Insidious' tak hanya menyajikan ketegangan semata, tetapi juga menghadirkan adegan yang bisa mengundang gelak tawa ketika melihat tingkah laku dari Specs dan Tucker.
Biaya produksi film berdurasi 102 menit itu sebesar USD 1,5 juta atau setara dengan Rp 20,1 miliar. Film itu berhasil meraup keuntungan sebesar USD 97 juta atau Rp 1,3 triliun dari penayangannya di seluruh dunia.
Berdasarkan ulasan dari situs yang menyediakan informasi tentang film dari seluruh dunia, Rotten Tomatoes, melaporkan bahwa 66 persen dari 164 orang memberikan respons positif terhadap 'Insidious', dengan nilai 6/10 terhadap film yang ditulis oleh Leigh Whannell itu.
ADVERTISEMENT
Selain mendapat respons positif, film yang dibintangi oleh Patrick Wilson itu memenangkan dua penghargaan sekaligus dari Fright Meter Awards kategori Best Horror Film dan Best Supporting Actrees yang diraih oleh Lin Shaye.
Dua tahun kemudian, tepatnya pada 2013, ‘Insidious’ pun dibuat sekuel dengan judul ‘Insidious: Chapter 2’. Film ini masih disutradarai dan dibintangi oleh aktor dan aktris dari seri sebelumnya.
Film yang dirilis pada 13 September 2013 itu menceritakan tentang kisah Josh yang mengalami hal serupa dengan anaknya. Ia dibantu oleh Elise untuk mengusir roh jahat tersebut. Dalam cerita pun mengungkap sosok roh jahat yang selama ini telah menghantui hidup mereka atau dikenal sebagai The Bride in Black yang menggunakan baju pengantin serba hitam.
ADVERTISEMENT
Film dari rumah produksi Blumhouse Productions dan distributor FilmDistrict itu memiliki budget dan keuntungan yang lebih besar dibanding dengan film sebelumnya. Dengan budget USD 5 juta atau Rp 67,1 miliar, film 'Insidious: Chapter 2' berhasil meraup keuntungan dari penayangan seluruh dunia sebesar USD 161,9 juta atau setara dengan Rp 2,1 triliun.
Namun, berdasarkan Rotten Tomatoes, 39 persen dari 111 orang memberi respons positif dan menyimpulkan bahwa sekuel film ‘Insidious’ itu kurang menegangkan dan mengejutkan dibanding filmnya yang pertama.
Dua tahun kemudian, film ‘Insidious’ kembali hadir dengan judul ‘Insidious: Chapter 3’. Berbeda dengan dua film sebelumnya yang disutradarai oleh James Wan, film tersebut kali ini disutradarai oleh Leigh Whannell, yang juga menjadi penulis cerita.
ADVERTISEMENT
Film yang dirilis pada 5 Juni 2015 ini tidak melanjutkan cerita tentang keluarga Lambert di dua film sebelumnya. Film 'Insidious: Chapter 3' menceritakan tentang teror yang terjadi beberapa tahun sebelum kejadian yang menimpa keluarga Lambert. Pada film ini Elise dengan kelebihan yang dimilikinya berusaha membantu Quinn Brenner (Stefanie Scott) agar bisa terlepas dari roh jahat yang menempel dan menginginkan jiwanya.
Teror itu pertama kali terjadi saat Quinn berusaha untuk berkomunikasi dengan ibunya yang telah meninggal. Namun, yang datang bukanlah sosok yang diharapkannya, karena ia malah didatangi oleh roh jahat. Setelah kejadian itu, Quinn mengalami kecelakaan yang menyebabkan kondisinya memburuk.
Keluarga dari Quinn meminta bantuan kepada Elise. Awalnya, Elise sempat menolak untuk membantu karena takut dengan ancaman The Bride in Black yang bisa mengambil jiwanya.
ADVERTISEMENT
Namun, Elise sadar kemampuannya itu sangat dibutuhkan, sehingga ia memutuskan untuk menolong Quinn. Roh jahat yang meneror Quinn disebut ‘Man Who Can’t Breath’ yang menggunakan masker oksigen.
Film 'Insidous: Chapter 3' memakan biaya sebesar USD 10 juta atau Rp 134 miliar dan hasil dari penayangan di seluruh dunia mengasilkan keuntungan sebesar USD 113 juta atau setara dengan Rp 1,5 triliun.
Berdasarkan penilaian Rotten Tomatoes, film 'Insidious: Chapter 3' mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari film sebelumnya, yakni 58 persen dari 113 orang dengan rata-rata rating 5,5/10. Mereka menyimpulkan bahwa film ‘Insidious: Chapter 3' tidak begitu menakutkan, namun memiliki cerita tematik yang mengejutkan dan menampilkan penampilan terbaik dari Lin Shaye.
Yang terbaru adalah ‘Insidious: The Last Key’. Penulis cerita dari film ini masih tetap sama dengan film sebelumnya. Film berdurasi 103 menit ini disutradarai oleh Adam Robitel.
ADVERTISEMENT
Film 'Insidious: The Last Key' bercerita tentang kehidupan Elise di masa lalu ketika ia menyadari memiliki kelebihan untuk bisa berkomunikasi dengan roh dari alam lain. Bertahun-tahun kemudian, Elise bekerja sebagai cenayang yang bisa membantu orang untuk mengusir roh jahat.
Saat itu, ia mendapat telepon dari klien bernama Ted Garza (Kirk Acevedo), yang tanpa disangka menuntunnya untuk kembali ke rumah tempat tinggalnya dahulu. Elise sempat menolak untuk membantu, karena rumah itu hanya mengingatkannya dengan kenangan masa lalunya yang buruk di sana. Lagi-lagi Elise pun berubah pikiran dan memutuskan untuk membantu kliennya itu.
Dalam film ini banyak mengungkap tentang kehidupan dari Elise dan keluarganya, serta roh jahat yang menuntunnya untuk pergi ke alam The Further. Tingkah konyol dari asisten Elise, Specs dan Tucker pun berhasil mengocok perut. Biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi film ini setara dengan film sebelumnya, yaitu sebesar USD 10 juta atau Rp 134 miliar.
ADVERTISEMENT
Cerita film ‘Insidious’ berkesinambungan satu sama lain. Urutannya adalah ‘Insidious: The Last Key’, ‘Insidious: Chapter 3’, ‘Insidious’, dan yang terakhir adalah ‘Insidious: Chapter 2’.
Total budget yang diperlukan untuk memproduksi empat film ‘Insidious’ sebesar USD 26,5 juta atau Rp 355 miliar. Keuntungan yang dihasilkan dari penayangan tiga sekuel film di seluruh dunia sebesar USD 371 juta atau Rp 4,9 triliun.